Gadis penyuka senja Pt 2

17 1 0
                                    

Hari hari menyambut takdir yang kadang tidak selalu berpihak.


                                                                      -----


Hari ini jadwalku sangat padat dan melelahkan, kuputuskan untuk menuju kantin sekedar menghilangkan rasa lapar. Kantin fakultas ku masih ramai walaupun hari sudah menjelang sore ku ambil satu minuman kalem dingin di pending mesin kantin, rasanya tenggorokan ku langsung segar setelah minuman ini mengenai tenggorokan ku "gila haus banget"ucapku setelah meminum setengahnya, sesaat aku teringat dengan seseorang saat melihat pancaran langit sore ini, kemudian aku memasukan lagi uang kedalam pending mesin dan membeli satu minuman lagi, dan setelah nya aku memutuskan untuk pergi ke danau Alaska

Sesampainya di danau itu kuedarkan pandanganku ke sekitar danau yang tidak telalu luas itu, spot yang menjadi spot favoritku terlihat kossong yang berarti perempuan itu tidak ada, kuputuskan untuk berkeliling danau ini, entahlah saat ini pikiranku hanya tertuju pada perempuan yang kemarin aku temui. Ternyata keberuntungan masih di pihakku karena saat ku lihat di depan patung symbol pendiri kampus kami tepatnya di sebuah bangku khas taman, perempuan itu sedang asik menyelesaikan tugas nya sembari ia selangi dengan memandang senja yang memang menjadi kesukaannya.

Takk seperti de javu ku letakkan lagi satu minuman kaleng dihadapannya, perempuan itu menoleh dan sedikit mengerutkan keningnya, kemudian menghela nafasnya "gue gak butuh rasa kemanusiaan lo, masih banyak yang butuh dibanding gue" aku mengerutkan keningku tanda tidak mengerti dengan omongannya, namun setelah diingat aku kemudian mengerti akan ucapnnya.

"itu by one get one"ucapku yang kemudian duduk di depannya, lebih kepinggir sih agar tidak menghalangi pandangan lurus gadis ini, kemudian suara ketikan itu berhenti bisa ku tebak perempuan ini sedang bingung dengan sikap ku, atau mungkin ia hanya berhenti untuk beristirahat sejenak sangat pede sekali kamu alvendro berharap diperhatikan.

Hening.

"lo nyariin gue?"tiba-tiba perempuan itu bersuara, pertanyaan yang tiba-tiba membuat ku kaget jujur aku sangat tidak menyangka dia akan melontarkan pertanyaan seperti itu "enggak"singkatku

"oh iya?"ucapnya sembari mengangkat pandangannya dan beradu tatap denganku, mata yang bulat dengan netra coklatnya seperti mampu membiasku begitu saja untuk sekian detik aku terpaku akan mata indahnya, ctakkk suara jentikan jarinya menyadarkanku "ko bengong?"beonya

Aku menghela nafas "kenapa lo berfikiran gue nyariin lo?"

"filling ajah, lagian dari jauh lo keliatan lagi nyari orang"acuhnya yang masih setia menatap ku, jujur saja saat ini aku sedang menahan kegugupannku karena ditatap langsung olehnya, sebenarnya bukan hal pertama aku bertatapan langsung dengan perempuan, tapi entah kenapa dia pengecualian, yang bisa membuat aku menjadi mati kutu seketika.

"jadi lo merhatiin gue?"tangtangku dengan sedikit badan dicondongkan ke arah nya, jujur sebenernya jantung aku udah disko dengan perbuatan aku sendiri

"iya, bahkan pas lo udah masuk Kawasan danau ini, gue udah liat"

Deg.

Sial dia bahkan mengucapkan kaliamat itu dengan santai dan tanpa beban, sedangkan aku yang menerima kalimat itu malah semakin tidak karuan di buatnya, ekhmmmmm aku berdeham sekedar mengusir kegugupan yang menyerang, sambil ku tegakkan lagi badanku, astaga suatu keputusan yang salah menangtang perempuan ini.

"lo orangnya emang Seterus terang itu?"

"hmm kata orang sih gitu"ucapnya yang kemudian fokus lagi ke laptop "kenapa emang?"

Teruntuk hati yang cemasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang