Hari ini, adalah hari kelulusan untuk SMA Sinar Bangsa. Kevin dan Maheswara dengan jas hitam mereka kini menyaksikan penampilan terakhir dari acaranya. Di gedung teater, terlihat banyak para keluarga, serta pacar mereka yang menyambut salah satu siswa-siswi yang telah menyelesaikan masa sekolahnya.
Juan, Yuna, dan Neona datang dari Jakarta ke Tanggerang demi menemani dua anggota keluarga mereka. "Anak papa udah mau kuliah, hahaha."
Tawa nya berbau uang. Lima hari sebelum hari kelulusan Kevin, Juan sudah menitip dua bangku di Gunadarma.
Yuna memberikan nya buket uang merah besar untuk putranya, dua kali ia melakukan cipika-cipiki di kedua pipi itu. "Keren! Kedepannya harus lebih keren, ya!"
Kevin mengangguk senang. Neona tak ingin memberinya ucapan apa-apa, dia hanya melirik pada Maheswara yang sendirian tanpa ada yang menyambut laki-laki itu. "Kak Mahes?" Dengan sebuah kotak hadiah dari Neona yang masih ia belakangi, dengan beraninya gadis itu menegur duluan.
Maheswara menoleh. "Iya?"
Anak itu gugup. Bagaimana ia memberinya? Bahkan mereka tak kenal dekat walau ini pertemuan ketiga nya setelah beberapa bulan yang lalu. "Selamat..," gadis itu ingin memberinya salaman sembari tersenyum. "Gunadarma terbuka luas buat kakak."
Awalnya dia kebingungan, namun setelah gadis itu menyelesaikan kalimatnya, Maheswara tertawa kecil. "Makasih.." dia meraih jabatan tangan Neona. Kedua tangannya menggenggamnya.
"Ayo foto dulu!" Ujar Kevin ke Neona. Ia meminta Maheswara yang memotret keluarga mereka.
Dalam hitungan detik, mereka bersiap. Dan hasilnya pun di tunjukkan.
Juan dan Yuna merasa ada hal yang aneh, "Kurang satu orang lagi nih." Gumam besarnya Yuna. "Baim, ayo ikut foto juga!"
Ajak wanita itu walau di tolak sopan dari Maheswara. "Gak papa, lo juga bagian anggota keluarga kita. REN! TOLONG FOTOIN KITA!!" Teriak Kevin pada Reno dari kejauhan.
Mereka berlima, mulai berpose dengan gayanya sendiri. Tepat di belakang Neona, laki-laki dengan tubuh lebih tinggi daripada dirinya-mengusap kepala anak itu. Maheswara tersenyum ceria, serta Neona yang memunculkan satu lesung pipinya. Foto itu terlihat natural dengan kebahagiaan, Yuna akan memajang nya diruang tamu rumah mereka nanti.
"Congratulation Baim.. tante bangga sama kamu. Dari SMP, SMA, kuliah nanti kalian bakal terus bareng. Tante yakin, kamu pasti bakal masuk di universitas Gunadarma. Kalo sampe gak masuk pun, tenang aja, kan ada om Juan. Hahahaha."
Maheswara hanya ikut tertawa. Bukan tak tahu balas budi, namun kebaikan keluarga mereka sedari anak itu kecil sungguh tak terkira. Dari mulai Maheswara kehilangan mamanya saat tsunami datang di Lampung, hingga ia dewasa pun tak segan mereka memberi bantuan. "Sampe Baim jadi anak sukses, Baim bakal terus buat tante bangga. Bahkan sampe bisa ganti semua duit dan kebaikan yang tante-om kasih ke Baim. Terimakasih untuk semuanya."
"Lo ini, kayak ama siapa aja. Walau gak ada darah bokap gue yang mengalir di tubuh lo, seorang Baim bakal tetep jadi salah satu anggota keluarga Juan and the fam!" Celetuk Kevin.
Juan hanya tertawa mendengarnya, mungkin nama unik yang di berikan Kevin akan menjadi nama ikon grup keluarga mereka yang baru nanti.
Selesai mereka berbincang, mungkin inilah kesempatan Neona untuk memberikan kotak itu. Tapi sekarang Maheswara masih berbincang dengan temannya, gadis itu hanya bisa menunggu dari jarak mereka sekitar dua meter jauhnya.
"Oh? Nona!" Panggil laki-laki itu mengajak nya dalam obrolan mereka.
Hari ini Neona tak memakai riasan sedikitpun kecuali lipbalm nya. Pink alami turunan Yuna. Karena keluarga mereka tak bisa make-up! Ia berjalan kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Story Like In A Book
RomanceNaskah ini dibuat bahwa hal romantis memang harus di perlakukan seperti namanya. [Bersambung] Star: Juni 2024 Finishing: - @astropiliaml