Lima

55.3K 3.4K 23
                                    

Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading


















"Gak mau Abba, mau sama Abba dan Umma aja" jawab Ayra sembari menunduk dia benar benar amat takut pada Abbanya

"Kalau mau sama Abba dan Umma, ikutin Aturan Abba, berapa kali sih Abba bilang jangan nakal ?"

Ayra tak menjawab ketakutannya bertambah jika dia harus ikut sang ibu di luar kota yang juga sudah menikah dengan seorang Bintara Angkatan Udara

"Sekarang liat pipi Umma, itu ada bekas apa ?"

Lagi lagi tak ada jawaban dari Ayra

"Abba malu Ayra, Abba selalu dipanggil kalau kamu berantem sama anak Kompi, gak kasihan sama Abba sama Umma ?"

"Umm Beresin bajunya, besok Ayra dianter Om Anton supirnya Abba"

Mendengar itu Ayra langsung menatap Abbanya dan menggeleng, air matanya seketika turun

Dia turun dari kursi dan memeluk kaki Abba nya

"Gak mau Abba, hikssss Aya gak mau Abba, mau sama Umma aja abba" ucapnya sembari sesenggukkan

Zalin hendak menolongnya namun Sharga dengan cepat mengangkat tangannya memberi isyarat untuk tidak ikut ikutan dulu

"Aya janji Abba, Aya Janji gak nakal Abba hiksss"

"Abba udah bosen denger janjinya ayra"

"Aya gak akan nakal Abba, Aya gak akan cubit Umma lagi, Aya gak mau sama Ibu Abba, ibu suka pukulin Aya Abba" ucap Ayra tanpa sadar

Sharga dan Zalin seketika saling bertatapan, karna jujur Sharga baru tau jika Ayra mendapat pukulan dari Ibunya

Zalin benar benar tak tega melihat Ayra bersimpuh dikaki Abba nya tanpa melihat Sharga, Zalin langsung memeluk Ayra, dia gendong Ayra dan duduk ditempat Ayra makan tadi

"Maafin Aya umma, Aya gak mau sama Ibu Umma, mau sama Umma aja" ucap Ayra sembari mengeratkan pelukannya pada Zalin

Zalin tak mengucapkan sepatah katapun, dia pernah ada diposisi Ayra. Memang tak persis namun dia pernah merasakan kekerasan oleh ibunya

Saat orang tuanya bercerai di umurnya yg ke 10, tak ada satupun orang tua baik dari ibu maupun bapaknya yang mau dia ikut salah satunya alhasil Zalin ikut neneknya.

Diumur ke 20 neneknya meninggal dan dia terpaksa ikut Bapaknya, namun baru 3 bulan ikut bapaknya dia dijodohkan dg Sharga, tanpa persetujuannya. Hingga sekarang dia resmi menjadi nyonya Sharga

Sharga hanya menatap perlakuan Zalin pada putrinya, begitu lembut tanpa ada bentakan sama sekali walaupun Zalin juga sering dipanggil ibu ibu kompi karna tingkah Ayra yang nakal

"Janji yah sama Umma, gak nakal lagi"

"Hikssss janji Umma, tapi Aya gak mau sama Ibu"

"Iyah Ayra gak ke Ibu, Ayra sama Umma yah"

"Makasih ummah"

Meskipun tangisnya sudah reda namun isakannya masih terdengar

Zalin memilih menidurkan Ayra dengan digendong meskipun agak berat tapi dari eratnya pelukannya dia tau bahwa Ayra belum mau jauh darinya

Zalin berpindah duduk dishofa ruang tamu diikuti Sharga. Dan tak lama Ayra kembali tertidur

"Sini Kaka yang pindahin" ucap Sharga mengambil Ayra dari pangkuan Zalin

Namun Ayra sepertinya belum pulas hingga ia berteriak "Ummaaa, Mau sama Ummaaa" dalam keadaan tertutup mata dan Zalin kembali memangkunya hingga gadis kecil itu pulas

****

P

aginya sikap Ayra berubah drastis dari yg awalnya kalau Abba nya berangkat kerja dia akan ikut keluar mengantar lalu main, sekarang hanya mengantar lalu masuk lagi nonton upin ipin.

Dari yg kalau Zalin mau belanja dia slalu merengek untuk ikut sekarang harus Zalin paksa ikut karna kalau sendiri Zalin tidak tenang.

Dari yang selalu nanya nanya ke Zalin kalau Zalin masak kini menjadi Pendiam menatap TV maupun bermain Tab nya

Maskipun Zalin sedikit tenang setidaknya Ayra tak berantem dengan anak Kompi lainnya namun dia merasa sepi tak ada cerewettan dari gadisnya

"Ayra mau bikin Puding Roti gak ?"

"Umma mau bikin ?"

"Iya, Ayra mau juga ?"

"Mau mah"

Usai itu dia kembali bermain dengan Tab nya, tak lagi bertanya, Rasa apa, Bahannya apa saja, Makannya jam berapa dan lain lain.



























______________

Suka Ayra versi diam atau ngreog ?

DUDA KACANG HIJAU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang