Persiapan (Mental) Sebelum Pertempuran

3 1 0
                                    

Di black city

Elaina: yo 👋

All: yo 💧💧💧

Panglima: siapa nona cantik ini??

Diamond: teman kuliah ku, dan dia tau tentang kekuatan ku, seperti para harem fiqo

Fiqo: aku tidak pernah punya harem woy 💢

Shinichi: hebat, bertambah lagi jumlah orang yang tahu tentang keberadaan ku😒

Ali: hmm...... sekarang apa yang harus kita lakukan??

Fiqo: benar juga

Panglima: kita hanya punya waktu tiga hari, hei sam, kenapa kau tidak katakan waktu yang lebih lama, tiga tahun misalnya

Samudra: 💢💢💢

Era: intinya untuk tiga hari kedepan, lakukan apa yang ingin kalian lakukan
Latihan, pacaran, tidur.......

Era pun pergi ke luar

Para member pun bubar

Diamond, ridwan, fiqo, dan magno mulai berlatih untuk persiapan pertempuran

Era merawat Samudra yang masih terluka

Rasyid pergi ke luar untuk mencari jaringan sinyal yang lebih baik

Alan terbang menelusuri black city

Panglima dan ali bermain catur

Ali: 😑 kenapa kita malah main catur??

Panglima: nggak tau, gabut 😗

Ali: 🗿👍

..........

Setelah berlatih, diamond dan yang lainnya pun kelelahan dan beristirahat

Fiqo: bukannya kita harus menyimpan tenaga untuk pertarungan nanti, ini kita malah kelelahan

Ridwan: membuang-buang tenaga

Magno: pertempuran tinggal tiga hari lagi, yang benar saja berlatih sekarang 😑

Diamond: lalu kenapa kau malah ikut-ikutan 😑

Magno: 🗿👍 nggak tau, gabut

Diamond: bangsat 💢

Fiqo: oh ya Magno, saat aku disandera, kau datang untuk balas dendam pada dark z kan

Magno: ya, lalu?

Fiqo: lalu kenapa alan tidak ikut??

Magno: oooo
Soal itu

..........

Flashback 10 tahun yang lalu

Alan kecil dengan pakaian kotor dan compang camping berjalan di kota bahkan tanpa alas kaki dan beberapa bekas luka di tubuh nya

Sambil menahan rasa lapar, alan berjalan dan melihat sebuah toko roti, dia sangat lapar dan berharap bisa mendapatkan sedikit roti

Alan: (andai aku bisa makan roti itu sedikit saja)

Tapi dia sadar itu hanyalah sebuah khayalan yang tak mungkin terjadi

Hujan pun mulai turun, alan berteduh di teras toko roti itu, namun penjaga toko langsung menendang dan mengusirnya

Alan yang ketakutan pun akhirnya berlari ke celah di samping toko roti itu, sambil menahan lapar, ia meringkuk disana

Kemudian penjaga toko itu pun menegur alan, dia melempar sebuah roti sisa pelanggan yang tidak dihabiskan dan mengusir alan dari tokonya

Elemen-TenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang