•Bab°°6

10.8K 1.1K 33
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Eungh..shh.." ringis Rafa seraya mengerjapkan matanya pelan

Setelah sadar sepenuhnya dia nge lag dulu

"INI DIMANA ANJIR ?"teriak nya setelah mencerna situasi

"WAHHH GELAPP BANGET BUNDAAA.." ya selain takut hantu Rein juga takut gelap karena di tempat gelap biasanya ada hantu:)

Ceklek

Sebuah suara pintu di buka menghentikan teriakan nya

Glek'

'jangan² itu hantu lagi huaaa bunda Rein takutt huhu'

Jangan heran kenapa Rein a.k.a Rafa ketakutan bgt karena ruangan itu benar2 tidak ada cahaya

"Hai cucuku.."

"AAAAAAAAAAA"

"PERGI LO HANTU JELEK HUAAA.."

Ctak

Akhirnya si kakek tua nyalain lampu ruangan itu

"RAFASYA" teriaknya penuh penekanan saat melihat cucu nya itu meringkuk di lantai dengan memeluk lutut nya

Rafa mendongkak

"AAAA HANTUNYA BENERAN JELEK, UDAH JELEK TUA LAGI "

Plak

Sebuah Tamparan di dapatkan Rafa

"Kurang ajar, aku kakek mu bodoh"

Rafa memegang pipinya yang terasa panas

Lalu menatap pria tua di depan nya ini

"Hah... syukurlah kirain hantu, ternyata baru calon hantu" ucapnya santai dan mendapat pelototan dari Cendrick

"Apa otak mu sudah bergeser, kau bahkan tidak pernah menjawab saat aku bertanya dulu padamu"

"Ck pertanyaan kakek gak penting kali" jawab Rafa malas, dia tuh lumayan capek udah teriak² ketakutan, jadi energinya kekuras

Cendrick mengeraskan rahangnya emosi

Lalu dia mengambil alat cambuk

"Bersiap lah menghitung cucu manisku~" ucapnya menyeringai

Rafa melototkan matanya lalu berdiri

"WAHH ITU CAMBUK ? KEREN BANGET KAYA DI FILM² KERAJAAN, DAEBAK.." teriak nya dengan tatapan berbinar menatap cambuk yang di pegang Cendrick

Cendrick menjatuhkan rahangnya

.

.

.

.

saat ini Arvin, Arvan dan Nathan sedang berada di mobil menuju ke mansion.

Drt Drt

"Halo Daddy ada apa?"

'kalian langsung ke tempat tua Bangka itu, Daddy sudah disini bersama pasukan Daddy "

Tut

Telepon di matikan sepihak oleh Mavin

"Kita ke tempat tua Bangka itu" ucap Arvin kepada yang lain

Mereka langsung menancap gas menuju tempat di sekap nya Rafa.

~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampainya disana dapat mereka lihat Mavin sedang menonton para bawahan nya yang sedang bertarung melawan penjaga si kakek tua..

"Dad..kenapa kau diam disini?"

"Daddy hanya ingin menyiksa tua Bangka itu lebih lama"

Mereka mengkerut kan keningnya tak mengerti

"Maksudnya? Dengan berdiam disini? Tanpa menyelamatkan Rafa, yang benar saja Daddy " ucap Arvan sedikit menaikkan nada bicaranya

Mavin menoleh kepada mereka

"Dengan perubahan sifat adikmu yang sekarang Daddy yakin tua Bangka itu sedang tertekan sekarang menghadapi adikmu.." ucap Mavin santai dan kembali melihat anak buah nya bertarung

Nathan cukup bingung emang sepupunya itu seperti apa? Bukan nya dia menggemaskan?

Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing sampai

"HUWAAAAAAA.."

Mereka semua terkejut

"Daddy menyesal aku percaya perkataan mu" ucap Arvan sebelum berlari ke dalam untuk menyelamatkan adiknya

"Daddy jika Rafa kenapa² kau harus di hukum " Arvin pun sama

"Paman..ck ck " ucap Nathan tak jelas lalu menyusul si kembar

Mavin? Dia sedang mencerna semuanya lalu setelah sadar dia menyusul putra dan keponakan nya kedalam

"BRENGSEK "

.

.

.

.

.

~~~~~~~~~~~~~~~~~
To be continued ~

Rafa kenapa hayooo?

THANK YOU yang udah baca 💕

LUVV YUU yang udah vote 💗

26April2023

I'AM REINZA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang