14. Side story (Aris&Raina)1

14 0 0
                                    

"Ayolah Ken, ini belum selamanya, Hiksss... Hikss... Hiks..." ucap Aludra sendu.

"Apakah seberat ini untuk ikhlas itu?" lirih Aludra dengan liri di taman itu.

Ikhlas itu memang sangat sulit untuk dilakukan, namun itu harus dilakukan untuk kelanjutan hidup yang terus berputar.

"Lo yakin mau balapan besok?" tanya Tio.

"Gw yakin," ucap Aris.

"Kalau gitu gw ikut, " ucap Damar.

"Gw juga ikut, " lanjut Rama.

"Ga, gada yang boleh ikut, " ucap Geo.

"Gw gabutuh izin dari lo, " ketus Aris.

"Itu bahaya," ucap Geo tajam.

"Gw akan balapan, tapi lo pada gausah ikut-ikutan, " lanjut Aris.

"Kamu nga boleh ikut, " ucap Raisa.

"Tapi kan-, " potong Rama.

"Gada tapi-tapian, " sela Raisa.

"Nai, suruh cowok lu berhenti juga, " pinta Raisa pada Naina.

"Kak, " tatap Naina tajam.

"Apa sayang, " cengir Damar.

"Jangan ikutan yah, " ucap Naina senyum.

"Gausah nambahin masalah, " tatap Naina tajam.

"Ikh cewe gw serem kalau dah natap kayak gitu, " kecut Damar.

"Lo pada kalau mau mastiin gw ga kenapa-napa, cukup liatin di rooftop aja sama kayak waktu kita liatin Kenzo balapan dua tahun lalu, " ucap Aris.

"Kenapa lo mau ikutan balapan liar kayak gitu?" tanya Aska.

"Biasanya lo paling anti, " sambung Geo.

"Itu dulu, sekarang enggak, " ucap Aris santai.

"Apa alasannya?" tanya Bima.

"Penting kah gw jawab?" tanya Aris balik.

Brak

Geo mengembrak meja yang didepannya.

"Penting lah, kita ini sahabat-sahabat lo kalau lo lupa, " ucap Geo.

"Kak, kalau Raina tau-" ucap Raisa terpotong.

"Dia tau atau gaknya juga bukan urusan gw lagi Sa, " jawab Aris cepat.

"Fuck, " umpat Naina lalu mencengkram kera baju yang dikenakan Aris.

"Nai, " panggil Raisa terkejut.

Tidak biasanya Naina tersorot emosi, apalagi hanya karena masalah percintaan seperti ini, hal itu membuat semuanya terkejut termasuk kekasihnya sendiri.

"Sayangg, " panggil Damar lembut.

"Lo emang ga pernah mikirin perasaan perempuan yah, " ucap Naina tajam.

"Selama ini gw kagum sama lo, kagum dengan sopan santun lo, dan cara lo menghargai perempuan-"

"Tapi kayaknya gw salah ngagumin orang, " Sarkas Naina.

"Udah sayangg, " ucap Damar lembut dan berusaha untuk menenangkan sang kekasih.

"Lah?" tanya Aris.

Bugh

Naina membogem Aris mentah-mentah.

"Kalau lo ga suka Raina, seenggaknya lo hargain dia bangsat, " bentak Naina.

KENZO II (after he left me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang