Bab 30 – Tidak Siap
Makan malam terjadi dengan suasana yang kurang nyaman. Setelah tadi, Boy mengenalkan Milly dan Andre dengan cara yang tak biasa, hal tersebut membuat suasana menjadi sedikit canggung dan hening.
Andre tahu bahwa Boy tahu tentang perasaannya dengan Milly. Karena itulah, Andre tak tahu harus bersikap seperti apa saat ini. Sedangkan Milly hanya bisa diam. Milly juga bingung harus bersikap seperti apa. Diantaranya semuanya, hanya Boy lah yang bersikap sangat santai seolah-olah tak terjadi apapun diantara mereka.
"Oh iya, gue ada wine, lo mau? Gue ambilin dulu ya," ucap Boy sembari bangkit dari duduknya dan menuju ke area bar dapurnya.
Boy sengaja meninggalkan Andre hanya berdua dengan Milly, karena dia ingin tahu bagaimana reaksi temannya itu.
Andre sendiri tampak menatap tajam ke arah Milly, sebelum dia bertanya "Jadi Boy suami kamu?" tanya Andre pada Mily.
Milly mengangguk. "Iya. Kenapa Mas?"
"Kenapa kamu nggak bilang kalau Boy suami kamu?" tanya Andre lagi.
"Aku nggak mungkin bilang itu ke semua orang termasuk Mas Andre."
"Kenapa? Karena pernikahan kalian adalah pernikahan rahasia? Atau kenapa? Karena karena kamu ingin dilihat sebagai perempuan yang masih sendiri?" sungguh, Andre tidak tahu kenapa dia jadi kesal dengan Milly. Andre benar-benar tertarik dengan Milly, namun fakta jika Milly adalah istri dari sahabatnya membuat Andre ingin murka entah dengan siapa. Karena Andre tahu pasti jika dia tidak akan pernah merebut kekasih apalagi istri dari sahabatnya.
"Kenapa Mas Andre berpikir seperti itu?" Milly sendiri tidak mengerti apa maksud dari perkataan Andre. Mereka hanya saling kenal, itu saja. Kenapa Andre jadi terkesan menyalahkannya karena fakta ini?
Andre tidak bisa menjawab. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain, menunjukkan bahwa saat ini suasana hatinya benar-benar sedang sangat buruk. Pada saat itu, Boy datang dengan membawa sebuah botol wine dan dua buah gelas khusus.
"Karena Milly sedang hamil, jadi kita hanya minum berdua," ucap Boy sembari membuka botol winenya, kemudian menuangkan ke dalam gelas yang dia bawa. Memberikannya satu untuk Andre dan satu lagi untuk dirinya sendiri.
Andre menerimanya. Dia masih tak dapat banyak bicara saat di hadapan Boy. Pasalnya, Andre merasa malu karena sebelumnya dia sudah menyatakan tertarik dengan istri Boy. Andre kemudian menenggak minuman tersebut hingga tandas. Boy yang melihatnya sempat menyunggingkan senyuman miringnya. Dia tahu bahwa kini Andre sedang frustrasi. Tanda bahwa rencananya telah berjalan dengan lancar.
"Oh iya Ndre... gue masih nggak nyangka kalau bentar lagi gue mau jadi bapak," ucap Boy yang kali ini sudah mengusap-usap lembut perut Milly.
Milly sempat tertegun melihat aksi Boy, sedangkan Andre sungguh tampak sangat kesal dibuatnya. "Nggak nyangka gimana? Emangnya lo bikinnya sambil merem?" Andre terdengar sedikit kesal saat menanggapi ucapan Boy.
"Ya enggak, kalau merem, gue nggak bisa nikmatin, dong." Boy berseloroh, tapi hal itu tampak membuat Andre semakinsebal. Sedangkan Milly hanya menunduk saja menanggapinya.
Tak lama kemudian, Andre melirik jam tangannya. Dia lalu berkata, "Gue harus pergi. Sudah malam, gue nggak mau ganggu kalian." Setelah itu, Andre bangkit.
"Lo serius? Wine-nya belum habis."
"Ya. Kapan-kapan aja gue habisinnya." lanjut Andre lagi kali ini sembari menatap ke arah Milly. Milly juga menatap Andre kemudian dia menundukkan kepalanya. Hal tersebut tak luput dari perhatian Boy.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY & MILLY (TAMAT)
عاطفية(Follow dulu sebelum baca lengkapnya) Boy adalah seorang fotografer ternama. Dia juga merupakan putra dari salah satu keluarga konglongmerat di negeri ini. Boy sangat tergila-gila dengan sosok Clara Adista, sang model papan atas yang telah menjadi k...