Sebelas

50.4K 3.2K 10
                                    


Jangan lupa Follow Ig Author yah
@widyaarrahma20_

Happy Reading














"Dek" panggil Sharga menghampiri istrinya yang tengah duduk di shofa sembari mendampingi Ayra belajar menulis

"Dalem kak"

"Kaka mau tanya, boleh ?"

"Boleh, tanya apa Kak ?"

"Maaf yah, Kaka sering liat bekas luka kamu di punggung, kaya luka bekas jahitan, sama luka Keloid. Itu bekas luka apa dek ?"

Mendengar itu, bukannya menjawab, Zalin justru bungkam tak bersuara. Dia bingung harus menceritakannya dari mana pasalnya banyak orang yang tak percaya jika dia menceritakannya

"Kalau gak mau cerita gapapa, Kaka tau privasi orang kok" lanjut Sharga melihat Ekspresi istrinya setelah mendengar pertanyaannya

Dia langsung merangkul bahu istrinya, entah apapun ceritanya, Sharga sudah anggap itu angin lalu saja.

"Takut kaka ndak percaya kaya orang lain" lirih Zalin

"Kaka saja belum tau ceritanya gimana kamu bisa berpendapat kalau kaka mungkin gak bakal percaya ?"

"Soalnya kebanyakan orang gak oercaya dan bilang aku fitnah, makanya aku sekarang milih diem"

"Mau coba cerita ke kaka ?"

Zalin menatap netra tegas suaminya, memastikan apakah suaminya benar benar akan peduli atau hanya kepo kaya orang lain

"Itu bekas luka dari Bapak"

"HAH ?!" Ucap Sharga dengan nada tinggi tiba tiba pasalnya yang dia tau mertuanya itu begitu sayang pada istrinya

"Aku gak peduli kaka mau percaya apa enggak, aku cuma mau cerita biar kaka ndak kepo"

"Coba cerita" antusias Sharga

"Dulu saat ibu dan Bapak masih belum cerai, bapak ibu sering berantem didepan aku, apapun masalahnya aku yang jadi pelampiasan, aku gak bisa ngelawan karna waktu itu masih kecil kak. Luka jahitan yang kaka liat itu luka aku dilepar ke tanah sama bapak dan dibawahnya ada beling. Aku pas itu nangis karna ngerasa ngilu dan ternyata sobek akhirnya dibawa sama Pakde ke rumah sakit. Sepulangnya aku dari rumah sakit pun bapak sama ibu gak ada tanya apapun ke aku, kaya gak ada masalah apa apa kak"

"Terus yang Bekas luka jadi Keloid itu ?"

"Itu bekas luka aku ketabrak motornya bapak pas bapak baru pulang mergokin ibu pacaran sama orang lain, aku lagi main didepan rumah dan aku gak tau itu sadar apa enggak bapak nebrak aku sampe aku pingsan kak"

"Apa ada bekas luka lain dek ?"

Zalin Menggeleng lalu "Gak ada kak, kebanyakan luka memar memar aja, ya karna sering ditampar, dicubit dengan keras, dilempar"

Zalin tak kuasa menahan tangis mengingat semua kejadian itu. Ia rindu neneknya, tempatnya berlari saat dia hendak dipukul ataupun setelah dipukul oleh bapaknya

"Apa ada yang lain yg kaka belum tau soal bapak"

"Di umur ke 7, 8 dan terakhir yg ke 10 pas bapak dan ibu mau cerai aku hampir dibunuh sama bapak kak, dengan berbagai cara dan diselamatkan sama nenek dan pakde" jawab Zalin semakin terisak

Sharga langsung menarik istrinya ke pelukannya, menenangkannya dengan mengusap lembut punggung istrinya yang bergetar

"Apa ini alasan kamu sayang banget ke Ayra ? Gak mau Ayra Kaka kasarin?" Tanya Sharga yang dibalas anggukan oleh Zalin

"Aku gak mau Ayra merasakan apa yg aku rasakan kak, sakit nahan trauma bertahun tahun, kalau kaka tanya obat apa yang sering aku minum dulu pas baru awal menikah, itu obat penenang dan obat tidur kak, aku gak bisa tidur kalau gak minum obat, pasti aku nangis dulu, mikirin yang enggak enggak dulu, dan capek banget kak, aku gak mau Ayra dan adik adiknya ngerasain itu"

Isakan Zalin semakin menjadi, Sharga masih berusaha menenangkannya, mengusap dan mencium kepalanya.

Namun disaat tengah menenangkan istrinya, sebuah pukulan dari buku menimpa pahanya

"Umma Diapain Abba" marah gadis kecil itu melihat sang Umma menangis

"Oh sekarang jadi anak Umma hmmm ? Bukan anak Abba lagi ?"

"Abba jahat, Umma nangis"

Sambil mengusap air matanya, Zalin menutupi tangisnya denga kekehan lalu mengangkat putrinya di pangkuannya

"Umma Gak nangis kok, nih kan Umma senyum" ucap Zalin tersenyum

"Katana kalo boong dosa, kok Uma Boong"

"Sayang, Umma emang nangis tapi bukan dijahatin Abba, justru karna Umma seneng bisa sama Abba, Abba baik kok gak jahat"

"Benel ya Umma, awas kalo Abba jahat, aku kunciin dilual"

Zalin terkekeh melihat wajah putrinya itu

"Iya sayang, bener"

Sementara Sharga hanya bisa mendatarkan mukanya tak menyangka dengan cerita tadi juga perubahan sikap istrinya pada putrinya yang begitu cepat

Pantas saja waktu awal nikah, Zalin terus minum obat sebelum tidur dan gelisah dimalam hari saat Sharga tahajud rupanya masalalunya begitu suram























_______________

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H

Maaf yah kalau Author ada salah2 kata

Lebaran Jum'at maupun Sabtu itu gak ada yg salah kok

Yang salah yg tiap hari selama Romadhon itu mokel giliran Lebaran paling heboh 😂😂😂

DUDA KACANG HIJAU (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang