Gadis Penyuka Senja (END)

19 1 0
                                    


Iya menghela nafas panjang "tenang ven, lo bisa ajah bunuh orang kalo kaya gini" kaluna kemudian mengelus dadaku dan sedikit menengok ke arah ayahku yang sudah terkapar dengan selingkuhannya terlihat membantunya berdiri, kaluna kemudian berbalik menatapku dengan sorot mata tajam, yang seolah menusuk tepat di iris mataku, entah kenapa secara refleks tubuhku menjadi tenang dan emosiku secara drastis menurun, dan kaluna masih betah dengan usapannya yang sekarang mulai berpindah ke tanganku dengan gestur tubuh seakan tengah memeluku, sejenak ku pejamkan mata menikamati wangi parfum nya yang seolah menjadi penenangku.

"luna kamu kenal dia?"ucap Wanita itu

"iyah mah"

Bagai tersambar petir aku langsung membuka mataku, Ketika jawaban kaluna keluar begitu saja apa ?mah? apa aku tidak salah dengar? Jangan bilang selingkuhan ayahku adalah ibu dari kaluna ASTAGA

Setelah keadaan tenang, sang manager restoran menawarkan ruang privat untuk kita menyelasaikan masalah dan mendinginkan kepala kita, awalnya aku menolak namun kaluna menahanku dan entah kenapa aku menurut dan ikut dalam ruangan itu.

Seperti petir di siang hari, aku benar-benar tidak menyangka bahwa takdir selucu ini, dari sekian banyak Wanita kenapa harus ibunya kaluna yang jadi selingkuhan ayahku, bahkan aku rasa aku tidak sudi lagi menyebutnya ayah setelah kejadian ini, akupun tidak berani menatap kaluna sejak awal dia menenangkanku tadi.

"vendro ayah bisa jelaskan dulu"ucapnya

"gaada yang perlu dijelasin, saya sudah tidak peduli lagi...."kujeda sembari kulirik kaluna yang tepat di sampingku yang masih betah menunduk "sebaiknya segera selesaikan masalah anda dengan mamahku, kemudian anda bisa pergi dari kita berdua"

Helaan nafas terdengar dari ayahku entah lah aku tidak bisa menebak jalan pikirannya, ekspresinya menujukan seolah tidak bisa melepas mamahku tapi ku yakin dia juga tidak mau melepas selingkuhannya ah aku bahkan sangat kesal menyebut ibu dari kaluna selingkuhan mamahku tapi memang fakta seperti itu

"saya pamit, mamah saya sudah menunggu" kemudian aku bangkit dan langsung berjalan keluar tanpa melihat kaluna sedikitpun.

Setelah membayar kue pesanan mamahku dan tidak lupa meminta maaf akan kejadia beberapa jam lalu, aku lantas keluar dari toko kue itu dan memasuki mobilku, tapi Ketika aku memasuki mobil pintu samping kemudia ikut di buka dan kaluna masuk secara tiba-tiba, aku bahkan sempat terkejut dengan tindakan kaluna yang tiba-tiba, otakku bahkan seperti berhenti berpikir

"anterin gue pulang boleh?"ucapnya menengok kearahku, seakan terhipnotis dengan matanya aku menganggukan kepala, kemudian ku nyalakan mesin dan pergi dari toko kue itu

Suasana mobil yang hening dan tidak seperti biasanya, yah aku sudah beberapa kali mengantar atau hanya sekedar mengajak jalan kaluna untuk makan atau untuk menemaninya membali buku dan tidak lebih, memang tidak serame itu namun cukup hangat, berbeda dengan sekarang yang suasana nya seakan mengalahkan dinginnya ac mobilku.

Hampir 25 menit akhirnya mobilku sampe di depan rumah kaluna, namun tidak ada tanda kaluna akan keluar dari mobil, aku pun seakan bungkam dan tidak tau harus berbicara apa

"masih marah?"tanyanya ,aku menggeleng

"gue udah tau ko.."

"maksudnya?"tanyaku

"gue udah tau kalo mamah gue jadi selingkuhan" jelasnya, yang membuat aku terkejut kemudian menoleh ke arahnya

"tapi gue gak tau kalo ayah lo yang jadi selingkuhannya"kaluna kemudian menghela nafas, "gue tau lo juga marah sama gue, walau gimana pun dia tetap mamah gue"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teruntuk hati yang cemasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang