1

626 52 3
                                    

"Bang Dazai, aku sudah tidak kuat lagi. Ayo kita bundir bersama"

"Oh belladonna.., jika kau yang meminta maka tidak ada alasan untukku menolak.."

Lalu mereka berdua pun berpegangan tangan dan melihat ke arah sungai di bawah jembatan tempat mereka berpijak, "Di kehidupan selanjutnya, mari kita bersama seperti ini," ucap sang gadis kepada kekasihnya yang di balas anggukan.

Menghirup napas panjang untuk terakhir kalinya, mereka berdua bersiap menceburkan diri, dan...

BYURR!!

[NAME] TERBANGUNG DENGAN TIDAK ESTETIK DENGAN- bentar capslock nya belum dimatiin.

Ekhem

"ANJIR!!"

[Name] terbangun dengan tidak estetik dengan wajah yang mencium lantai terlebih dahulu. Mengusap keningnya yang jenong, [Name] bersiap untuk mengumpat kepada siapa saja orang yang beraninya mengusik mimpi indahnya saat ingin bundir bersama Dazai.

"SIAPA YANG BERANI NGUSIK MIMPI GUE JINGAN!!!"

"Orang gila ya? Lagipula bahasa apa itu? Kalau tidur di kamar, jangan di ruang tamu."

Menengok ke arah suara, [Name] melihat seseorang yang tidak di sangka-sangka. Seorang anak lelaki yang kira-kira berumur 9 tahun ada di depannya sembari memegang ember kecil yang kosong. HAH KOSONG! ASTAGHFIRULLAH-

[Name] mengamati orang itu tanpa berkedip sekalipun dan matanya yang terbuka lebar, membuat sang lelaki sedikit takut.

'Bentar, ini gue di isekai ya? Ini orang siapa? Rambut putih, kulitnya tan. Apa dia itu...'

"MAMMON! KAMU MAMMON YA!? KOK KAMU ANIME INI!? HARUSNYA KAN KAMU DI GAME OBEY ME!!"

Spontan menutup mulutnya, syok karena tiba-tiba dia bisa berbicara bahasa Jepang dengan lancar. Padahal biasanya hanya bisa bicara 'watashi, omae, oi Kiyomasa, nande-nande'.

Anak lelaki di depannya mengernyitkan alisnya heran dengan perempuan gila satu ini. Ngomong sendiri, kaget sendiri. Batinnya.

"Mammon, siapa dia? Anime apa? Obey Me itu apa?" Tanya anak lelaki itu penuh selidik.

Jika ini di dunia anime, [Name] yakin sudah ada efek keringat menetes di pipinya. Tapi ini kan udah di dunia anime. Oh iya. Lupa.

"Ayo jawab. Kau itu pencuri ya?"

Anak lelaki itu mendekati [Name] yang masih diam ditempat. Saat sudah dekat, tangannya menyentil kening yang benjol karena jatuh tadi ala-ala Itachi pada Sasuke. Tapi bedanya, kalau Itachi penuh kasih sayang, kalau dia penuh dendam kesumat.

"AAAAKKH!! SAKITTTT!!!!"

Menatap datar perempuan itu, anak lelaki yang masih belum di ketahui namanya kembali memukul kening [Name]. Kali ini menggunakan ember kecil yang dia bawa dari tadi.

"SAMPEYAN EDAN YO!! DADI BOCAH CILIK ORA ENENG SOPAN SANTUNE KARO WONG TUO!!!"

Berusaha mengambil ember dari tangan lawan bicaranya, namun terlalu telat karena anak lelaki itu sudah mengangkat tinggi-tinggi ember itu. Alhasil [Name] tydacc sampai karena badannya yang cebol mirip Chuuya. Mungkin mereka tidak hadir saat pembagian tinggi badan ketika bayi.

"Coba saja ambil kalau bisa, pendek."

Anak lelaki itu semakin mengejek [Name] yang masih loncat-loncat berusaha mengambil ember lucknut itu. Tenang aja kok, [Name] itu datar jadi tydacc akan boing-boing. Jadi tydacc akan membuat hawa napsu, soalnya gaada yang mau sama dia. 🙏

Sebuah ide terlewat di otak beku milik [Name]. Kakinya di angkat tinggi-tinggi lalu menginjak kaki milik anak lelaki itu dengan sangat kuat. Alhasil anak itu menjatuhkan ember yang langsung ditangkap oleh [Name].

ANNOYING!! [Tokyo Revengers x Reader x BSD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang