13.

348 27 0
                                    

Jennie pov.

Sekarang aku berada di UKS setelah insiden ankle kaki kiriku terkilir di lapangan tadi. jujur saja aku sangat terkejut saat lalisa dengan tiba tiba menggendongku dan membawaku kemari. dan juga aku tadi dengan tidak memperhatikan sekitar menangis dan merengek kepada jisoo onnie.

Setelah suara lalisa mengintrupsiku dengan meminta maaf karena sudah lancang menggendongku kemari.

aku hanya mengangguk sebenarnya terkejut bukankah seharusnya aku yang berterima kasih kepadanya dan juga karena malu tangisan dan rengekannku kepada jisoo onnie didengar olehnya.

apalagi aku masih teringat tentang semalam dimana aku sempat memikirkannya.

Sekarang jisoo onnie dan Irene sedang berganti baju dan meninggalkan aku sendirian di UKS bersama lalisa. oh god awas kau jisoo onnie beraninya dia menempatkan aku di situasi seperti ini. rasanya canggung sekali satu ruang dengan lalisa dan hanya kami berdua.

"apakah kak ruby membutuhkan sesuatu? " tanyanya lembut kepadaku.

"kurasa tidak, aku hanya ingin duduk" balasku kepadanya, jujur sekarang entah kenapa perutku sangat sakit. entahlah aku tadi memakan apa meskipun aku mengatakan tidak manusia satu itu tetap membantuku.

"terimakasih, apakah kau tidak mengganti bajumu?" tanyaku basa basi kepadanya. demi tuhan, ini adalah kali pertama aku berbasa basi kepada orang lain

mendapatkan pertanyaan dariku sepertinya dia terkejut, terlihat dari alisnya yang sedikit terangkat dann kedua bola matanya yang agak melotot itu. oww kenapa matanya sangat indah- batinku. oh hey jennie what's going on? berhenti memujinya.

"should I? apakah aku terlalu berkeringat? " ucapnya menjawab pertanyaanku dengan gerakan menggantungkan hoddie di pundaknya itu.

ohh shit aku baru tersadar manusia didepanku saat ini tidak memakai seragam olahraga lantas kenapa aku bertanya seperti itu. jennie kau memalukan, rasanya sekarang aku ingin hilang dari bumi.

"ohh tidak, you're good " balasku sedatar mungkin. jisoo onnie, Irene , Kinderjoy kalian kemana aku butuh bantuan supaya tidak berada di sini.

aku berusaha turun dari ranjang UKS ingin kembali saja kedalam kelas. Lagi pula jisoo onnie tidak kunjung kemari membuatku agak kesal menunggunya.

"hey kenapa? Kak ruby mau kemana? Apakah tidak nyaman berada di UKS? " lalisa mengajukan pertanyaan kepadaku dan membantuku turun dari ranjang.

"Aku ingin kembali kedalam kelas saja" jawabku kepadanya.

" okay baiklah mari aku antar, mau ku gendong lagi?" Tanyanya kembali

Aku hanya menjawabnya dengan menggelengkan kepala perlahan tanda jawaban tidak.

Namun baru beberapa langkah aku berbalik dan dia memapahku, tiba tiba aku merasakan bahwa tangannya melingkar di pinggangku memasangkan hoodienya.

"Maaf permisi kak ruby" ucapnya kemudian.

Tentu saja aku terkejut dan siap siap ingin marah. Dan menepis tangannya

" maaf aku lancang kak ruby, hanya saja apakah hari ini adalah hari pertamamu? " dia bertanya dengan nada lembut.

oh benarkah? Aku hanya bisa terdiam sekarang.

"tidak apa, aku akan mengantarmu ketoilet dan ku panggilkan teman temanmu untuk membantumu" ajaknya kepadaku. Aku hanya bisa menurut kepadanya sekarang.

"kenapa tidak kau saja yang membantuku? kita kan sama sama perempuan " tanyaku penasaran

"hmm iyaa, hanya saja aku..." jawabnya dengan susah.

"Hmm,tolong telfonkan saja teman temanku" ucapku memotongnya saat bicara.

bukannya tak bisa menelfon sendiri, tapi handphoneku berada di dalam kelas.

dia mengetik sesuatu di handphonenya dan menuntunku yang tertatih untuk ke toilet.

<<<<<<<<<<

Author Pov.

Sebelum lalisa pergi tadi meninggalkannya yang sudah bersama jisoo, jennie tidak lupa mengucapkan terimakasih.

Setelah selesai dengan urusannya di toilet dan di bantu oleh jisoo, Jennie sekarang sudah berada di dalam kelasnya.

"How dare you kim jisoo?, bisa bisanya lo ninggalin gue sendiri sama temen lo itu" ujar jennie mengomel kepada jisoo.

"Hihh mandu berisik, ga papa kali lalisa baik kok anaknya ya walau gesrek juga si kadang kadang " jawab jisoo membela diri

"Iya tuh jen dia kayaknya baik deh orang yang gendong lo tadi dia, terus dia keliatan suka ama lo juga" tambah Irene

Jennie yang mendengar itu hanya bisa mengangkat kedua bahunya tanda tak peduli.

"auk deh gue, ga peduli " ujar jennie kemudian.

"pantes si ga dapet dapet pacar lo jen, nunggu bocah satu itu kekeh banget si dahal ada yang udah di depan mata" ujar jisoo dengan gamblang dan gampangnya.

"hahh nunggu siapa mandu kita ini?" tanya irene penasaran.pasalnya selama ini Irene tidak mengetahui jika jennie menunggu seseorang di hidupnya?

Sementara itu jennie hanya memberi tatapan tajam kepada jisoo seolah olah seperti mengatakan " kim jisoo lo mau mati ha?"


To be continue.....


Our Love [JENLISA] -SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang