10

1.2K 52 2
                                    

Hari sudah malam tapi suasana di tempat camping tetap ramai dengan diisi oleh suara tawa dan nyanyian dari semua orang. Ini malam Minggu dan suasana disekitar sini tidak terlalu sepi dan tidak terlalu ramai, dan juga perkemahan mereka tidak jauh dari desa tempat tinggal warga.

Shakira sedang berjalan-jalan malam bersama mahen, entah kenapa tiba-tiba lelaki itu menariknya dari keramaian dan membawanya kesini dan beralasan bahwa untuk keliling.

"Balik tenda yuk kak, udah malam." shakira terus menggenggam tangan mahen karena takut. Mahen mengusap rambut panjang shakira dan terkekeh.

Oek...eok...oek...

Suara bayi tiba-tiba membuat mereka ketakutan tapi mereka mencoba mencari asal suara itu, genggaman shakira semakin mengerat saat suara bayi itu semakin keras.

"Kak.... Disana." shakira menunjuk ke arah semak-semak yang mereka yakini sebagai sumber suara bayi tersebut.

Mahen menggenggam tangan shakira dan meyakinkan gadis itu jika tidak akan terjadi apapun kepada mereka, semakin dekat suara bayi itu semakin dekat. Dan ya....

Dibalik semak-semak itu terdapat bayi yang masih merah didalam kardus, disampingnya ada tas. Shakira kaget bukan main, tapi dia memberanikan diri untuk menggendong bayi itu secara perlahan. Bayi itu masih menangis tapi tidak sekeras tadi, shakira menatap mahen yang juga menatap bayi itu, bayi yang berjenis kelamin perempuan.

"Hey! Ngapain kalian?!" Mereka terkejut karena ada beberapa bapak-bapak yang menghampiri mereka dan menuduh mereka mesum.

"Kita gak ngapa-ngapain." jawab mahen berusaha tenang, tapi belum sempat dia menjelaskan tangannya sudah dipegang oleh bapak-bapak.

"Kalian pasti mau buang anak kan?! Ngaku kalian?! Berani-beraninya Kalian mau buang anak haram di desa kami."

"Kita gak buang anak pak, kita gak ngapa-ngapain. Sumpah demi tuhan kira gak ngapa-ngapain pak." shakira ikut membela diri, bayi yang di gendongannya sudah diam.

"Kalian ikut kami, ini udah malam dan kalian ingin membuang bayi. Apalagi ini ditempat yang sepi."

Shakira dibawa ke balai desa oleh semua orang itu, mahen tidak memberontak tapi terlihat dari wajahnya ia menahan emosi. Ia cukup emosi saat bapak itu menarik shakira cukup kasar.

"Pak RT ini dia orangnya yang mau buang anak." ucap bapak memakai peci, mahen mengepalkan tangannya.

"Tunggu dulu.... Mereka ini siapa?" Tanya RT itu, disana sudah ramai dengan warga lainnya.

"Kita gak tau pak RT, tadi kita lihat mereka ingin membuang bayi di semak-semak." jawab pria yang berbadan tinggi.

"Kita gak ngebuang bayi pak, kita nemuin bayi ini di semak-semak." bantah shakira.

"Nikahin aja pak, mereka ngerusak nama baik desa kita." timpal seorang ibu-ibu.

"Iya pak nikahin aja." keadaan mulai ricuh, Shakira panik saat mendengar kata menikah.

"Berikan ponsel kalian." final RT tersebut, mahen dan Shakira dengan pasrah membiarkan ponsel mereka kepada orang asing.

"Pak kita gak ngelakuin apapun! Kita difitnah demi tuhan kita gak mesum!" Ucap mahen penuh dengan amarah, shakira mengelus lengan mahen mencoba menenangkan.

"Bohong pak RT, kita lihat dengan mata kepala kita sendiri kalau mereka ingin membuang bayi."

"Suda sudah... Kalian silahkan duduk disana dulu saya dengan warga ingin berdiskusi tentang hukuman kalian." ujar RT tersebut kepada mahen, mereka berdua di bawa kesalah satu pos dan diikuti satu pria yang wajahnya seram Menurut Shakira.

Terpaksa||Markhyuck GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang