𝙥𝙧𝙤𝙡𝙤𝙜

10 1 0
                                    

THIS IS HOW WE "END" : BAGIAN 1

Suasana pantai sore ini tidak terlalu ramai, mungkin karna ini bukan hari libur. Jadi tidak begitu banyak pengunjung yang datang, biasanya disisi barat akan ada beberapa manusia - manusia yang berkumpul hanya untuk sekedar menikmati sunset, atau pergi berpiknik dengan kekasihnya masing - masing.

Memang jika ditempat seperti ini, sangat cocok untuk dipakai melakukan hal - hal yang seperti itu. Hanya untuk sekedar bersantai dan menghabiskan waktu, bersama orang yang bermakna pada kehidupan mereka sendiri

Termasuk Rosalyn, setelah menempuh jarak yang cukup jauh untuk datang ke pantai tersebut, Alvin dan Rosalyn kini duduk ber alaskan kain putih diatasnya. Hingga pasir - pasir tidak langsung mengenai kulit mereka, karna cuacanya tidak begitu panas maka pasir pun ada disuhu yang hangat dan pas

Setidaknya pasir hari ini cukup nyaman untuk di duduki

Berbeda dengan pasangan yang tepat berada disebrang, dalam setiap geriknya. Momen itu selalu tercipta sentuhan - sentuhan yang manis, tidak membosankan melainkan romantis. jika kata orang - orang, Julukan nya adalah dunia serasa milik berdua

Mulai dari lelakinya yang selalu merapihkan rambut gadisnya karna berantakan, dan menutupi gaun pendeknya dengan jaket yang dikenakan pria tersebut agar kaki jenjang sang kekasihnya itu tidak terlihat

Benar ya kata orang, jika dua orang sudah saling jatuh cinta, sekalipun meteor jatuh disekitarnya. Itu tidak akan pernah mengangu mereka.

Lengan Alvin bergerak untuk memperbaiki rambutnya yang kusut terkena angin, jari jemari lelaki ini mengusap poninya kebelakang. Meski pada ahirnya usaha tersebut sia - sia karna rambut Alvin kembali jatuh karna teksturnya yang halus dan lembut.

Tiga menit berlalu, setelah mereka berdua menduduki kain putih polos dibawah. Tidak ada yang berani untuk membuka suara terlebih dahulu, yang ada hanya segala kecanggungan yang Rosalyn dan Alvin ciptakan.

Jika orang - orang disekitarnya tampak bahagia, lalu menikmati suasana sunset hari ini. Sepertinya hal itu tidak berlaku bagi mereka, sangat tertimpal terbalik. Entah hanya perasaan Alvin saja, tapi. Rosalyn tampak ingin mengatakan sesuatu

Ahirnya Alvin mendahului untuk berbicara, "jadi, kenapa lo tiba - tiba mau kesini?" Seraya berkata, Alvin menoleh kesamping dan tampak meneliti wajah Rosalyn

Angin yang kencang, membuat helaian demi helaian rambut panjang Rosalyn berterbangan, meski hal itu menerpa pada wajahnya. Tidak dapat dipungkiri kecantikan Rosalyn sama sekali tidak terusik hingga membuat seorang Alvin salah tingkah

Sibuk memperhatikan wajah Rosalyn, Alvin terdiam

"Karna sunset hari ini cantik banget Vin"

Merasa dirinya tampak diperhatikan, Rosalyn ikut menoleh. Untuk beberapa saat kedua iris mata coklat mereka bertemu, dengan perbedaannya masing - masing

Yang satu terkesan sayu tapi tegas, dan yang satu terkesan tampak sangat jelas, dengan irisan mata yang penasaran karna pupil nya yang mulai membesar.

"Gue setuju sih sama perkataan lo"

"Selain sunset nya yang cantik..."

Rosalyn terdiam sejenak, mempersilahkan Alvin melanjutkan perkataan nya

"Cantiknya versi gue, udah terpampang jelas didepan mata"

"Dan itu lo, Rosalyn!"

Seketika bibir Rosalyn tampak terangkat sedikit, lalu efek butterfly mulai muncul diperut miliknya. entah kenapa sejak awal mengenal Alvin. Semuanya serasa begitu jelas dan indah di kehidupnya. Banyak perlakuan Alvin yang membuat Rosalyn kebingungan

Meski awal pertemuan mereka sedikit menjengkelkan.

Tengah merasakan efek geli pada perut Rosalyn, kini dia disadarkan oleh kenyataan yang kini tengah ia hadapi, memori yang bisa dibilang menyakitkan. Kembali berputar diotaknya karna perbuatan Alvin

Iya, Rosalyn memang mencintai Alvin.

Tapi... menurutnya, Alvin itu sangat sulit untuk dicapai

Rosalyn tersenyum kearahnya

"Alvin..."

"The sunset is beautiful, isn't it" - Rosalyn

Perasaan Alvin terluka, bukan. Bukan karna perkataan Rosalyn, tapi karna egonya yang terlalu tinggi. Menurutnya ia tampak menjadi sangat rendah dihadapan Rosalyn, karna yang memutuskan sepihak dalam kasus ini adalah Rosalyn sendiri

Kenapa harus Wanita yang memutuskan semuanya disaat lelaki yang harus bisa menjadi kepala dalam mengambil keputusan.

"Kita ngga pernah memulai Rosalyn! Jadi ngga ada yang perlu kita akhirin!"

Setidaknya Alvin berkata jujur, tanpa memikirkan perasaan Rosalyn

THIS IS HOW WE "END" : BAGIAN 1 SELESAI

TO BE CONTINUE...

FOR ROSALYN :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOR ROSALYN :

Rosalyn, remember how we use to talk everday? It hurts so bad to remember how close we are back then, sorry we didn't talk after that! -Alvin

THIS IS HOW WE "END" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang