•Bab°°1

17.5K 1.4K 58
                                    

~Happy Reading ~
.

.

.
" BUNDA YUHUUU ANAK MU YANG TAMPAN DAH PULANG~"

"JANGAN BERTERIAK REIN BERISIK"

"TAPI BUNDA JUGA TERIAK YAA"

"ck... Rein punya anak modelan kamu tuh kudu banyakin sabar.." ucap bunda Rani yang datang dari arah tangga..

"Punya bunda kaya bunda juga harus banyakin sabar " jawab remaja yang di panggil Rein itu

" Kamu tuh ya ngejawab mulu klo bunda ngomong "

" Kan yang ngajarin bunda~ " ucap santai anak itu

Bunda Rani menghela nafas lelah tanpa mau mengeluarkan suara lagi nanti di saut lagi sama Anaknya..

" Rein ke kamar dulu ya bund mau mandi"

" Iya nanti langsung turun buat makan oke"

"Wokeyy.."

Rein naik ke lantai dua melalui tangga karena rumah nya ini rumah sederhana jadi gak ada lift oke

Saat menginjak tangga ke 10 tiba² kepala Rein pusing dan kejadian berikutnya membuat bunda Rani tercekat

Rein anak bungsu nya jatuh menggelinding di tangga dengan sangat cepat

Darah sudah mengenang di sekitar tubuh Rein

"REIN!!"

Saat itu juga REINZA Albizar menghembuskan nafas terakhirnya..

•••••••••••

Sementara di belahan dunia lain..

Dor Dor Dor

"Hah.." seorang pemuda menghela nafas nya setelah menyelesaikan aksi nya

" RAFASYA" teriak seseorang memanggil pemuda itu

Dia RAFASYA anak ke 4 sekaligus bungsu dari keluarga Mafia kejam, Adelard.

"R-rafasya.. Rafa, kamu denger Abang?" Lirih pemuda yang tadi berteriak setelah mendekati Rafasya atau adiknya yang tergeletak dengan darah mengalir dari kepala nya..

Ya Rafasya menembak dirinya sendiri di kepala, karena suatu alasan yang di ketahui oleh semua anggota keluarga nya

"R-rafa ben-ci mo-mmy.." lirih Rafa sebelum kesadaran nya menghilang

••••••••••••••••

Sementara di sebuah tempat yang indah

" Ini dimana? BUNDA.." teriak seorang pemuda yang tak lain adalah Reinza remaja yang baru saja jatuh dari tangga dan menghembuskan nafas terakhirnya

" Hah..kayanya Rein udah meninggoy deh huhu..padahal belum sempet Rein bahagian bunda sama buat bangga kakak, Abang" sendu anak itu

" Eh..tapi kan itu artinya Rein bisa ketemu ayah..yesss " seru senang Rein

Ya Rein memang mudah sekali berubah mood seperti barusan

" Tapi ayah mana ya? Ini di alam baka kan ya? Ih gak tau ahh coba cari deh.."

Rein terus berjalan menyusuri tempat itu sesekali berdecak kagum karena keindahan tempat itu

Tapi langkah Rein terhenti ketika melihat seorang pemuda seperti seumuran dengan nya tengah rebahan santuy

" Samperin jangan ya? Samperin deh siapa tau bisa jadi temen disini ye kan"

" Hai .."

Pemuda itu menoleh sekilas lalu kembali dengan aktivitas nya yaitu memandang langit yang cerah tapi dengan wajah datar dan sendu

"Mmm maaf ya gue ganggu , kayanya Lo lagi sedih ya? " Tanya Rein hati-hati dan ikut merebahkan dirinya di samping pemuda itu

" Gue benci mommy.." ucap pemuda itu tiba-tiba membuat Rein menatap ke arahnya

" Tapi gue juga pengen rasain di sayang sama mommy..hiks " lanjutnya terisak

"Apa salah gue sebenernya, gue cuma pengen kaya anak-anak lain yang di sayang ibu mereka hiks..."

Dia adalah Rafasya pemuda yang mati karena menembak dirinya sendiri

Rein mengusap rambut Rafa,, pemuda itu terus mendengarkan keluh kesah Rafa tanpa ada niatan mencela..

" Lo hebat bgt.." ucap Rein setelah rafa berhenti berbicara

" Gue gak hebat,buktinya gue disini karena gue lemah, gue memilih mati daripada menghadapi semuanya "

Rein menghela nafas

" Dan itu salah satu kebodohan Lo" ucap Rein

" Lo bunuh diri karena mommy Lo tidak memperlakukan Lo dengan baik, tapi Lo nggk mikirin keluarga yang lain yang masih selalu sayang dengan tulus sama Lo.." lanjut Rein membuat Rafa semakin terdiam

" Lo bilang klo Daddy dan abang2 Lo masih sayang kan sama Lo,mereka bahkan sering bela in Lo di depan mommy Lo .terus kenapa Lo gak jadiin mereka alasan Lo untuk hidup "

Rafa menghela nafas panjang

" Tapi sekarang udah terlambat, gue udah disini. Keluarga gue pasti sedih sekarang kecuali mommy sih " ucap Rafa sendu di akhiri kekehan miris

Rein tidak bisa menjawab karena dia juga bingung mau ngomong apa

Rafa menoleh ke arah Rein dan di balas Rein juga menatap nya

" Kenapa? "

Rafa tersenyum manis, senyum yang tidak pernah dia perlihatkan di dunia nyata nya

" Gue minta tolong boleh? "
.

.

.

.

.

"Eungh.." sebuah suara lenguhan mengalihkan perhatian beberapa orang yang sedang berkumpul disana

" Rafa..kamu dengar Daddy? " Tanya seorang pria paruh baya lembut, dia berada di samping remaja yang di panggil Rafa itu

Remaja itu menoleh ke asal suara

' ini pasti Daddy nya, lembut bgt.. sesaat gue lupa nih bapak seorang mafia kejam '

" D-addy..." Lirih pemuda itu

" Iya boy ini Daddy"

Lalu dia mengalihkan pandangan nya lagi ke arah 3 pemuda lain yang juga sedang menatap nya..

" Hai dek.. " ucap salah satu pemuda mengelus rambut nya

' ini 3 Abang nya Rafa hmm tampan seperti bang Roy dan kak Ray..oke Rein sekarang mari perbaiki hubungan Rafa dan ke 4 pria ini hehe '

Ya Reinza atau Rein sekarang menempati tubuh Rafa atau Rafasya pemuda yang di temui nya di alam antah berantah

Rafa meminta tolong pada Rein untuk melanjutkan hidupnya, memperbaiki hubungan nya dengan Daddy dan ke 3 Abang nya. Karena jiwa Rafa sudah terlalu lelah untuk menghadapinya sendiri..

Jadilah Rafa memberikan tubuh dan hidupnya pada Rein, bagaimana caranya ? Yo saya juga gak tau ini kan dunia Oren jadi semua bisa;)

" Daddy gendong Rafa dong~ "

Semua terkejut..
.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Hehe~~~~~

THANK YOU yang udah baca 💕

LUV u yang udah vote 💗

24april2023

I'AM REINZA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang