•Bab°°4

13.9K 1.2K 36
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

.

Hari sudah berganti

" Beuhh cakep bgt gue..eh Rafa maksudnya hehe"

Kini Rein sedang mengagumi wajah Rafa yang sekarang jadi wajah nya juga..

" Ya ampun dek..dari Abang mandi sampe Abang selesai kamu masih ngaca ? "  Saka menatap tak percaya adiknya itu

"Hehe..abisan muka Rafa ternyata cakep bgt kan bang " jawab nya tanpa mengalihkan pandangan ke arah kaca

Saka menghela nafas

"Hmm udah..ayo kita sarapan yang lain pasti udah nungguin "

"Woke.."
.

.

.

.

" Mau sekolah apa Tawuran ?" Tanya Arvin datar saat melihat penampilan Rafa yang sudah seperti bad boy  rambut acak-acakan, baju di keluarin, dasi di lengan

Sangat berbeda dengan penampilan Rafa dulu yang good boy

" Mau jadi langganan guru BK kayanya" bukan Rafa tapi saka yang jawab

"Ck enak aja, coba tebak dong buat apa? "

" Mau jadi bad boy kah biar di lirik cewek² ?

" NAH ITU Mmmmmm"

" Udah dek, telinga Abang sudah lelah" ucap Saka lelah sembari membekap mulut Rafa yang mengeluarkan teriakan merdu nya:)

Mavin yang memperhatikan mereka sedari tadi hanya geleng-geleng kepala.

ah keluarga suram nya sudah berwarna sekarang, berkat kehadiran bungsu nya Rafasya dengan sifat baru nya..

"Sudah, makan"

Mereka pun makan dengan tenang,
Rafa atau Rein kalo di kasih makanan mah anteng

" Rafa ini untuk jajan mu " Mavin menyodorkan black card kepada Rafa

"Wahhh... Hitam kartu.."

" Black card dek.."

" Iya sama aja artinya hitam kartu Abang~"

"Berisik"

Rafa terdiam lalu menoleh pada Abang kembarnya, Arvan

'mirip bang Roy bgt, jadi kangen bang Roy. Abang... Rein sekarang udah kayaaa yuhuu'

Melihat adiknya terdiam Saka mengelus rambut Rafa

" Tidak apa jangan sedih, dia memang seperti itu" ucapnya berusaha menenangkan adiknya

Rafa menatap Saka

'siapa juga yang sedih, lagian kaya gitu doang udah biasa '

Arvan yang melihat keterdiaman Rafa menjadi merasa bersalah

Sebenarnya dia sedang dalam mood buruk karena permasalah geng nya, tapi malah dia lampiaskan ke adik nya yang tidak tau apa-apa

Sret~

Suara kursi di geser membuat Rafa menoleh ke asal suara

'mau ngapain dia..dih'

Grep

"Maafkan Abang"

"Mmm iya gapapa kok bang Van.." Rafa mengelus punggung Arvan

"Ekhem.." Arvin menatap mereka datar

I'AM REINZA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang