Bagian 11: [Mama]

118 3 0
                                    

Saat di apartement Karina, Karina sangat bosan di rumahnya.

"Maunya tadi gw jalan-jalan ama Jeno ya, kan masih pagi..." Ucap Karina.

"EH?!, Kok malah Om-om itu sih!" Sadar apa yang dia ucapkan.

"Ganteng sih, tapi statusnya belum ku tau...-" Ucap Karina.

"Bodo ah, ini masih perasaan masih sore, aku juga lapar, haus keluar aja yah? Yaudah deh" Karina memutuskan untuk keluar dari apartement, kalau begitu tadi Jeno tidak usah mengantarkannya ke apartement.

----------                                 

Karina ternyata hanya jalan-jalan ke tempat penjual makanan pinggiran, ia melihat cireng membelinya dengan harga 10.000, martabak telur 15.000, siomay 5.000.

Karina sedang berjalan tiba-tiba ia melihat anak kecil yang tersesat.

"Hei, kamu kenapa nangis? Tersesat ya kasian haha EH-" Astaga lagi dan lagi Karina keceplosan, Tetapi anak itu tiba-tiba berhenti menangis malahan ia ketawa.

"Hehe Kaka lucu, makasih Kaka telah menghibur ku" untung saja anak itu masih polos.

"Tapi Kaka bisa bantu aku untuk mencari Kaka ku?" Tanya anak itu.

"Ah tentu, tapi masalahnya aku tidak tau muka Kaka kamu gimana dong?" Tanya Karina kembali.

"Kita cari saja kak, nanti aku lihat" Ucap Snak itu.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya ia menemukan Ibunya.

"KAKA!, HUAAA" Teriak Anak itu, Karina yang balik belakang tersentak kaget anak itu berteriak dan langsung menghadap kedepan, ternyata Ia sudah menemukan Kakaknya.

Kakak itu memakai masker dan memakai jaket tidak terlihat jelas dia siapa.

"Astaga dek... Kamu ini jangan pernah pergi sembarangan, udah jangan nangis gak boleh kayak gitu ya, lain kali" Ucap Kakaknya, dan langsung menoleh ke arah Karina.

"Kamu yang menolong Adekku?, Makasih banyak, kamu sudah cantik baik lagi, aku sangat berterimakasih, sekali lagi makasih" Ucap terimakasih Kakak itu kepada Karina dan langsung mau menunduk 90°.

"Iya sama-sama, kalau begitu aku pergi dulu" Ucap Karina tetapi dia langsung di tahan Kakak itu.

"Ini untuk mu tidak ada penolakan, ini buku investigasi, kamu bisa dengan mudah menyelesaikan kasus yang sedang kamu alami tapi jangan buka sekarang, nanti kalau kamu terkena kasus, kamu langsung membuka buku itu" Ucap Kakak membawa Adeknya itu dan langsung pergi meninggalkan Karina.

Buku itu sangat tebal dan besar, yang pastinya berat.

Karina mau mengejar Kakak itu, tapi Kakak itu terlalu cepat dan menghilang.

"LAH, Cepat amat gak sakit tuh Adeknya? Karna Kakaknya cepat banget? Tau ah, buku apaan nih trus dia bilang kasus? Kasus apasih gak ngerti, tapi ini boleh kalau buat jaga-jaga simpan ae lah, TAPI INI BERAT AMAT SUMPAH ARGH" Karina mengeluh, tetapi dia sih bodoh amat dan langsung pulang ke apartementnya.

Sesampainya di apartement dia menyimpan buku itu dan langsung memakan semua makanan yang ia beli tadi.

Karina masih berpikir isi di dalam buku itu rasanya mau membuka buku itu, tapi dia urungkan niatnya untuk tidak membuka buku itu.

Akhirnya Karina melanjutkan makan makanannya dan melihat informasi di hpnya.

"Kasus anak hilang, kasus bunuh diri, astaga ada lagi nih, kasus hilangnya anak, kasus pecelehan eh pelece*****"
Ucap Karina salah mengucapkan kata.

Karina di hari itu sangat bosan, karena tidak ada seseorang di sisinya yang selalu bersamanya. Ya, Mama Karina.

"Ma... Kapan sih pulangnya... Telpon aja ya, aku jarang telpon"

Trrrr
Trrrr
Trrrr

"Halo nak? Kenapa nunggu Mama ya" Ucap Mama Karina.

"Ma... Kok lama sih pulangnya, udah berapa hari ini besok ya atau lusa"

"Iya kok Mama pasti pulanglah, tapi lusa, Mama sibuk kerja di sini cari uang juga, Mama juga mau minta maaf"

"Hah? Kok minta maaf Ma? Kenapa?"

"Mama ngutang."

"Astaga Ma, gak usah minta maaf segala maklum lah Ma aku juga cukup-cukup kok, emang Mama ngutang berapa?" Tanya Karina.

"Maaf nak Mama tidak usah ucapin yang penting Mama ngutang banyak... Maaf ya nak Mama dari dulu ngutang gara-gara Papa kamu, sekarang Mama yang tanggung semuanya, mama juga di kasih waktu 1 Minggu depan, sekitar ratusan juta..." Jawab Mama Karina.

"HAH?!, SERIUS MA?!, SEBANYAK ITU?!, Astaga Ma... Kalau memang sebanyak itu apa yang Mama beli, dan juga apa yang Papa beli Ma??!! Jawab Ma" Tanya kembali Karina tetapi dengan perasaan shock, dan cemas. Bagaimana tidak, Mamanya ngutang sebanyak ratusan juta.

"Tidak untuk berfoya-foya tetapi Papa kamu yang selalu memaksa Mama, akhirnya Mama semua yang urusin, tapi jujur Mama tidak utang sebanyak itu sebenarnya cuman utang ratusan ribu tapi kenapa malah naik ratusan juta?!" Jawab Mama Karina.

"Mama tau Papa kamu yang ngutang selama ini, karena waktu itu Papa kamu pinjam hp Mama... Pantas setiap hari alkohol selalu datang bahkan 100 alkohol, dan Papa kamu juga selalu main judi... Mama sudah tidak tahan akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah itu!." Tegas Mama Karina.

"Astaga nanti Karina bantu kalau cukup Ma..."

"Tapi katanya ada syaratnya nak"

"Apa?"

"Katanya perlihatkan dulu Anak ku yaitu kamu Karina, perasaan Mama sudah tidak enak"

"Ya ampun cobaan apa lagi ini... Gak mungkin kan aku di jodohkan, tapi Mama ngutang sama siapa Ma? Bapak-bapak? Om-om? Orang muda?"

"Mama berutang sama Anak muda tapi ini Bapaknya yang gantikan nak, Anak Bapak itu dia itu kaya dan CEO"

"Ohh coba lihatin Anaknya pasti ganteng, trus anak CEO pasti uangnya banyak Ma"

"Astaga nak cepat sembuh ya nak, haha gak boleh gitu tapi pasti Mama restuin kok"

"HAHA, yaudah Ma nanti aku putusin tapi aku tidak mau menikah dulu Ma, tapi memang betul Bapak-bapak itu mau jodohkan aku, mungkin dia mau liat aku untuk ikut ngutang juga atau yang lain"

"Mungkin saja nanti Mama lihat, soalnya Bapak-bapak itu mutusin buat bertemu saat Lusa, jadi Mama mutusin buat pulang Lusa juga"

"Ah kalo gitu dadah Ma, Ai lop yu"


U

ntuk update bab yang lain kayaknya agak lama soalnya saya mau Ujian mohon maaf

Vote👈

Hate About Love [Jeno x Karina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang