"Kamu ingin tahu kenapa aku menggunakan pisau? Senjata terlalu cepat.
Kamu tidak dapat menikmati semua...emosi kecil"
--Joker--
Dunia memang tidak menyakiti tapi orang – orang didalamnya yang terlalu menyakitkan, terlihat baik dan lugu tapi sebenarnya bergerak dan menusuk, seperti sudah tidak berlaku pisau tajam namun pinsil tajam pun bisa membuat goresan luka yang sangat dalam. Kalian bahkan tidak menghargai sedikitpun usaha seseorang untuk bisa hidup dan menegakkan kepala, yang lebih lucu adalah kata "saling membantu" adalah kata popular atau kata pengganti yang lebih halus dari kata "memamfaatkan". Orang – orang sampah macam kalian tidak akan pernah mengerti penderitaan orang – orang seperti kami, haha tenang saja saya tidak akan membunuh kalian, hanya menyakiti dengan cara yang sangat manis.
Gedung bekas yang sudah lama digunakan, nampak cahaya remang yang terlihat di luar Gedung dan beberapa derit gesekan pisau. Di dalam Gedung dengan pencahayaan minim terlihat seseorang sedang terkapar tak berdaya dan satu orang lagi dengan posisi duduk tegak dan satu pisau di tangannya yang sudah basah oleh darah, seringai muncul pada orang yang sedang memegang pisau itu "berterimakasilah padaku, karena kamu bisa melihat tuhan dengan cepat" raut ketakutan tercetak jelas di wajah satu orang lagi yang terkapar tak berdaya dengan luka vertical yang membentang dari dada hingga perut, bahkan keempat jarinya sudah tidak lagi pada tempatnya
"kita bahkan tidak saling kenal, kenapa kamu berbuat ini padaku hah?" tutur orang itu, tawa sumbang bergema di setiap penjuru ea ra tua itu "sudah kubilang, aku dikirim tuhan untuk mempercepat kamu bertemu dengannya"ucap orang itu yang dengan santai nya menyayat bagian leher orang yang ada di depannya hingga menembus tenggorokannya. "AKHHH....
"kamu sudah di tunggu oleh tuhan di surga, dunia bukan tempat yang cocok untukmu" smirk muncul dibibirnya "bahkan kau dipukuli oleh ayahmu sendiri" dan kemudian ia pergi meninggalkan orang itu.
--
Suasana pagi ini sangat indah bagi perempuan cantik bernama roseana laurinda, sambil mengayuh sepeda dan bergumam menyanyikan sebuah lagu ia menyusuri jalan taman kota menuju tempatnya bekerja, dengan terpaan angin mengenai wajahnya yang membuat rambutnya berantakan tidak mengurangi kecantikan gadis berambut pirang ini. Namun fokusnya tiba-tiba beralih saat melihat seorang laki-laki membawa dua ekor kucing kearah semak-semak dengan Langkah mencurigakan menurutnya, kemudian iya menepikan sepedanya dan segera mengikuti laki-laki itu. Dan betapa terkejutnya Ketika ia melihat laki-laki itu mengacungkan pisau nya ea rah salah satu kucing itu
"TUNGGU" teriaknyaaa
Keputusan yang berani sekaligus keputusan yang akan disesali oleh seorang roseana Laurinda, laki – laki itu berbalik dan langsung melihat ke arahnya tepat di manik matanya, aura dingin langsung terasa apalagi tatapan laki-laki sangat tajam seolah dapat menusuk langsung ke matanya "kenapa"ucap dingin laki-laki ituu
"kau mau membunuh kucing itu?
Kekehan manis keluar dari mulut laki-laki itu, terkesan manis dimatanya karena matanya pun ikut tersenyum, "kau mau kucing ini? Kucing ini dipukuli pemiliknya" ucap laki-laki itu sambil menyerahkan dua kucing manis itu dihadapan Laurinda, sebagai penyuka kucing tentu iya langsung terpesona oleh dua mata kucing ini yang sangat bagus perpaduan anatar warna abu dan biru, refleks tangannya langsung mengambil alih kucing itu, kemudian laki-laki itu bergerak pergi "tunggu kamu mau kemana?" ia kemudian berbalik "kenapa kamu harus tau?"
"kamu yang membawa kucing ini, kamu harus bertanggung jawab atas kucing ini jangan main serahin ke orang gitu ajah"omelnya
"lalu maumu?"
"rawat kucing ini kalo memang pemiliknya tidak memperlakukannya dengan benar"
Laki-laki itu Nampak berpikir "mari kita rawat ea rah kau satu dan aku satu" sejenak Laurinda berpikir "enak ajah dia yang bawa kenapa harus aku yang tanggung jawab"batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk hati yang cemas
Historia Corta"Tidak semua hal bisa kamu pahami dengan akalmu Tidak semua hal bisa kamu cari dengan nalarmu Dan tidak semua hal bisa kamu buka dengan pikiranmu" Mari tenggelam bersamaku dengan beberapa cerita pendek yang tersaji di dalamnya, semoga beberapa hati...