BC #3 : Connect and Reconnect

326 40 1
                                    

GIDEON
"Connect and Reconnect"

○●○

Kembali ke musim dingin di Seattle, aku mengenakan jaket tebal milikku sebelum mengambil kunci mobil yang ada di balik pintu apartemen.

Sebelumnya aku menghabiskan seminggu di kasur karena kesehatanku yang menurun. Menjadi pilot memang menyenangkan, sampai tubuh terkena syok cuaca sehingga semua penyakit langsung masuk dengan semena-mena.

Maya sangat baik karena membantuku tanpa sesekali mengkomplain. Aku yakin kekasihku tersebut juga sedang dilanda stres akibat harus bolak-balik mengurus dokumen paten toko rotinya di Indonesia dan Seattle.

Aku yakin kami jarang berbicara mengenai hal-hal santai setiap di rumah sejak kesibukan kami yang bertabrakan. Aku yang selalu lelah sehabis bekerja, dan Maya yang juga terlalu lelah karena mengurus semua toko rotinya.

Jelas tidak ada yang salah karena kami berdua tahu bahwa pekerjaan masih menjadi nomor satu bagi kami. Hanya saja, terkadang aku merasa terlalu bosan dan sendiri. Buku-buku yang terpampang di atas rak dinding tidak lagi dapat memanjakan mata.

Aku menemukan diriku berada di suatu kehampaan. Ketakutan luar biasa mulai kembali merayap tubuhku, seperti semua hal yang mantanku lakukan kepadaku.

Tubuhku begidik membayangkan. Ada saat di mana suatu malam Maya menemukan diriku menggumam di dalam kasur kami. Sebuah ucapan permohonan terselip keluar dari bibir ... bukan untuk Maya—kekasihku yang sangat menakjubkan dan terbaik, tapi dari seorang wanita di masa lampau yang merusak diriku sangat jauh.

Aku pikir semuanya selesai dengan satu kedipan mata, tapi Maya membuktikan kepadaku banyak hari bahwa aku masih belum baik-baik saja.

Lalu kemunculan rasa protektif dari Maya membuatku lebih retak dari sebelumnya. Wanita tersebut selalu membuatku merasa lebih baik, menunjukkan kepadaku bagaimana seharusnya dua orang yang menjalin hubungan bersama bertindak.

Aku tidak pernah meminta kepada Maya untuk menuntaskan masalah ini, tapi ia selalu bersikeras menunjukkan bagaimana ia melakukan yang terbaik bagiku. Wanita paling kuat dan berani yang pernah aku lihat. Seharusnya aku yang melindunginya, tapi kenyataannya Maya yang selalu mencegahku untuk tidak retak.

Dan terkadang aku terlalu egois karena aku menginginkannya untuk diriku sendiri.

Rasa sendiri setiap kami berdua sibuk selalu mengingatkan otakku bahwa hubungan ini akan berakhir.

Tapi aku tidak menyerah. Tidak akan menyerah.

Sugesti negatif dari pikiran penuh gelapku ini tidak dapat mengalahkan kehangatan Maya, seseorang yang nyata dan dapat aku pertahankan selama-lamanya kami hidup di dunia.

Dan itu benar ... Maya membantuku selama seminggu terakhir saat aku tidak sehat. Aku sangat bersyukur karenanya.

Lagipula, aku tidak ingin Rae mengomeliku karena tidak menjaga kesehatanku. Tidak juga ingin melihat ayah dan ibu berkomentar mengenai penurunan kesehatanku akibat pekerjaan beratku ini.

Tapi Maya ... aku bisa mengandalkannya. Ia merupakan kotak pandoraku. Rahasiaku ada bersama dengannya, dan aku tahu ia tidak akan pernah membukanya tanpa sepengetahuanku.

Sekarang aku lebih sehat dari sebelumnya. Tepat pada jadwal pertemuanku bersama dengan Kye dan Denver yang akhir-akhir ini juga sibuk dengan pekerjaan mereka.

Aku berkendara menuju ke Rumah Makan Rosevelt, rumah makan andalan kami setiap bertemu bersama. Sudah lama sejak kami dapat menghabiskan waktu bersama. Tidak ada jotosan dan pukulan kasar di apartemen setelah kami berpisah. Aku benci mengatakannya, tapi aku juga rindu dengan mereka.

Visions of All the Things I Did [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang