7

261 32 4
                                    

"Jadi kau sudah mengadopsinya ya, Oji-san."

"Sesuai dengan prediksi mu, Ranpo."

'RANPO?!'

Mbak MC book ini langsung berlari saat Fukuzawa menyebutkan nama salah satu husbunya. Dan benar saja, ada Edogawa Ranpo disana. Tapi bedanya ini versi remaja, kalau [Name] liat dari fisiknya. [Name] hanya melongo sampai lalat datang dan bersarang di mulutnya, sementara itu kedua lawan jenis dari wanita itu menoleh ke mbak titisan Dajjal itu.

Fukuzawa melihatnya tanpa menunjukkan ekspresi apapun di wajah tamvan nya, sedangkan Ranpo tersenyum senang dan berjalan mendekati [Name]. "Hai! Kau Yotsuya [Name] kan? Aku Edogawa Ranpo."

Ranpo mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan [Name], yang sekarang ini sedang melongo dengan jeleknya. "Hei? Kau tidak apa-apa?" Tanya Ranpo sambil menampar pipi mbak [Name] dengan keras.
"Hah? O-oh iya ya, gak papa."
[Name] mengulurkan tangannya juga dan menjabat tangan halus dan imoet milik Ranpo-nya kanjeng author
乁༼☯‿☯✿༽ㄏ

Fukuzawa berjalan mendekati keduanya, tangannya terangkat untuk mengelus puncak gunung Everest, maksudnya puncak kepala [Name] dengan tydacc lemah dan tydacc lembut. "[Name], dia Ranpo dan dia adalah -"

"Anak angkatnya juga!"

Belum sempat Fukuzawa menyelesaikan kata-katanya, Ranpo menyela dengan menyilangkan tangan di depan mata dan memberikan senyuman yang terlihat shonghong. Namun bagi mbak MC kita ini, Ranpo malah terlihat semakin lucu. Maklum, Ranpo itu salah satu yang masuk dalam list panjang perhusbuan [Name] Suyanto.

Sang pria dewasa itu menggelengkan kepala dan menutup mata indahnya, lelah letih lesu dalam menyaqsikan tingkah laku dari Ranpo. Dia lalu kembali melihat kearaah [Name], "Dia adalah... anak ilang."

"Ha?"

"Teganya!"

Ranpo langsung cemberut dan menyilangkan tangannya. Fukuzawa hanya bisa mendesah lelah dengan kelakuan dua bocil, walau yang satunya juga tidak bocil banget, yang ada di depannya. Sementara mbak [Name] masih melongo lebar, sampai-sampai tadi lalat keluar masuk mengadakan rapat di dalam mulutnya.
Fukuzawa menggeleng pelan lalu melihat bocil pendek, sependek cintanya pada klean semua, lalu tersenyum kecil, sekecil harapan kamu bertemu husbu kamu.
"[Name], apa kamu lapar?"

Mbak MC kita yang masih berniat jaim menggeleng pelan, "Aku tidak lapa-" namun suara menggelegar yang berasal dari perutnya dapat memutarbalikkan kepalsuan yang dilakukan olehnya.
Fukuzawa terkekeh geli mendengar raungan para cacing di perut [Name] yang memberontak karena belum diberi asupan kurang lebih dua bulan lamanya.
"Sepertinya perutmu berkata lain."

'Emang anjing nih perut, gue gagal jaim anjir!'

Makian yang diucapkan [Name] dalam hati kepada perutnya sendiri terhenti tatkala Ranpo memegang pundaknya sambil tersenyum imoet. "Ayo, kita makan bersama dan mari rayakan hari pertamamu disini!"

Dan begitulah kira-kira kejadiannya hingga sekarang ini mereka bertiga sedang menyantap makanan niqmat buatan dari Fukuzawa Yukichi seorang. Uwu, sebenernya kanjeng author juga pengen di masakkin sama daddy-
Maksudnya, sang titisan Dajjal ini sekarang sedang melahap ramen dengan kemayu, soalnya dia ditengah-tengah dua husbunya, jadi dia harus tetep jaga image.

"Apa kau suka masakanku, [Name]?"

Suara lembut Fukuzawa memecah keheningan diantara mereka. Mbak [Name] yang dipanggil menoleh kearahnya lalu mengangguk sambil mengunyah mie ramen yang panjangnya seperti sepanjang jarak antara klean dengan husbu.
"Ya, aku suka. Terimakasih."

"Sama-sama."

Ranpo yang berasa orang ketiga manyun sendiri lalu menelan dua buah es batu. Lalu dia tersenyum kepada mereka dan pingsan karena es nya nyangkut di tenggorokan.

ANNOYING!! [Tokyo Revengers x Reader x BSD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang