feelings or yang akan terjadi?

56 5 1
                                    

Malam ini gadis yang bernama Tamara itu sudah menguap, ya tepat jam 22.30 wib. Ia sangat mengantuk, tadinya niat untuk tidur tetapi tidak bisa tidur akhirnya, ia membaca novel.

Tak lama kemudian, ia tertidur ditempat, posisinya, ia tertidur gadis itu memiringkan kepalanya kekiri, novelnya berada di depannya.

Tak cukup lama Tamara tertidur. Gadis itu terbangun gara-gara handpone dirinya berdering, membuatnya duduk diatas keranjang dan memgambil handpone yang tak jauh dari tempat tersebut.

Galen?

Galen menelfonnya malam-malam, sahabatnya Areksa. Gadis itu membacanya dengan rasa tak percaya, bukannya pemuda itu sudah tak percaya dengannya? Kenapa Menelfonnya.

Ia sangat ragu untuk mengangkatnya, ia menjauhkan handpone darinya namun masih saja Galen menelfonnya. Dengan rasa yang terpaksa, ia pun mengangkatnya.

Hal—hallo?

Hallo Ra, kenapa angkatnya lama! Lo kemana aja?

Lo ngapain telfon gue malem-malem begini, Gal. Ini udah malem, gue tadinya ga bisa tidur pas gue udah bisa lo ngapain telfon! Kenapa ga besok aja, si?

Gadis itu ngengerutu. Kesal sekali tidur terganggu oleh Galen, menyebalkan.

Ga bisa besok, Ra. Ini masalahnya penting!

Sepenting apa? Tidur juga penting kali, Gal. Lo ga tidur apa, makanya gangguin orang tidur.

Ini masalah Areksa, Ra!

Ap—apa? Ar—areksa? Areksa kenapa Gal? Dia bukannya udah pulang dari rumah sakit, dia kenapa lagi, Gal?

Tamara sedikit merengek karena ingin tau seberadaan Areksa, mantannya. Dua hari lepas, Areksa boleh pulang karena kondisinya juga sudah membaik, namun kenapa lagi dengan pemuda itu?

Tenang dulu, ya? Areksa disini sedikit baik, dan sedikit ngga, Ra. Dia... Dia mabuk, diclub.

Deg..

Gadis itu tak pernah sangka mantan kekasihnya seperti itu, dulu saja anaknya tak seperti itu. Menurut, namun sekarang? Tidak lagi. Apa, gara-gara tau tentang berjodohannya dengan Sagara?

Ap—apa!? Kok bisa, Gal? Areksa ga mungkin lakuin hal itu, Gal. Ken—kenapa jadi begini, Gal?

Gue tau lo syok, tapi itu fakta. Gue ada di depan club nih sama Gazza, Mahesa. Areksa udah didalem, gue mau masuk, lo buruan kesini. Siapa tau, dengan adanya lo dia nurut.

Tut!

Mendengar semua penjelasan dari Galen, gadis itu langsung mengangguk kepalanya perlahan, kemudian mematikan telfon sepihak. Tak perlama-lama lagi, gadis itu pun bangkit dari keranjangnya dan pergi tanpa memikirkan ganti baju, ia masih menggunakan pakaian baju tidur.

"Areksa, tunggu aku." gumam Tamara sambil berlarian untuk turun dari tangga tanpa memperdulikan kedua orang tuanya yang bertanya dan menatap punggungnya.

Sementara posisi Galen..

Galen bersama kedua sahabatnya akhirnya masuk ke club, entah mengapa Areksa masuk kesitu, bahkan katanya dulu jika ada yang masuk artinya orang itu brengsek.

"Mana Gal, Areksa?" Gazza mencari-cari Areksa sambil bertanya kepada Galen, ramai sekali sampai Areksa belum terlihat.

"Gue juga gatau. Ini rame banget, sampe Areksa ga kelihatan." balas Galen. Ketiga remaja itu pun berjalan lurus untuk mencari-cari sahabatnya itu, namun ada saja yang menggoda ketiga remaja tersebut.

"Hallo ganteng," goda gadis yang memakai baju warna unggu namun tidak ada selutut. Kedua bidang dadanya, terlihat seksi sekali.

Galen mengabadikannya, dan kemudian ia pun berjalan. Namun, kedua sahabatnya menelan saliva dengan menatap gadis itu sungguh menggoda iman sekali!

ANTARA DUA SURGA { NASKAHAN }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang