01. Menghilang

1.2K 95 13
                                    

HAPPY READING❤️

***

Gavriel menghembuskan napas berat. Maniknya menatap jam yang tergantung di dinding dengan tatapan datar. Ini sudah jam dua siang, tapi istrinya tak kunjung datang. Padahal Shakira sudah berjanji untuk datang sewaktu jam makan siang yang tak lain adalah pukul dua belas.

Sudah dua jam berlalu, bahkan tidak ada pesan yang dikirim dari istrinya. Jangankan mengirim pesan untuknya, pesan yang Gabriel kirim satu jam yang lalu saja belum dibaca.

"Sebenarnya ke mana dia?" gumam Gavriel gusar.

Konsentrasinya ikut buyar. Sedari tadi, ia tak melanjutkan pekerjaannya. Komputer ia biarkan menyala dan menampilkan laman emailnya.

Tok... tok... tok...

Gavriel tersentak. Ia berharap yang mengetuk pintu adalah Shakira. Gavriel merapikan kemeja dan rambutnya sejenak lalu berseru.

"Masuk saja!"

Cklek!

Pintu ruang kerjanya terbuka. Senyum lebar yang semula terbit mendadak lenyap. Pria itu menatap datar sang sekretaris, Dion.

'Bukan Shakira,' batin Gavriel kesal.

Gavriel menatap sekretarisnyadengan datar. "Ada apa?"

"Ada sebuah dokumen yang membutuhkan tanda tangan anda, Pak. Ini laporan yang dikirim oleh wakil direktur," ucap Dion.

Gavriel menghela napas pelan kemudian mengisyaratkan agar Dion meletakkan dokumen itu di atas mejanya. "Sekarang kau keluar."

"Baik, Pak!" Tanpa membuang banyak waktu, Dion melangkah lebar meninggalkan ruangan sang bos usai meletakkan dokumen penting tadi.

Gavriel menatap dokumen itu dengan datar, tidak tertarik untuk membacanya sekarang. Pria itu menggebrak meja lalu meraih kunci mobil di laci dan berdiri. Ia merasa sangat gusar. Duduk sambil menunggu membuatnya tidak sabar. Lebih baik ia menghampiri istrinya sekarang.

Rumah. Sekarang dia harus pulang.

Gavriel menyambar jasnya yang tergantung kemudian mengayunkan kakinya keluar dari ruang kerja.

"Pak!"

Langkah kaki Gavriel terhenti, ia menggeram kesal sebelum berbalik menatap lawan bicaranya.

"Apa lagi?" tanyanya ketus pada Dion.

"Dokumen tadi sudah anda tanda tangan?"

"Aku akan mengurusnya nanti, sekarang ada hal yang mendesak."

Tanpa mendengar balasan dari Dion, Gavriel berbalik dan melanjutkan langkah lebarnya menuju lift.

Sesaat sudah berada di dalam mobil, Gavriel kembali memeriksa ponselnya. Berpikir dan berharap jika pesannya sudah dibalas oleh Shakira. Tapi ternyata nihil.

Akhirnya, tanpa banyak pikir lagi Gavriel menyalakan mesin mobilnya dan kuda besi tersebut melaju meninggalkan parkiran kantor.

Sekitar tiga puluh menit perjalanan yang ditempuh karena agak macet, akhirnya ia tiba di rumah. Gavriel melihat ada mobil istrinya yang terparkir di halaman. Itu artinya Shakira ada di rumah.

"Shakira," panggil Gavriel sembari membuka pintu kamar sang istri.

Hening.

Alis Gavriel tertaut. Ia berjalan masuk dan mendekati pintu kamar mandi, sejenak ia mendekatkan telinganya pada pintu. Tidak ada suara apapun dari dalam. Namun ia masih ingin memastikan. "Shakira, kamu di dalam?"

My (Ex) WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang