-Empat belas-

1.2K 239 60
                                    

Jangan lupa vote dan komennya agar Anne selaku penulis bisa semakin semangat publish cerita, ya💛
Selamat membaca<3




Pria tua yang bernama Zack Adler tersebut merupakan kakak dari ayahanda Bardo Adler, penerus keluarga Adler yang sebelumnya.

Ketika di interogasi, Zack mengakui, dia merasa benci dengan Nakamura karena mereka menjerumuskan semua anggota kelurganya, khususnya kepada Nakamura (name) yang entah kenapa bisa mengungkap semua kebusukan yang sudah mereka sembunyikan secara apik selama sekian tahun lamanya.

"Aku ingin bocah tengik itu kehilangan segalanya, sehingga dia merasa bahwa hidupnya tidak berarti." Desis Zack yang menyulut emosi Yosa.

Sret!

Yosa menarik kasar baju Zack. "Saya yang melakukan penembakan kala itu. Jika ingin mencelakai seseorang, saya adalah target yang tepat. (name) tidak salah apapun."

"Yosa. Hentikan." Ucap sang kepala keluarga Nakamura.

Pria tua itu menyungging senyum sinis. "Jika diriku di penjara, tidak masalah, aku tidak peduli. Yang penting, cucuku sudah merebut orang yang berarti bagi bocah tengik itu."

Pemikiran Yosa langsung tertuju pada perempuan pirang yang melakukan hubungan terlarang dengan Itoshi tertua.

"... Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan Sae, tapi yang jelas, orang sepertinya tidak mungkin memutuskan sesuatu dengan ceroboh tanpa direncanakan secara matang."

Ucapan Leonardo terlintas di benaknya.

Meski masih abu-abu; alasan Sae yang sebenarnya, tetapi Yosa yakin bahwa lelaki Itoshi itu menyembunyikan sesuatu. Dirinya menggeram marah.

'(name), maafkan saya jika anda harus mendengar semua kenyataan yang menyakitkan ini.' Batin Yosa yang tahu bahwa ia akan menceritakan apa yang terjadi di Spanyol.

"Fumi dan Sae. Mereka berdua yang anda maksud, bukan?"

Tebakan Yosa membuat Zack menatapnya kesal. Tidak hanya Zack, Kazuhiro pun ikut menatap Yosa penuh keterkejutan.

"Darimana kau mengetahuinya?" Nadanya terdengar sinis.

Hayashi bungsu mulai menceritakan segala yang terjadi saat dirinya di Spanyol.

Zack tersenyum kemenangan, "benar. Kau sangat benar. Sae dan Fumi. Ayolah, siapa yang tidak mau bersama dengan Sae? Tampan, juga pemain bola berbakat. Cucuku yang kebetulan satu sekolah dengan Sae, tentu tidak ingin melewatkan kesempatan emas begitu saja, dong. Hitung-hitung memperbaiki keturunan Adler yang punah karena kalian."

Yosa menggertak giginya. "Tapi anda sudah merusak kebahagiaan (name)! Nonaku itu sangat mencintai Sae sejak dulu, melebihi apapun. Tapi ... itu semua lenyap karena satu kesalahpahaman yang sudah anda rancang." Hayashi bungsu itu mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Anda tidak akan bisa saya maafkan."

Kazuhiro menatap Yosa dengan tatapan sulit diartikan.

'Yosa itu ... memang seperti ini, ya? Dia perhatian sekali dengan anakku.'

"Hei, hei. Jangan menyalahkanku. Salahkan Sae juga. Kalau dia mencintai nonamu itu, harusnya dia tidak mudah berpaling bukan?"

Our ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang