Sebuah peristiwa yang merubah segalanya
"Siapa yang tega melakukan semua ini, merubah wajah aku menjadi wajah orang lain. Apakah aku sanggup memulai hidup baru dengan wajah orang lain" Althan Altario G aka Alden Gabriel Matthew
"Bagaimana mungkin gw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Alden bangun tidur tepat pukul 5 pagi, apakah kebiasaannya bangun bangun sepagi ini, ia bingung mau melakukan apa. pikirnya
Alden melangkahkan kakinya menuju dapur, ia melihat bi wati sibuk memasak sarapan pagi
"selamat pagi bi" sapa alden
"eh den al ada apa tumben sepagi ini ke dapur?" bi wati mengernyit, biasanya alden bangun agak siang
"gapapa, hmm apa aku boleh bantu?" tanya alden
"a-apa? t-tidak usah biar bibi aja" bi wati semakin bingung dengan alden
"gapapa aku bantu, hmm bibi masak apa?" sambung alden
"a-ahh b-bibi mau masak nasi goreng sama ayam kecap" jawab bi wati dengan kikuk
"biar aku yang buat nasi gorengnya, bibi ayam kecapnya aja" usul alden
Alden pun dengan lincahnya memotong bawang dan bumbu lainnya. Bi wati terhenyak lalu ia tersadar untuk membuat ayam kecap.
***
07.00
Semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi
Yasmin mengernyit kala ada yang berbeda dengan rasa makanannya
"bi kenapa nasi goreng rasanya tidak seperti biasanya, apa bibi coba resep baru?" tanya yasmin
Bi wati yang tengah menghidangkan air minum langsung terdiam
"h-hmm i-itu nasi gorengnya den al yang buat" jawabnya dengan kikuk
trang
Ashton menjatuhkan sendok makannya, ia terhenyak begitupun yang lain
"a-apa! alden benar kamu yang masak?" tanya yasmin
"hmm i-iya" alden mengangguk dengan gugup
"sejak kapan lo bisa masak?" tanya ashton
"n-ngga tau, a-aku pengen aja tadi masak" jawab alden gugup
"ini sangat enak! bunda baru tau kalo alden bisa masak" ujar yasmin membuat alden mendudukkan kepalanya karena gugup
"sudah kita lanjutkan makannya" ucap darwis
"alden kamu besok aja ya mulai kuliahnya, sekarang biar istirahat aja dirumah" ujar yasmin setelah semuanya selesai makan
"k-kuliah?" alden mengernyit
"iya kamu kuliah di Galaksi University sama kakak kamu, kamu masuk ekonomi sedangkan kakak kamu teknik, udah dua semester, kamu kan amnesia apa mau mengulang?" jelas yasmin
"nggak usah bun, aku bisa nyusul" jawab alden Darwis serta Ashton hanya diam mendengar pembicaraan mereka berdua
***
Toko bunga Sweet Flower's sekarang dikelola oleh riani dan elvan, walaupun kesehatan riani kurang baik ia tetap memaksa membantu elvan sampai elvan pulang sekolah
tring
"bu saya mau buket lily nya satu" ucap wanita muda
"baik tunggu sebentar" jawab riani
"saya turut berdukacita ya bu atas kepergian mas althan" ucap wanita tersebut yang memang langganan ditoko dan mengenal baik althan
Tatapan riani langsung menyendu
"iya terimakasih, ini bunganya" jawab riani sembari menyodorkan buket bunga lily
"ini uangnya, saya permisi" wanita tersebut berlalu setelah membayarnya
Riani menatap sendu
"ibu kangen sama kamu" ujarnya
***
09.30
Alden kini berada ditaman setelah ia meminta ijin kepada sang bunda untuk berjalan jalan, ia pergi dengan pak arman yang menunggu dekat taman
"kenapa semuanya sangat terasa asing"
"kenapa hati ini tidak merasakan kehangatan dalam keluargaku"
"kapan ingatanku kembali"
Alden berbicara sembari menatap taman yang indah ini
"huffttt" ia menghela nafas dengan berat
Setelah beberapa menit ia disini, alden berdiri dan melangkahkan kakinya menghampiri pak arman untuk pulang kerumah
brukk
Alden tidak sengaja menabrak anak berseragam sekolah yang tengah terburu buru
"maaf kak aku tidak sengaja, apa kakak tidak apa apa?" tanya elvan
Ya sekolah elvan tengah ada rapat guru sehingga semua murid dipulangkan lebih cepat, ia akan langsung ke toko untuk membantu sang ibu
Alden menatap dalam wajah anak itu
"ahkkk" ia memegang kepalanya yang tiba" terasa sakit
"kakak kenapa? kakak mau kemana biar aku bantu?" tanya elvan sembari memegang tangan alden
"kakak tidak apa apa, hmm kakak mau ke mobil disebrang sana" jawab alden sembari menunjuk tempat mobil pak arman terparkir
"yaudah aku bantu kesananya" balas elvan lalu menuntun alden sampai depan mobil
"loh den al kenapa?" pak arman menghampiri alden dengan raut khawatir
"gapapa kok pak cuma sedikit sakit kepala, makasih ya udah nganterin kakak" jawab alden lalu menengok ke elvan
"iya gapapa, aku pergi dulu ya kak, dahh.." pamit elvan lalu berlari dari sana
Alden menatap kepergian elvan siapa anak itu, kenapa hati aku merasakan kerinduan padanya, batinnya
"yaudah kita pulang den al" pak arman membuka pintu mobil lalu alden masuk kedalam, mobil pun berjalan
***
tring
"ibu aku pulang" elvan memasuki toko bunga dengan masih berpakaian sekolah
"loh kok kamu udah pulang jam segini" riani mengernyit bingung
"ya gurunya ada rapat jadi dipulangkan cepet" jawab elvan sembari meminum air botol
"terus kenapa ngga pulang ke rumah dulu ganti baju" ucap riani yang tengah memangkas bunga yang layu
"tenang aja kan aku bawa baju ganti ditas" jawabnya lalu berlalu kebelakang untuk ganti baju
tring
"selamat datang ada yang bisa saya bantu" ucap riani saat pintu toko terbuka sama pria
"bu saya mau bunga mawar merahnya satu" ucap pria tersebut
"bentar, ini bunganya" ucap riani sembari menyerahkan bunganya
"ini uangnya, kembaliannya ambil ambil aja bu, permisi" ucap pria tersebut