•Bab°°2

16.7K 1.5K 92
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

.
" Daddy gendong Rafa dong~ " ucap Rafa dengan nada ceria

Mereka terkejut

'lucu banget pada kaget hehe..'

" Kok diem aja sih, Daddy nggk mau gendong Rafa ya?" ujar Rein atau sekarang kita panggil Rafa dengan wajah kesal

Mavin Adelard seorang Mafia terkejam di dunia bawah sekaligus Daddy dari Rafa langsung menggendong putra bungsunya itu

Walaupun terkejut tapi tidak di pungkiri dia sangat senang, karena dulu Rafa tidak pernah mau di gendong jangankan di gendong di dekati saja tidak mau

Mavin membenamkan kepala Rafa ke ceruk leher nya dia mengusap rambut putra nya sayang

" Daddy sayang Rafa.." ucap Mavin dengan air mata yang jatuh begitu saja

" Rafa juga sayang Daddy.." Rafa menyamankan posisi nya di pangkuan Mavin

' ah pasti begini rasanya di gendong seorang ayah hehe..' ya Rein sendiri tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah karena ayah nya meninggal tepat di hari dia lahir ke dunia

Ketiga Abang Rafa yang menyaksikan itu tersenyum haru, pemandangan yang tak pernah mereka lihat sebelumnya

" Kalo sama Abang Saka sayang tidak?" Sakala Adelard Abang sulung Rafa yang berujar

Rafa menoleh ke arah Sakala atau sering di panggil bang Saka oleh Rafa

"Mmm sayang tidak ya?~" goda Rafa sembari mamasang pose berpikir

" Hahaha Abang kaya anak kecil " tawa Rafa pecah ketika Saka memanyunkan bibirnya pertanda dia ngambek

Berbeda dengan Rafa yang tertawa puas, semua yang ada di ruangan itu justru terdiam melihat putra dan adik mereka tertawa begitu lepas..

Tawa yang tak pernah mereka dengar dari bibir mungil itu

' ah gue lupa Rafa kan gak pernah ketawa, pasti keliatan aneh kan ya makanya mereka ngeliat nya gitu banget'

Rafa menghentikan tawa nya

" Rafa sayang Abang Saka juga dong~"

Lalu dia menatap Abang kembarnya
Arvin Adelard dan Arvan Adelard yang juga tengah menatapnya datar?

' ini pasti Abang kembarnya Rafa, dari cerita Rafa katanya semua Abang nya sayang sama dia, tapi kok mereka berdua ini Mandang gue gitu banget,, mari kita test~'

"Halo Bang Vin,Bang Van.." seru Rafa semangat menatap dua manusia datar itu

Mereka menghampiri lalu

" Awshh " ringis Rafa ketika Arvin dan Arvan mencubit kedua pipi nya

" Jangan lucu² Abang tidak kuat "

Rafa cengo di tempat

Permasalahan nya adalah mereka melakukan dan mengatakan itu dengan wajah datar jadi terlihat aneh untuk jiwa Rein yang ekspresif..

"Kaya robot.." gumam Rafa pelan tapi masih di dengar mereka semua karena emang posisi nya sepi bgt
.

.

.

.

  Oke setelah 8 hari di rawat di rumah sakit akhirnya Rafa sudah boleh pulang

Dan selama itu pula Rein tidak melihat mommy nya Rafa menjenguk,
Rein sih bodo amat

'gue sih gak peduli sama mommy nya, toh Rafa juga cuma minta tolong perbaiki hubungan dia dengan ke 4 pria ini aja..gue juga benci seorang ibu yang menelantarkan anak-anaknya' gitu katanya.

I'AM REINZA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang