02. Peduli(?)

25 1 0
                                    

ILUSTRASI ALUDRA DAN ARIS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ILUSTRASI ALUDRA DAN ARIS

Hujan telah redah namun tidak dengan air mata yang masih ada di Aludra.

Aludra menatap Aris, kali ini muka Aludra terlihat sangat serius.
"Kenapa lo sepeduli itu sama gw?" tanya Aludra.

"Membiarkan seorang gadis terpuruk dan larut dalam kesedihan kayak lo, itu ga bakalan gw lakuin, " ucap Aris.

"Lo siapa sih?" tanya Aludra.

"Gw Aris Baksara," jawab Aris polos.

Aludra hanya tersenyum melihat respon Aris.

"Gw mau pulang," ucap Aludra.

"Gw yang anterin, " final Aris.

"Makasih Ris, buat semuanya, " senyum Aludra.

"Gw senang gw dibutuhin, " ucap Aris.

"Lo naik motor bareng gw aja Ra, " ucap Aris.

"Motor gw?" tanya Aludra.

"Gw tinggal suruh Vana buat anterin," ucap Aris, dan Aludra hanya menganggukan kepala tanda persetujuan.

Perlahan Aris membawa Aludra meninggalkan tempat yanng menjadi favoritnya itu.

"Maaf Raa, untuk saat ini gw belum bisa jujur,"batin Aris.

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit lama, akhirnya Aris membawa Aludra dengan selamat sampai rumahnya.

"Makasih Ris, lo udah nganterin gw pulang," ucap Aludra.

"Sama-sama Raa, kalau butuh apa-apa tinggal Call gw," ucap Aris.

"Ga mau ah," ucap Aludra.

"Entar gw dikira pelakor lagi," kekeh Aludra.

"Hahhahah," tawa Aris terdengar sampai ujung jalan sana.

"Masalahnya gw ga punya bini, " ucap Aris.

"Boro-boro bini, pacar aja gw kagak punya Raa," lanjut Aris terkekeh.

"Eheheh," kekeh Aludra.

"Kalau gitu, gw masuk dulu Ris," ucap Aludra.

"Oke Raa, gw balik," ucap Aris.

"Hati-hati, " peringat Aludra.

"Siap," kekeh Aris.

Perlahan Aris mehilang dari permukiman Aludra. Alih-alih pulang, Aris memilih untuk pergi ke markas mereka.

"Kalian pada kumpul?" tanya Aris.

"Ga ada agenda penting sih," ucap Devan.

"Gimana kuliah lo?" tanya Aris.

"Aman," ucap Devan.

"Lo gimana?" tanya Geo.

"Kuliah gw aman kok, kemarin aja gw dapat nilai A dari dosen-" ucapan Aris terpotong.

"Urusan lo sama Aludra, itu yang gw tanyain, " ucap Geo meluruskan.

"Gw sama dia baik," jawab Aris.

"Ris," panggil Kenzy.

"Kenapa Zy?" tanya Aris.

"Lo," ucapan Kenzy terjeda.

Devan menaikan sebelah alisnya pertanda bertanya pada kekasihnya itu.

"Lo ga ada hati kan sama pacar saudara kembar gw itu?" tanya Kenzy.

"Sejauh ini belum," ucap Aris.

"Jangan sampai ada!" tekan Kenzy.

"Gw paham kok Zy," ucap Aris.

"Eh guys," ucap Damar tiba-tiba.

Naina yang bersandar dibahu Damar pun bangkit,dan menghadap Damar.
Namun Damar memilih untuk menarik gadis itu ke pangkuannya lagi.

"Tidur lagi aja Naa," ucap Damar lembut.

"Kakak kayaknya mau ngomong penting," ucap Naina.

"Sayang, bukan kakak," ketus Damar.

"Gw pacar lo, bukan senior lo," ucap Damar kesal.

Dimeja sebelah Aska yang tengah duduk bersama Leora, Geo dan Tasya.
"Leo minta bantalnya, " ucap Aska pada kekasihnya.

Leora memberikan bantal sofa pada Aska kekasihnya.

Bugh
Aska melemparkan bantal ke Damar

"Adoo," ucap Damar.

"Kebiasan lo Mar, orang udah pada nungguin lo mau ngomong apa, lo malah sibuk ngebucin, " sarkas Aska.

"Sabar Ska, " ketus Damar.

"Dam, lo cepetan deh mau ngomong apa, " ucap Geo.

"Oke," final Damar.

"Seminggu yang lalu gw liat orang ngikutin Aludra," jelas Damar.

"Ha?"

"Ngikutin, gimana maksudnya?" tanya Bima.

"Yaa ngikutin kayak gitu deh," ucap Damar.

"Euronymous?" tanya Geo.

"Kayaknya bukan deh Ge, soalnya ini pake mobil," ucap Damar.

"Anak buahnya komandan David mungkin," tebak Tio.

"Ga mungkinlah, secara Aludra itu detektif sekaligus tangan kanan kepolisian Jakarta Selatan, " lanjut Rama.

"Di jalan mana lo liat?" tanya Tasya.

"Jalan Kencana dua," ucap Damar.

"Ram, lacak Ram lacak," ucap Aris.

Rama mengangguk, kemudian menghadapi laptopnya, dan meretas CCTV yang dipasang di sepanjang jalan Kencana.

"Ini bukan?" tanya Rama.

"Pacar gw pinter banget deh," ucap Raisa mengakibatkan dia mendapat jitakan kecil dari kakak laki-lakinya.

"Kakak, sakit lah," ucap Raisa meringis.

"Tobat dek tobat, " ketus Bima.

"Lagi serius juga, " lanjut Bima.

"Iya itu Ram," ucap Damar.

"Perjelas plat mobilnya Ram," pintar Damar.

"Kenapa Mar?" tanya Aska.

"Buat lacak aslinya, " ucap Damar.

"Kenapa ga dari dulu sih Mar, " ucap Leora.

"Eh singa namanya juga manusia, adakalanya manusia itu lupa," ucap Damar membela diri.

"Ni Bang," ucap Rama.

"B****M," ucap Rama.

Dengan sigap Damar melacak alamat rumah sangat penguntit lewat plat mobil.

"Sial," umpat Damar.

"Kenapa kak?" tanya Raisa.

"Apa yang lo dapet?" tanya Kenzy.

"Rumah palsu," jelas Damar.

"Maksud lo?" tanya Tio.

"Alamatnya sengaja dipalsuin," jelas Damar.

"Emang lo udah cek?" tanya Devan.

"Disini bisa ngecek itu alamat asli atau ga bos, karena ada fitur real or fake," jelas Damar.

"Ga ngerti gw, " ucap Tio.

"Buaya emang ga disuruh ngerti, " ucap Damar.
•••••••

_________TO BE CONTINUED_______

KENZO II (after he left me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang