14.

297 13 1
                                    

Author pov.

Setelah insiden itu lalisa merasa bahwa menjaga jennie hingga sembuh adalah kewajibannya.

memastikan kesayangannya berangkat dan pulang sekolah bersamanya.

Jennie? tentu saja awalnya dia menolak, jennie merasa hal ini bukanlah tanggung jawab lalisa menjaganya hingga sembuh

Namun apa boleh buat, mulut manis manoban mampu meyakinkan sang pujaan hati dengan mudah. Entahlah apa yang dikatakan lalisa kepada jennie.

Serta para teman-teman jennie juga sepertinya sangat mendukungnya jika bersama lalisa.

Kini mereka berdua berada di dalam mobil lalisa,mengantar jennie ke kediamannya.

Ketika sudah sampai di depan tempat tinggal mewah jennie, lalisa tidak langsung membuka pintu dan menuntun jennie seperti biasanya.

Lalisa malah berdiam diri sebentar dengan jari telunjuknya mengetuk ngetuk setir yang ia genggam

Terdengar helaan nafas berat dari lalisa lantas dia menghadap ke arah kesayangannya, dan jennie pun melakukan hal yang sama

"so, kak ruby aku tau ini mendadak tapi aku menyukaimu" ujar lalisa dengan menatap wajah jennie dari samping

jennie terdiam mendengar pernyataan tiba-tiba dari lalisa dan menatap lisa menuntut penjelasan lebih.

"apa maksudmu lalisa?" Jennie bertanya

"sorry, i mean  ruby aku mencintaimu,will you be my girl?" ujar lalisa tanpa ragu.

"lis, lisa, lalisa"

"lalisa, hey kenapa melamun? " panggilan tersebut membuat lalisa tersadar dari lamunannya barusan.

melamunkan jikalau dia mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan hati.

"Aaaa maaf membuat suasana menjadi canggung karena aku melamun hehe" jawab lalisa dengan senyum lebarnya

"Lalisa, sebenarnya kamu tidak perlu meminta maaf, aku..." ujar jennie yang ucapannya terpotong oleh lalisa

"oh tidak apa kak, oke kajja aku bantu berjalan sampai ke dalam rumah" ujar lalisa.

"Sebenarnya kakiku sudah lumayan sembuh, sudah bisa berjalan dengan dua kaki" ujar jennie

"tidak, aku akan tetap membantumu sampai ke dalam rumah" jawab lalisa kekeh dengan pendiriannya

"hmm, baiklah mungkin besok aku sudah bisa berjalan tanpa krunk ini jadi kmu tidak usah lagi menjemputku" jawab jennie lagi

Buru buru jennie membenarkan ucapannya karena melihat raut wajah lalisa yang perlahan berubah masam.

"Tolong jangan salah paham terlebih dahulu, aku hanya tidak mau merepotkanmu saja tidak ada maksud lainnya"

Mendengar itu, senyum lalisa kembali merekah.

"baiklah kak ruby jika itu keinginanmu" jawab lalisa dengan melambaikan tangan kanannya

"iya, thank you lalisa hati hati mengemudinya" balas jennie juga dengan melambaikan tangannya.

>>>>>>>>>>>>>

Lalisa Pov.

sudah dua minggu setelah insiden yang menimpa kesayanganku itu, ankle kakinya juga sudah membaik. Di minggu pertama sampai saat ini dia harus pergi ke sekolah menggunakan krunk.

Melihatnya seperti itu, rasanya aku ingin memindahkan rasa sakitnya kepadaku.

Selama dua minggu ini pula aku tetap gencar mendekatinya, dengan alasan aku merasa bertanggung jawab, hehe

untung saja jennie percaya padaku, serta para teman teman itu mendukung dan sangat membantu dalam keadaan seperti ini.

Besok ketika weekend day, aku berencana mengajak pujaan hatiku itu untuk pergi jalan jalan, itu pun kalau dia bersedia.

Kini duduk di kursi depan meja belajar sambil memikirkan bagaimana lagi caranya untuk mendekati pujaan hatiku itu.

Di sisi lain aku juga memikirkan obrolanku dengan mommy dan daddyku tempo hari.

Operasi itu, huh ya sepertinya aku memang sangat harus. Ini untuk keberlangsungan hidupku bukan.

"baiklah lalisa yang keren, daripada lo overthinking ga jelas mending kebawah liat mommy yang cantik itu lagi apa" 

sesampainya di bawah aku tidak dapat menemukan mommyku itu di seluruh ruangan yang brada pada bangunan ini, alhasil aku pun

"MOMMM...MOMMYY YUHUUU MOMMY KEMANAAA?" teriakku berharap mendapat jawaban yang ku inginkan

"ishh, kemana wahai manusia mulia itu kenapa tidak ada para maid juga ditanyain pada ngga tau" gerutuku dengan kesal

Ini mah niat cari mommy biar ngga overthinking jadi malah makin dongkol begini, aishhh sialan emang

setelah kembali berkeliling sambil terus berteriak memanggil mommy tiba tiba ada yang menjewer telingaku.

"aduhh auu sakitt, pliss lepass tolongg" erangku sambil menoleh ke arah sang pelaku yang ternyata adalah mommy. siapa lagi coba yang berani jewer telingaku selain mommy.

"apasih dek kamu teriak teriak mansion ini bukan hutan ya" ujar mommy dengan tangannya yang lentik nan cantik itu masih di daun telingaku.

"damai mom, ini tolong dong bunda ratu tangannya dilepas dulu kalo engga telingaku yang lepas" ujarku memohon

demi apapun ini rasanya perih, yakin deh nih telinga kalo diliat dari cermin pasti udah merah tinggal nunggu lepasnya aja.

" lagian kamu ini tumben jam segini udah di rumah,biasanya kan kelayapan mulu sama temen temen kamu tuh"

"eh enak aja ya mommy bilang aku kelayapan, itu tuh bentuk aktivitas sosial kita sebagai manusia " buset pinter juga ternyata

"bisa aja tuh mulut cari alibinya, jadi kenapa teriak teriak cari mommy tadi? " tanya mommyku

"hehehe engga, cuma cari aja sih aku gabut  di kamar" ujarku dengan cengiran khas yang menawan ini.

"mommy kira kenapa, kaya orang kesetanan gitu yaudah sana sana mommy ada urusan ini mau ketemuan sama temen" ujar mommyku dengan muka datar di awal 

"yaudah sana mommy berangkat keburu telat" ujarku dengan nada cemberut

"iya ini berangkat,kamu kok ngusir sih?" sewot beliau, loh kan tadi aku yang harusnya marah kenapa jadi kebalik gini?

dahlah emang manusia makin tambah umur jadi makin makin. mending makan biar bisa tetep hidup supaya lebih lancar bucinin pujaan hati.


to be continue...

hai guys, it's been a long time. so sorry banget kemarin sempet ilang soalnya ga tau kenapa ngga bisa log in di akun ini. terus juga as you know di chapter sebelumnya aku sudah bilang kalau aku agak lupa ini alurnya mau kemana, jadi agak bingung. tapi mulai hari ini, aku coba mau lanjutin cerita ini sampe end walau dengan slow update. Mohon dukungannya dengan vote dan komentar ya. Terimakasih

>>>>>>_________<<<<<<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Love [JENLISA] -SLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang