THIS IS HOW WE "END" : BAGIAN 10
Capek mengitari satu mall sedari tadi, kaki Rosalyn tampaknya sebentar lagi terasa akan patah. Sudah dari tiga jam yang lalu mereka ber empat menggeledah semua toko satu persatu yang ada di mall ini, tapi Peter belum juga menemukan apa apa untuk hadiah sang ibu
Kemarin setelah selesai pulang sekolah, Peter menghampiri Rosalyn ke kelas dan meminta kekasihnya itu untuk menemani Peter pergi ke mall. Karna lelaki tersebut harus mencari kado untuk sang ibu yang sebentar lagi akan berulang tahun
Tidak tega membiarkan Peter mencari hadiah sendirian, Rosalyn setuju untuk membantunya mencari kado. Asal dengan syarat mereka harus pergi ke game master terlebih dahulu untuk bermain main sebentar.
Menurut Peter kemauan Rosalyn sangat gampang untuk dituruti. Tapi dia tidak menyangka kalo Serena serta Farrel ikut juga dalam pencarian nya dalam membelikan barang untuk ibunya. Peter sedikit jengkel karna tidak bisa hanya berduaan dengan Rosalyn
Sudah cukup disekolah saja mereka berduaan digangu, tapi kini ternyata diluar pun kehidupan kasmaran Peter dan Rosalyn harus terusik lagi karna kedua temannya yang selalu mengintil pergi.
Tidak kuat menahan rasa sakit dikakinya, Rosalyn reflek langsung berjongkok didepan toko baju mewah yang hendak akan mereka singgahi
Sadar akan Rosalyn, Peter menghampiri perempuan tersebut dan ikut jongkok dihadapan ia lalu tidak lupa tersenyum "kamu kenapa?? Capek ya?"
Tangan Peter mengelus pelan rambut Rosalyn
"Kalo kamu capek, duduk gih di sana sama Serena"
Dengan cepat Rosalyn menggeleng lalu bangkit dari posisinya tadi "ngga! Ngga cape kok!"
"Terus mau lanjutin ini aja??"
Rosalyn mengangguk "iya! Tapi abis ini kalo ngga nemu barang yang dicari, kita main dulu yuk"
"Oke, deal!"
Serena dan Farrel hanya mengikuti kedua orang di depan mereka yang sekarang tengah melihat beberapa gaun dengan berbagai macam motif berbeda beda, ada yang polos serta ada juga pernak pernik yang ramai isinya, cukup lama memutar mutar. Pada ujung etalase terpampang jelas sebuah gaun panjang berwarna lilac yang mencuri perhatian Farrel
"Woi, cobain liat gaun itu napa!"
Ketiganya langsung menoleh dan mendekati kemana Farrel berada "whitch one?" Tanya Peter
"Disana bego" Farrel menunjuk pada yang dia maksud
Gaun panjang yang berwarna nuansa ungu lilac tampak sangat lebih menonjol dari pada beberapa baju yang lainnya, ukuran gaun yang sangat ramping serta terdapat renda renda seperti jaring menghiasi dengan amat rapih. Tidak lupa juga kain yang mengkilat meninggalkan kesan yang amat kuat
Untuk siapa saja yang memakainya, mereka semua berani jamin. Ia akan hidup berasa seperti layaknya di dunia dongeng, nyatanya gaun princess benar ada di dunia nyata. Tapi dengan versi yang berbeda
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS HOW WE "END"
Novela Juvenilterimakasih Alvin. Dari semua kisah ini tertulis, kamu telah mengambil sebagian babnya menjadi "kita". tapi belum sempat kita merangkai ulang cerita itu. semesta tidak berpihak, nyatanya aku harus melepaskan kamu sebelum kisah kita benar benar dimul...