10

213 23 1
                                    

"Bapaq, apa gwehj punya kekuatan super kaya super Dede?"

Sungguh word-word yang sangat tidak enak untuk di dengar. Bahkan membuat sang daddy tercinta author ini bingung dan hampir tersedak oleh teh ungu milik Thanos yang sedang di minum nya. Fukuzawa lalu melempar- maksudnya meletakkan kembali gelas berisi teh tadi ke atas meja. "Aku kurang paham dengan pertanyaan mu. Bisa ngomong yang jelas gak sih anak anj- EHEM, maksud ayah, bisa kau ulangi lagi, [Name]?"

"Oh ya ya," bedehem mengeluarkan dahak, kemudian Mbak titisan Dajjal satu ini tiba-tiba menjadi serius sambil menatap ayah angkatnya. "Maksudku, apa aku punya kekuatan super?" Tanya nya sambil meletakkan kedua tangan di atas paha dan bergaya ala-ala wanita kelas papan cucian.

Fukuzawa berkedip, lalu menggaruk keteknya dan anu nya baru kemudian dia mendesah pelan, "Darimana kau mendapat pikiran seperti itu?"

[Name] yang keteknya gatel juga, menggaruk fantat yang kemudian dihirup aroma nya, mhm, macam bau tai-, "Kemarin, soalnya tiba-tiba aku bisa memasukkan dan mengeluarkan seorang pria dewasa dari dalam kotak kecil, lalu membelahnya menjadi dua," ujar [Name] yang sekarang, dengan tidak adanya kesopanan dalam dirinya, menegak habis teh Fukuzawa, yang padahal masih panas mendidih karena dosa-dosa nya.

Menghela napas lagi, Fukuzawa hanya bisa memijat keningnya yang pusing. Ah, lagi-lagi anak yang.. yang dia tidak tau kenapa dia adopsi, mulai menghalu lagi. "[Name], anakku, itu cuma serial anime yang kau tonton. Dan mungkin saja itu semua terbawa ke mimpi."

Setelah dijelaskan oleh daddy nya, si MC kita yang dongo nya minta di hajar mengangguk-angguk, padahal gak paham. Namun dia cuma akting paham biar gak keliatan amat gobloknya. Apalagi ayah angkatnya adalah salah satu husbu nya. Mungkin di masa depan [Name] akan membuat sebuah FTV Indo*siar pdengan judul 'Ayah Angkat ku, adalah Salah Satu Suamiku.'

"Jadi itu cuma mimpi?" Tanya Mbak [Name] lagi dengan ekspresi muka minta di gaplek. "Ya," jawab Fukuzawa dengan singkat padat jelas dan lelah.

Dan setelah itu mereka berdua diam, namun tiba-tiba Fukuzawa terpikirkan oleh sesuatu. "[Name], setelah libur musim dingin kau akan mulai sekolah." Dan kata-kata ini, adalah kata-kata yang sangat horror bagi si boncel titisan Dajjal. Bahkan bagi para readers yang masih sekula dan bahkan author yang sudah kuliah juga.

"What?! 何?! Apa?! Qué?! 무엇?! Naon?! Dè?!Ano?! क्या?! Opo?! Was?! Что?! อะไร?! 什么?! 什麼?!" Nah loh, karena sangking kagetnya, [Name] bahkan sampai bisa multilingual. Mengucapkan lima belas bahasa di dunia, walaupun arti semua itu cuma apa, tapi yang penting Gugel translet bisa tau semua itu.

Kekehan pelan keluar dari mulut Fukuzawa, lalu dia mengambil kembali gelas teh yang tadi, namun matanya melotot saat melihat teh nya sudah hilang, bahkan gelas keramik nya sudah kroak di bagian ujung-ujungnya.
"Iya, anakku. Kau akan mulai sekolah di bulan Januari nanti. Daripada kau hanya dirumah, jadi beban, mending cari ilmu, walaupun agak tidak berguna, soalnya otakmu sudah mati sejak lama." Ujarnya sambil tersenyum manis, namun kata-kata nya nyelekit.

[Name] yang hatinya seperti ditusuk-tusuk oleh anu, hanya bisa pasrah dan tersenyum dengan tersiksa. "Baiklah.., ayah janc-"

═════════

Dan di sinilah dimana [Name] akan bersekolah. Salju sudah hilang, meleleh entah kemana. Dan musim dingin juga sudah berlalu, datanglah musim semi. Bisa dilihat, Fukuzawa sangat bersemangat mengantar [Name] ke sekolah, dan berbanding terbalik dengan yang diantar, merenggut macam kaos kusut. Si Dajjal satu ini akan mengulang kembali sekolahnya, yang sebenarnya dia sudah kelar.

"Bersikaplah dengan baik, [Name]. Aku hanya bisa mengantarmu sampai sini." Fukuzawa berkata sembari membenarkan posisi nyawa dan juga tas anaknya. Yang sedang dibenahi malah hanya menghela napas dengan lelah lalu mengangguk dan melanjutkan jalan menuju surga.

ANNOYING!! [Tokyo Revengers x Reader x BSD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang