THIS IS HOW WE END : BAGIAN 5
Bukan Rosalyn namanya jika dihari libur dia tidak bangun siang, meski tadi malam perempuan itu tidak bergadang. Tetap saja sudah menjadi kebiasaan bagi Rosalyn untuk bangun siang, apalagi kedua orangtuanya yang bekerja membuat suasana rumah menjadi sepi
Jam dinding menunjukan pukul dua belas lewat tiga siang hari, cahaya matahari sudah mengintip dengan sangat cerah melalui jendela yang tirainya hanya terbuka setengah. Rosalyn memang sengaja disaat malam membuka tirai gorden hanya sedikit agar nanti pagi matahari bisa langsung mengenai kulitnya
Berjaga - jaga agar bangun, dibanding mengandalkan suara alarm karna hal tersebut sangat tidak memberi pengaruh bagi Rosalyn. Untuk orang yang cukup tuli dalam artian batu, susah baginya mengandalkan barang mati, lebih baik alami saja
Rosalyn menggerakan badan - badanya dan menarik selimut untuk memperbudah ia bangun dari kasur king size miliknya, hanya dengan celana pendek dan baju crop perempuan itu melangkah ke kamar mandi berniat untuk segera mandi. Karna sudah siang maka dia cepat bergegas ada satu hal yang harus dilakukan
Karna ini hari libur, Rosalyn bisa sedikit santai dirumah tanpa pusing memikirkan urusan sekolah, pertugasan, guru yang bawel, kertas latihan ujian, grup kelas yang berisik dan omelan ibunya karna tidak bisa bangun pagi lalu kesiangan pergi ke sekolah
Selesai dengan kamar mandi, Perempuan ber rambut panjang tersebut turun kebawah menuruni beberapa anak tangga. Lebih tepatnya pergi kearah dapur mencari sesuatu yang bisa dia dimakan, Rosalyn itu anak satu - satunya maka bisa dibayangkan dengan rumah yang besar, dia hanya ditemani oleh beberapa pembantu, satpam dan kucing milik sang ibu.
Karna bu Emi selaku ART disana, selalu memasak setiap hari, bahkan disaat tidak ada orang sekalipun dirumah. Maka dari itu Rosalyn tidak perlu capek - capek harus pesan makanan atau bahkan membuat makanan sendiri untuk sajian dimeja makan, semua sudah teratur rapih oleh intrupsi dari kedua orangtua Rosalyn
Susunan makanan dimeja tampak rapih, sebelah kanan Rosalyn terdapat sayur bayam, disebelah kiri ada beberapa gorengan perkedel kentang lantas depan sayur terdapat beberapa potongan paha ayam kecap terpampang jelas dan dapat menggugah selera untuk siapapun yang melihatnya. Dan menu terahir terdapat terong balado yang sangat merah karna cabai kesukan perempuan itu
Tidak dapat menahan rasa laparnya, Rosalyn berlari kecil kebelakang untuk mengambil sedikit nasi dan duduk sendiri sambil menikmati keindahan duniawi yaitu makanan.
"Gue mungkin bisa hidup tanpa ada Peter"
"TAPI KALO NGGA ADA MAKANAN, MATI SI GUE!"
Dengan cepat dia menyantap lauk yang tadi ia ambil sambil melahap dengan rasa penuh bersyukur
Amunisi sudah terisi penuh, dan tidak kekurangan suatu apapun, Rosalyn tidak akan membiarkan dapur berantakan begitu saja karna ulahnya. Dia kembali menata seperti semula dan membereskan kekacauan yang ia buat sendirian disana. Hitung - hitung tanggung jawab lalu membantu sedikit bu Emi agar pekerjaan nya menjadi ringan
Tengah asik mencuci piring, Rosalyn teringat acara semalam yang dia tonton dikamar bagaimana cara membuat cupcake yang lezat dan menghiasnya dengan sangat cantik. Cream warna - warni diatas kue itu memang tidak pernah gagal untuk mencuri perhatian para penonton.
"Buat sekarang aja deh, gabut juga abis ini mau apa"
Niat dari awal untuk membuat cupcake, Rosalyn mulai mencari bahan - bahan kue yang diperlukan untuk membuat makanan tersebut. di beberapa laci atas makanan serta yang dibawah bahkan sampai dengan isi kulkas, Rosalyn terus saja mencari karna ingin mengumpulkan semua bahan tanpa ada yang terlewat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THIS IS HOW WE "END"
Roman pour Adolescentsterimakasih Alvin. Dari semua kisah ini tertulis, kamu telah mengambil sebagian babnya menjadi "kita". tapi belum sempat kita merangkai ulang cerita itu. semesta tidak berpihak, nyatanya aku harus melepaskan kamu sebelum kisah kita benar benar dimul...