˙ᵕ˙
voment voment voment
˙ᵕ˙
Renjun ngirim pesan ke Guanlin, bilang kalo dia pengen ngajak Guanlin ketemuan.
Beberapa hari ini Renjun mantepin hatinya buat mengakhiri hubungan(?) dia sama Guanlin. Jadi Renjun rasa sekarang waktu yang tepat, mumpung Jeno juga lagi ke kampus.
Gak lama kemudian, Guanlin nyampe di asrama dan langsung ke kamar Renjun.
TOK! TOK! TOK!
Renjun yang lagi duduk di kamar pun langsung berdiri. Dia hela nafas pelan dan nyemangatin dirinya sendiri. "Ayo Jun, lo bisa."
Abis itu Renjun buka pintu kamarnya, dan langsung dihadepin sama Guanlin yang lagi senyum manis sambil nyodorin paper bag ke Renjun.
"Hai Jun."
"Hai."
"Nih buat kamu." Guanlin ngasih paper bag itu ke Renjun. "Titipan dari mama. Katanya makanan kesukaan kamu."
Renjun ngambil plastik itu, gak lupa bales senyuman Guanlin. "Bunda masih inget aja sama gue. Padahal udah jarang ketemu."
Guanlin terkekeh. "Mana mungkin lupa? Kan calon menantunya."
Renjun langsung terdiam, gak berniat buat ngejawab. Dia cuma mempersilahkan Guanlin masuk ke kamarnya.
Guanlin masuk dan duduk di kasur Renjun. Dia gak sengaja ngeliat lukisan Renjun yang dipajang di bingkai diatas nakas. "Ini bukannya lukisan yang kamu buat pas kita masih sd ya? Waktu kita jalan-jalan dari sekolah."
Renjun ngangguk kecil. "Iya, itu juga lukisan pertama gue. Makanya gue pajang buat kenangan."
Guanlin terkekeh, keinget masa kecilnya bareng Renjun. "Dulu kita nakal banget ya Jun? Aku inget banget pas kita bolos acara api unggun dan malah ngumpet di tenda anak-anak cewek."
Renjun nyinyir. "Itu kan salah lo yang ngajakin gue bolos."
"Tapi kamu mau-mau aja kan?"
Renjun cuma komat-kamit, bikin Guanlin ketawa. Guanlin seneng kalo Renjun bersikap kayak dulu lagi ke dia, gak ngediemin atau natap sinis kayak beberapa waktu lalu.
"By the way, tumben kamu ngajakin ketemu duluan. Ada apa?"
Renjun berdehem. "Gue.."
"Kamu..?"
Renjun hela nafas pelan, abis iitu nunduk. Sekarang atau gak selamanya. Renjun gak nahan kalo mesti nunda lagi. Dia pengen jujur supaya terlepas dari permasalahan kayak gini. Lebih baik dia akhirin hubungannya sama Guanlin sekarang, daripada semuanya makin tambah rumit nantinya.
"Gue gak bisa lanjutin hubungan ini.."
Perlahan senyuman Guanlin luntur, dia bales natap Renjun yang keliatan bingung, seolah pengen ngelanjutin ucapannya tapi gak bisa.
Guanlin mulai berasumsi, apakah Renjun lagi mikirin hal lain saat ini?
Dan seketika, bayangan Renjun dan Jeno pun muncul dalam pikirannya. Guanlin gak bodoh buat paham interaksi dua temen sekamar itu beberapa waktu lalu. Apakah Renjun menolaknya karena dia mulai menyukai Jeno?
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate || NoRen
Fanfiction[END] Ada aja yang Renjun dan Jeno ributin setiap harinya. Saya aja yang bikin cerita sampe ikutan kesel. Makanya saya bikin mereka pacaran aja. ------------------------------------------------- WARNING!! ⚠️ • NoRen area • bxb yaoi gay • kata-kata k...