16. Arkan

1.9K 119 1
                                    

HIIIIIIIII!!!!


HA PP Y READING


"Jadilah obat untuk dirimu sendiri, jangan jadi obat untuk orang lain, jangan pula minta orang lain
jadi obatmu."

***

Setelah berhari-hari di rumah sakit akhirnya Natha diperbolehkan untuk pulang, tinggal menunggu infusnya habis saja lalu ia boleh pulang.

Ellanio yang sedang bercanda ria dengan Natha pun tertunda karena perutnya tiba-tiba mulas, ia berpamitan kepada Natha untuk pergi ke kamar mandi.

Tinggal Natha seorang diri di ruangan itu entahlah kemana para kurcaci itu serta abangnya, tidak tau saja bahwa Ellanio menyuruh mereka untuk pergi karena ia ingin berduaan dengan Natha, katanya.

Di sisi lain tepatnya markas Black Wolf tengah berkumpul ralat hanya anggota inti saja yang sedang berkumpul, dan masing-masing memainkan ponselnya tidak ada yang tidak memainkan ponsel.

Di sisi lain tepatnya markas Black Wolf tengah berkumpul ralat hanya anggota inti saja yang sedang berkumpul, dan masing-masing memainkan ponselnya tidak ada yang tidak memainkan ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini tuh kita ngapain sih?? padahal kita deketan!!" bisik Cakra kepada Rafa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini tuh kita ngapain sih?? padahal kita deketan!!" bisik Cakra kepada Rafa.

"Gue juga nggak tau ikut aja lah" balas Rafa dengan bisikkan juga.

"Terus ngapain kita disuruh kumpul jam segitu padahal kita udah kump-hmmpph"

"Diem anjir lo nggak liat si Athar natep kita tajam banget?!!" bisik Rafa sembari membekap Cakra.

Cakra meringis lalu melirik Rafa sinis.

Ting!

Notifikasi dari ponsel Athar mengalihkan perhatian mereka, Athar segera mengeceknya ternyata dari Ellanio.

"Natha ilang! kita ke markas Avestar sekarang!" ucap Athar sembari menahan amarahnya lalu pergi berlari diikuti oleh teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Natha ilang! kita ke markas Avestar sekarang!" ucap Athar sembari menahan amarahnya lalu pergi berlari diikuti oleh teman-temannya.

"Jadi kesimpulannya, Natha di culik sama anggota Avestar??" tanya Ezra entah kepada siapa.

Tidak ada yang menjawab karena merasakan aura tidak enak disekitar mereka.

Mereka segera melesat pergi dari markas untuk menuju markas Avestar.

***

Awan gelap, hujan deras serta petir yang bersaut sautan menambah suasana seperti film horor di tempat gadis yang sedang duduk dengan tangan terikat dan baju rumah sakit yang masih melekat ditubuhnya. Natha tidak tau ia dibawa kemana yang jelas ia berada ditengah hutan.

Duduk lesehan dengan tangan yang terikat ke depan bahkan tubuhnya ikut di ikat di pohon besar serta hujan yang tidak ada tanda-tanda untuk reda malah semakin deras.

Natha menatap santai kepada cowok yang tingginya hampir sama dengan Ellanio, cowok itu jongkok dihadapan Natha dengan senyum miring yang tidak terlalu jelas di mata Natha karena air hujan.

"Yennatha Luce Amora, kenalin gue Arkan mantan sahabat Abang lo" ucapnya dengan mengangkat dagu Natha namun Natha segera memalingkan wajahnya agar cowok yang bernama Arkan itu tidak menyentuhnya.

"Apa maksud lo bawa gue kesini?" ucap Natha tetapi hanya samar-samar terdengar di pendengaran Arkan.

"Ngomong yang keras!" sentak nya.

"APA MAKSUD LO BAWA GUE KESINI, ARKAN?!" teriak Natha.

Arkan tersenyum, senyum yang terlihat menyeramkan dimatanya.

"Gabut"

"Oh"

Diluar dugaan Arkan, ia kira Natha sama dengan cewek-cewek diluar sana berteriak tidak jelas meminta tolong ini lah itu lah, padahal sudah dibilang tidak ada orang tetap saja berteriak minta tolong yang menyebabkan tenggorakan sakit.

"Veena, dia pasti nyesel dulu sama lo Arkan... karena hobi nya bunuh orang dan sekarang cowoknya malah nyulik adek dari pahlawannya" ucap Natha berusaha memancing amarah Arkan.

Ekspresinya kini berubah menjadi datar dengan tangan terkepal, Natha mengetahui tentang mereka bertiga karena Athar yang sempat menceritakannya.

"Tau apa lo tentang gue sama Veena" ucapnya terdengar seperti menahan amarah yang dapat meledak kapan saja.

Natha menggerutu kesal ia kira bakal seperti di film-film yang di pukul tendang dan sebagainya kenapa Arkan malahan menahan amarahnya.

Gadis itu kembali memancing Arkan "Gue tau semuanya kok, humm... kasian deh Veena dulu harus punya cowok kaya pulu-pulu, pasti dia tertekan setiap saat di tempelin sama titan pulu-pulu dan cuma dateng pas lagi bahagianya doang tapi waktu dia nya lagi dalam bahaya kemana ya? atau- AKHH"

Arkan mencekik leher Natha "JAGA UCAPAN LO ANJING!"

Oh ayolah! sekarang Natha menyesal memancing cowok itu, ia berekspetasi Arkan memukulnya tetapi tidak kena karena ia berhasil menghindar tetapi diluar ekspetasinya, gapapa semuanya ga harus sesuai ekspetasi kan? xixixi.

"Lo ma-mau g-gue met-metong disini?, ka-kalo lo bik-kin g-gue metong Ve-Veena pasti bak-kal benci sama l-lo Ar-kan, g-gue juga bel-belum kawin sa-sama tunangan g-gue, Be-belum pun-nya an-anak juga dan g-gue juga belum nyo-bain seb-lak di depan rumah g-gue, lo t-tega ba-banget j-jadi laki"

_ _ _

to be continued

1-mei-2023
senin

Sebenernya aku ga mau ngelanjutin cerita ini gesss karena g ada eprot, tpi mama aku semangatin aku terus biar ngelanjutin ceritanya, JADI YAAAA AKUU BAKAL NGELANJUTIN TERUSS CERITANYA, SEJAUH INI ADA YANG NGERASA BOSEN GA SAMA CERITA AKU? ATAU SEBALIKNYA?

ga abis pikir sih sama Natha bisa-bisanya orang lagi di cekek malah mikirin seblak...

betewe gais cerita ak masuk peringkat 2 teraneh horee👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
pdhal dalam hati *knpa peringkat 2nya tu di kategori itu!!

TRANSMIGRATION YENNATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang