23

1.2K 21 0
                                    

"Assalamualaikum...."teriak beberapa pria sambil melangkah memasuki rumah besar bernuansa eropa itu.

"Gak usah teriak bukan hutan"sahut penghuni di dalamnya yang tengah berada di ruang keluarga dengan stik PS di tangannya.

"Widih widih lagi main apa nih"ucap salah seorang itu sembari duduk di samping farel.

Beberapa pria itu ternyata adalah sahabat farel dan akhsal yaitu zayyan,
Asta, dan Rayen yang datang ngapelin farel dan akhsal.

"Mamah Lo mana"tanya Asta pada farel yang tengah fokus pada gamenya.

"Luar kota"jawab farel sekenanya.

"Yahhhh padahal gue kesini mau ngapelin mamah cantik Lo"Asta membuat ekspresi kecewa membuat teman-temannya menatap jijik padanya.

"Ngeri Lo cok, Lo tahukan papah farel itu bucin banget sama mamahnya farel kalau beliau dengar Lo ngomong gitu habis Lo di kunyah"sosor zayyan.

"Lah mau gimana lagi Tante Rani udah nyuri hati gue"Asta memeluk dirinya sendiri sambil bergerak kanan kiri.

"Steress".

****

"Hari libur gini enaknya main apayah?" Kata Asta sambil menyenderkan punggungnya di sofa di antara kaki farel dan Rayen sambil mengedarkan pandangannya.

"Push rank aja yuk"sahut Rayen.

"Gasss"lalu keempat pria itu tenggelam dalam permainan game mereka sampai sumpah serapah mereka memenuhi ruangan itu.

"Ta maju dong jangan ngintilin gue doang"Zayyan berujar kesal.

"Jaringan gue ngelag nyet"balas Asta.

"Alasan Lo"sahut farel.

"Anjay savage".

"Si Alukar ngebantai cuy".

Akhsal yang  berada dikamar merasa terusik akan umpatan-umpatan teman-temannya di bawah sana.

"Tuh mereka kalau gak tau main ngapain main sih ribut banget lagi!!" Kesal akhsal merasa waktu berduanya dengan sang istri di hari libur ini harus terganggu karna teman-temannya.

"Udah ah! Kak aku mau mandi ini udah mau siang loh"zarah meloloskan dirinya dari dekapan sang suami.

"Bentar dong yang kakak lagi enaknih"akhsal kembali melanjutkan kegiatan nyusunya.

"Puting aku sakit tau kak, kakak sih ngisapnya kekencengan"zarah menunduk melihat bayi besarnya yang sangat suka menyusu itu.

"Slurrpp slurrpp"akhsal menutup matanya sambil terus menyusu satu tangannya meremas pelan payudara zarah.

"Rasanya apasih gak ada susunya juga"gumam zarah sambil mengelus pipi suaminya.

"Enwak ywang"sahut akhsal sambil terus menyusu.

"Udah yah kak badan aku udah lengket banget nih pengen mandi aku juga udah lapar dari semalam gak makan"ujar zarah merasa resah akan dirinya sendiri.

Bagaimana tidak sepulang mereka kerja semalam akhsal langsung menguncinya di kamar sambil melancarkan serangan-serangan nikmatnya hingga menjelang pagi membuat mereka berdua bangun kesiangan.

"Slurrpp plop udah yuk mandi"tanpa aba-aba akhsal langsung mengakat tubuh polos sang istri.

"Pelan-pelan ih"zarah reflek memukul pundak polos tanpa kain suaminya.

"Kdrt Mulu"akhsal melangkah memasuki bathroom dengan sang istri di gendongannya lalu mendudukkan dirinya di dalam bathtub dengan zarah yang di posisikannya di depan tubuhnya lalu memijat-mijat lembut tubuh sang istri membuat empu tubuh merasa rileks.

"Makasih kak"kata zarah menikmati pijatan suaminya.

"Iya sayang cup cup cup"akhsal mencium pundak telanjang zarah.

Akhsal seakan tak bisa membuat tubuh sang istri terangguri ia akan terus mencumbu atau memainkannya jika mereka sedang berdekatan kalau ditanya kenapa sih kakak jawabnya 'mubasir yang mulus mulus dianggurin'.

Setelah acara mandi mereka selesai keduanya memasuki walk in closet untuk berpakaian lalu kemeja rias untuk merapikan penampilan mereka.

"Yuk!"mereka lalu bergandengan tangan keluar dari kamar menuju lantai bawah ruang keluarga rumah itu pusat keributan sedari tadi.

Semakin mereka mendekat semakin jelas suara-suara keributan itu.

"Eh ribut banget Lo pada nyet"seru akhsal sambil mendudukkan dirinya bersama sang istri di sofa sebelah teman-temannya duduk.

"Gak boleh bicara kasar"timpal zarah.

"Hehe gak yang reflek tadi".

Asta memalingkan wajahnya ketika tiba-tiba suara akhsal terdengar.

"Wuih makin cantik ajah bidadari gue"katanya dengan mata berbinar melupakan gamenya membuat kedua temannya ikut melihat zarah.

"Enak ajah istri kakak nih"akhsal menenggelamkan wajah zarah kepada bidangnya.

"Aduh meleyot abang"timpal Rayen.

"Apa Lo liat liat mau kakak tanem" sembur akhsal pada ketiga pria yang tengah menatap istrinya tanpa berkedip.

"Pelit amat rejeki nih liat yang bening siang bolong gini"perkataan Asta membuat akhsal ingin meledak.

"Lepas kak aku gak bisa napas"akhirnya akhsal melepas zarah dari pelukannya dengan wajah cemberutnya.

"Udah ih"zarah mengusap-usap lengan suaminya guna meredahkan rasa cemburu butanya.

"Dengar tuh istrinya"sosor Asta membuat akhsal menatapnya tajam.

"Sial"farel melemparkan hpnya ke sofa dengan kesal sambil berdecak pinggang.

"Lo kenapa pada afk sih"hardik farel.

"Hehehe sorry boss"ketiganya menampilkan cengiran menjengkelkan.

Farel memutar bola matanya, sungguh kesal rasanya dikalahkan karena temannya afk berjamaah.

"Gak usah bertengkar, ini udah siang lebih baik kita makan dulu"zarah menengahi pertengkaran semua pria di ruangan itu.

"Nah tau aja kita kita lagi laper"sahut Asta semangat.

"Delivery ajah yang"akhsal menyerahkan hpnya pada sang istri untuk memesan makanan yang mereka akan makan.

"Ngapain delivery kalau bahan makanan di dapur lengkap"zarah mengerutkan alisnya.

"Lah kan mbak Iin sama mbak lilis lagi libur?"bingung akhsal pasalnya sang istri sudah tahu art di rumah itu lagi izin libur, jadi tidak ada yang bisa masakin mereka.

"Kan ada aku yang bisa masakinnya" perkataan zarah sontak membuat kelima pemuda itu meneguk ludah dengan susah.

"Hehehe ngapain capek capek masakin kami yang, kita kan bisa pesan aja iyakan?"kata akhsal yang diangguki semangat farel beserta ketiga temannya.

Pasalnya mereka telah beberapa kali di masakin makanan oleh zarah dan hasilnya sungguh di luar Nurul.

"Kalian kenapa?, takut yah masakan aku gak enak?"tanya zarah dengan wajah cemberut.

"Gak kok yang malahan masakan yayang enak banget, ya kan guys"dibalas anggukan tak bersemangat.

"Kalau gitu aku masakin aja, kalian tunggu ajah di sini aku masakin makanan dulu"zarah berlalu meninggalkan para pria diruangan itu membuat semuanya deg degan akan rasa masakan selanjutnya.

"Gimana nih kak?"tanya Rayen resah.

"Kakak gak tau! Aiss kenapa sih zarah bersikeras banget masakinnya"akhsal menyugar rambutnya kebelakang menampilkan dahi mulusnya.

"Pulang ajah kayaknya deh"ucap zayyan dengan keringat mengucur di dahinya.

"Gak sopan, tunggu dulu ajah hasil masakannya mungkin udah lebih baik karena udah beberapa kali masak"sahut farel dengan wajah datarnya walau dia juga sedang deg degan menunggu hasil masakan zarah.

"Bener guys kita tunggu ajah mungkin udah beneran enak tuh makanan nantinya"perkataan Asta membuat mereka semua akhirnya menunggu hasil masakan zarah dengan hati deg degan.














Bersambung....

AkzaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang