"Jauhin adek Gue, Sa."
Suara sedikit serak itu adalah Bima. Abang Tamara yang Tamara sayangi, anggota yang lain pun tau bagaimana rasa sayang abang beradek itu.
Tanpa ekspresi apapun cowo itu mengatakan seperti itu.
Areksa bertanya the point,"Ngapain lo nyuruh hal yang ga akan Gue lakuin sama sekali. Alasan lo apa nyuruh Gue begitu?"
"Jauhin aja susah?"
Cowo yang ditanya hanya tersenyum smirk,"Alasannya apa lo minta Gue jauhin cewe Gue, Gue tau cewe Gue itu adek lo. Tapi Gue ga akan pernah jauhin cewe Gue, cewe Gue itu segalanya dan semesta Gue, jiwa Gue bahkan belahan jiwa Gue!"
Entah mengapa Bima menyuruhnya jauhin cewenya, bahkan dirinya tidak ada salah apapun sama cewenya, tetapi, satu hari ini belum ketemu cewenya, karena masalah kemarin.
"Gue tau, Sa. Tapi..
"Gue gakan pernah jauhin dia, Bima! Gue sama Tamara akan tetap bersama, sampe kapan pun itu! Gue gakan pernah jauh jauh sama dia, dia segalanya dihidup Gue, bahkan semesta Gue. Jangan pernah nyuruh Gue buat jauhin rumah Gue dari Gue, Gue ga punya siapa siapa lagi, Bim. Kalo Gue mau pulang, Gue pulang kerumah siapa?"
****
"Gimana nak? Sudah bicara sama Areksa?"
Pria paruh baya itu memang menyuruh Bima untuk bicara dengan Areksa, alasannya emang Bima sudah tau, karena papahnya itu menceritakan kemarin.
"Udah, pah." balasnya. Cowo itu lemas, ia duduk disampingnya, pria gagah tersebut menatap gerak gerik putranya.
Wanita yang berstatus menjadi istri dari pria itu juga memperhatikan putranya, setelah Bima duduk, baru lah wanita berhati lembut itu bertanya kepada anaknya,"Lalu bagaimana jawaban dari Areksa? Mamah kira.. Dengan adanya Areksa dan Tamara punya masalah, jadi gampang."
Putranya mendengar itu menggelengkan kepalanya, lalu menjawab,"Ga semudah itu. Menurut Bima.. Mereka susah dipisahin, apa lagi.. Tadi Areksa bilang, dia ga akan jauhin Tamara. Areksa menganggap Tamara itu segala dihidupnya. Memang betul, Areksa itu ga punya siapa siapa lagi kecuali Tamara dan anak anak yang lain,"
Otak masing masing memutar untuk bisa mendapatkan ide agar bisa menjauhkan Tamara dari Areksa, alasannya cuma satu yang membuat masuk akal, yaitu keluarga dari gadis itu tak menyukai Areksa, bahkan mereka tidak tau bagaimana latar belakangnya. Lagi pun, Areksa ketua geng brandalan tidak jelas, jika Areksa mempunyai keimanan yang kuat mungkin tidak akan memacari putrinya.
Keluarga dari gadis itu ingin jika putrinya mendapatkan laki laki yang sholeh, bahkan bisa membimbing putrinya kejalan yang benar bukan bermaksiat seperti ini.
Papahnya menganggukkan paham, meskipun otaknya memutar. Beberapa saat pria itu membuka suara,"Papah jadi bingung mau bagaimana untuk bisa memutuskan hubungan mereka.."
"Bagaimana jika.. Tamara dijodohin." seru Rana—mamahnya.
Kedua alisnya terangkat, Bima mengakatakan,"Dijodohin gimana mah? Malahan yang ada Tamara kabur. Lagi pun ada calonnya emang?"
Laurutan wajahnya sedih, wanita pun menundukkan kepalanya sambil menggelengkan kepalanya.
"Memang belum, tapi.. Siapa tau dapet. Jodoh ga ada yang tau mah, tapi.. Ide mamah bagus juga, insyaallah kalo ada yang datang kerumah dan tepat target, langsung mamah jodohin." rayu suaminya yang mampu membuat istrinya tersenyum sembari menganggukkan kepalanya.
"Tapi mah, Tamara masih kecil, mending jodohin Bima aja. Lagian kalo langsung nikah sayang banget, apa lagi cita cita Tamara belum tercapai." ucap Bima.
"Ya kali langsung nikah, yang bener aja kamu, Bim. Ya tunangan dulu, nikahnya ntar kalo Tamara uda dapet semua impiannya. Kalo kamu mah gampang, kamu cowo ganteng lagi kaya papah, cari cewe ya gampang!" ujar papahnya dengan bangganya.
****
Semesta(?)
Jangan pernah ada niatan buat ninggalin Gue, Ra. Gue gabisa tanpa lo, Gue nantinya kalo pulang mau pulang kemana? Rumah Gue cuma lo.Maaf tentang kemarin, Gue emosi banget bahkan ga balas chat lo. Gue egois, ya? Maaf.. Gue gamau lo jadi milik orang lain, lo cuma punya Gue, Gue gamau berbagi cinta Gue sama orang lain.
Ra, jangan tinggalin Gue, ya? Gue gamau kehilangan rumah ternyaman Gue. Ra, lo tau kan?.. Lo segalanya dihidup Gue, bahkan Gue sayang banget sama lo malahan lebih daripada Gue sayang sama diri Gue sendiri.
Gue gila kalo lo ga ada disisi Gue, Ra. Lo udah pernah janji sama Gue ga akan ninggalin Gue, Ra. Kita harus tepatin semua janji kita, ya?..
Beberapa pesan dari Areksa membuat gadis itu membacanya terbawa perasaan sedih, bahkan tak sangka juga cowonya chat seperti itu. Bahkan ia saja tidak ada niatan untuk meninggalkan si posesif itu, tetapi jika terjadi semoga saja tidak akan pernah.
"Aku ga akan ninggalin kamu, Sa."
TCB
Setiap janji adalah sebuat ucapan yang harus ditepati. Tetapi, kebanyakan orang itu.. Janji adalah kebohongan terbesar yang ada setiap hubungan.
Update 24 april
Follow ig: @skyhornswoggle
@coretan.au
@tamar.aaaa08
@are.ksamahendra
@revolt.gengs
@nayautami_
@sagaraa409Purwokerto, 24 april
Revisi, 7 juni
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA DUA SURGA { NASKAHAN }
Teen Fiction{DILARANG MEMBACA MENUNGGU END. BACA SEADANYA! FOLLOW AKUN INI DILARANG PLAGIAT KARYA PENULIS} Bagaimana jatuh cinta kepada seorang penulis? Ini menceritakan seorang penulis menceritakan kisah nyatanya, kisah ANTARA DUA SURGA. Kisah ANTARA DUA SURG...