1

10.8K 139 0
                                    

Sah

Ucap semua orang yang berada di ruangan itu.

Zarah segera mencium tangan akhsal dilanjut dengan akhsal mencium kening zarah.

*
*
*

Setelah pernikahan dadakan beberapa jam lalu zarah segera di bopong kerumah akhsal dan keluarganya, dan sekarang mereka berdua telah berada di kamar akhsal dan duduk bersebelahan dengan tangan akhsal yang memainkan jari tangan zarah.

"Tangan kamu imut banget sih bikin gemes aja"akhsal terus saja meremas dan memainkan tangan zarah yang terlihat kecil di banding tangannya.

"Hm"dehem zarah sebelum memulai pembicaraan."l-lo...kenapa biasa saja saat ini? Padahal kitakan gak kenal terus tiba tiba nikah".

"Mau tau, kenapa aku terkesan biasa saja dan malah terlihat bahagia?".
Balas akhsal dengan mata memandangi wajah zarah yang cantik.

"Iya"jawab zarah membalas tatapan akhsal yang dalam dan menghanyutkan.

"Karena aku menyukaimu dari awal aku melihatmu,mungkin juga sekarang aku sudah mencintaimu".akhsal mengelus pipi zarah dan berkata demikian sehingga membuat pipi dan telinga zarah memerah sampai zarah harus menutup wajahnya menggunakan tangannya yang tidak di genggam akhsal.

"Cantiknya aku mukanya gak usah ditutupin dong.."ujarnya sembari memindahkan tangan zarah dari wajah.

Hal itu membuat zarah semakin malu dan rona merah semakin jelas di wajahnya"Apaan sih malu tau".

"Gak usah malu Ra, walaupun aku dan kamu baru kenal beberapa jam tapi tetap saja itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa aku itu suami mu"ungkapnya lembut dengan tangan mengusap pipi zarah.

Mendapat perlakuan dan mendengar perkataan selembut itu zarah luluh seketika.

"Ta-tapi gue belum mencintaimu,dan yang terpenting lo belum tau tentang gue begitupun sebaliknya"ucapan zarah membuat senyuman akhsal mengembang.

Senyum di bibir akhsal mengembang mendengar ucapan zarah"aku memang tidak tau apapun tentangmu begitupun denganmu tapi aku berjanji apapun yang ada di dirimu aku akan menerimanya karena apa.."
Akhsal menjeda dan menarik tengkuk zarah hingga hidung mereka bersentuhan.

Zarah tertegun seketika, ia dapat merasakan deru nafas akhsal yang berbau mint.

"Karna itu adalah kamu. Aku ingin kamu dan aku bisa menjadi kita"sambungnya menatap mata zarah penuh sayang dan cinta.

Zarah menitikan air matanya mendengar perkataan akhsal"terimakasih karena telah menerimaku, gue akan belajar mencintaimu, tuntun gue".

Akhsal menghapus air mata zarah dengan ibu jarinya dan berkata"Aku akan menuntun mu Ra, ayo kita belajar sama-sama"setelah mengatakan itu akhsal memajukan wajahnya dan...

Cup

Ia mengecup bibir zarah sekilas yang membuat zarah mematung di tempatnya.

"Ayo tidur ini sudah malam, atau kamu ingin melakukan hal lain sebelum tidur"godanya dengan menaik turunkan alisnya yang membuat wajah zarah merona menahan malu.

"Ih!apaan sih"zarah memukul lengan akhsal pelan.

"Yaudah, sini tidur"akhsal merebahkan dirinya di kasur dan menepuk sisi kanannya agar zarah tidur di sana.

AkzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang