•Bab°°11

8.9K 924 5
                                    

~Happy Reading~

.

.

.
" Oma hanya belum bisa menerima kenyataan, jadi dia melampiaskan nya kepadamu.."

Rafa menatap Saka tak mengerti

Saka terkekeh melihat ekspresi bingung Rafa

"Sudah tidak usah di pikirkan, semua akan membaik..ayo kita turun makan malam" saka menggendong Rafa untuk turun ke bawah

"LET'S GO ~"

Saka menghela nafas nya, masih sering kaget dia;)

Sesampainya di ruang makan Rafa berontak Turun dari pangkuan saka

"Iya sebentar dek.." lalu menurunkan Rafa

Anak itu langsung berlari menghampiri semuanya kemudian mencium pipi satu² orang yang ada disana

Semua membeku..

Apalagi Stella dia yang paling terkejut dengan kelakuan cucu bungsu nya itu

"Hehe.." sedang kan sang pelaku hanya cengengesan lalu mendudukkan dirinya di dekat sang Daddy

Mavin tersenyum setelah sadar apa yang di lakukan Rafa

"Manis nya putra Daddy ini~"ucap nya balas mengecup pipi Rafa

'uh klo bukan karena mau jadi anak manis dulu hari ini gak akan gue mau ngelakuin itu..iuhh'

"Ekhem ayo makan" ucap Stella setelah sadar dari keterkejutan nya

Mavin dan yang lain menatap Stella penuh harap, semoga wanita itu melunak hatinya
.

.

.

.

.

Saat ini semua sedang di ruang keluarga, ya ini biasa mereka lakukan  setelah makan malam yaitu berkumpul bersama

"Abang gak ada film pokemon ya?" Tanya Rafa pada Abang sulung nya Saka

"Sepertinya tidak ada..besok Abang beli CD nya ya" saka mengelus rambut Rafa yang sedang rebahan di karpet bulu

Rafa menghela nafas nya, gak ada yang seru klo bukan pokemon tuh ><

Lalu matanya menatap Stella, wanita itu fokus melihat ke laptop nya entah apa yang di lakukan

'Oma ini walaupun udah tua kayanya bukan orang biasa, mari jadi anak manis dan polos dulu ~ '

"Oma~" semua menatap Rafa termasuk Stella yang di panggil

Rafa bangkit lalu menghampiri Oma nya, menatap Stella dengan mata polos nya membuat Stella tak bisa menolak

"Oma Rafa boleh peluk~" ucap Rafa merentangkan tangan kecil nya

Semua rasanya tak bisa bernafas, bukan apa mereka hanya khawatir Rafa akan di lukai wanita itu

Tapi tanpa di duga Stella membawa Rafa ke pangkuan nya dengan eskpresi datar:)

Rafa memeluk leher Stella membenamkan kepalanya di pundak Oma nya itu

"Oma tidak benci Rafa kan..." Lirih Rafa

Namun semua masih bisa mendengar lirihan itu, Stella terdiam rasanya sakit mendengar pertanyaan itu

Dia berdiri dan hendak membawa Rafa pergi dari sana

"Ibu.." suara Mavin menghentikan Stella, dia menatap putra sulung nya itu

Lalu melanjutkan langkah nya ke lantai atas, mungkin tujuan nya ke kamar Rafa

I'AM REINZA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang