18

928 43 2
                                    

Happy Reading...

Sudah 2 hari Marsya dan Lino bersama mahen karena Meera baru balik 3 hari lagi, anak itu tidak nakal dan tidak rewel. Mereka berdua menuruti perintah shakira beda lagi jika dengan mahen mereka akan melanggarnya, sehingga membuat mahen menyerah untuk menjaga mereka.

"Om mahen! Kita ke supermarket yuk." seru Marsya berlari menuju mahen yang baru pulang kerja, merentangkan tangannya untuk meminta gendong.

"Iya nanti, Tante dimana?"

"Dibelakang."

Mahen langsung pergi ke halaman belakang untuk menyusul shakira, sesampainya disana ia bisa melihat wanita itu sedang menyiram tanaman yang dia tanam 3 bulan yang lalu. Sedangkan Lino ia duduk disofa dengan bermain game Diponsel shakira, chelin anak itu sedang asik belajar berjalan dengan berpegang diujung sofa.

"Chelin..." Panggil mahen, anak itu langsung mencari sumber suara itu dan tersenyum ketika ia melihat mahen yang sedang menggendong Marsya.

"Dydy!" Pekik chelin, mahen dan Marsya terkekeh mendengar pekikan itu.

Shakira yang baru sadar jika Mahen sudah datang hanya abai dan melanjutkan kegiatannya mengurus tanaman, lagipula mahen jika diperhatikan malah minta lebih.

"Turunin om, Lino!" Seru Marsya, mahen langsung menurunkan marsya dan duduk disofa dekat chelin sedangkan marsya sudah bergabung bersama lino.

"Aku Abangmu, bukan temanmu yang biasa kau panggil nama." protes Lino, Marsya mengabaikan ucapan Lino dan fokus melihat Lino bermain.

"Iya Abang, beda 3 menit." balas mahen mengejek si kembar itu, Lino menatap kearah mahen dengan memelas.

"Kak... Tolong beliin buah-buahan dong soalnya stok dikulkas udah habis. Sekalian aku nitip beliin pizza." seru shakira bergabung bersama mereka, mahen mendongak melihat shakira yang berdiri didepannya.

"Kamu gak ikut? Tadi Marsya ngajak aku ke supermarket." jawab mahen, shakira menggeleng.

"Kakak aja, aku males keluar tadi siang juga marsya ngajak aku tapi aku males." mahen mengangguk mengerti, ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping shakira, wanita itu hanya biasa saja karena sudah terbiasa dengan sifat mahen yang manja.

"Kamu kok gini sih, ada anak-anak loh disini... Eh tapi kok badan kakak panas?!" Panik shakira saat menyentuh dahi mahen dan panas, ia menangkup pipi mahen dan menatap dirinya.

"Gak tau, dari tadi pagi aku terus pusing sama mual." lirih mahen kemudian kembali memeluk shakira, shakira mengelus punggung mahen lembut.

"Kita kerumah sakit, mau ya?"

"Gak usah cuma pusing biasa."

"Kalau pusingnya gak hilang, bilang ya."

Mahen mengangguk kemudian mereka masuk kedalam rumah karena hari sudah sore. Lino dan marsya masih saja bergelut.

.

.

"Kak aku ke apotik ya, jagain anak-anak." ucap shakira, mahen mengernyit meminta penjelasan.

"Ngapain ke apotik? Kamu sakit?!" Panik mahen, dan dibalas gelengan kepala oleh shakira.

"Gak sakit, ada yang mau aku beli." Jawab shakira.

"Tante aku ikut, bosen dirumah terus." celetuk Marsya, shakira mengangguk.

"Kamu Pake mobil atau mau aku anter?"

"Gak perlu, aku bawa mobil sendiri."

"Ohh, yaudah jangan lama-lama."

"Iya."

Shakira dan marsya keluar menuju garasi, mereka mencari apotik yang didekat rumah. Sebelum pulang mereka sempatkan untuk ke supermarket atas keinginan Marsya sekalian Shakira membeli stok dapur.

🐰✨

TBC

Terpaksa||Markhyuck GsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang