Blue Lock

873 126 3
                                    

Kini gadis bermarga (Last Name) tersebut berada di sebuah bangunan berbentuk pentagon (segi lima).

Ia mengekori gadis bersurai coklat muda yang ntah akan kemana, intinya ikut saja tidak usah banyak tingkah.

Sampailah di sebuah ruang yang di penuhi monitor yang besar, menampilkan beberapa rekaman layar dari setiap sudut tempat ini.
Dan terlihat juga, Ego Jinpachi yang tengah duduk menatap sebuah papan LJK.

"Ego san!" Anri Teieri menyebut nama pria berkacamata itu.

"Ah, kalian sudah datang!" Ego Jinpachi langsung saja berdiri dari kursi dan menghampiri mereka.

"Selamat datang di Blue Lock, apa kau siap melaksanakan tugasmu?" ucap pria berambut mangkuk dengan senyuman andalannya.

"Beri tau saja apa yang harus ku kerjakan, aku akan melakukannya!" si surai (h/c) menatap malas si Ego ini.

"Baiklah, pertama tama kita akan mengumpulkan 300 orang pelajar dari klub Sepakbola yang berisikan Striker semua, kebetulan aku sudah memilih beberapa!". Ego memberikan papan LJK yang tadinya ia pegang.

(Name) mengambil papan tersebut dan melihatnya, ada banyak peserta yang berasal dari berbagai daerah di Jepang.

"Apa kau yakin?"

"Tujuan kita adalah menemukan ah tidak menciptakan striker nomor 1 di antara mereka, kita akan mengorbankan 299 orang lainnya demi menemukan satu orang yang layak!"

Netra (e/c) itu melirik si kacamata, benar benar gila ntah apa yang di pikirannya ide seperti ini benar-benar di luar nayla (nalar).

"Kau tau (Name) chan, kita akan membuat jepang menjadi nomor satu dan banyak di sanjung seluruh dunia, namun hal itu butuh pengorbanan lebih, terkadang kita harus menghancurkan seseorang untuk meraih impian yang paling kita impikan, itulah egoisme seorang pesepakbola!"

(Name) menatap ragu pada Ego, dia yakin mau melakukan ini?

"Aku tidak tau jalan pikiranmu Ego san, tapi lakukan saja sesukamu aku tidak peduli!"

Gadis itu melempar papan LJK ke arah pria itu dan di tangkap sempurna oleh sang empu.

"Bersiaplah, 3 hari lagi kita akan menemui para permata yang belum di asah itu!"

Ego kembali mendudukkan diri di kursi sembari mengamati monitornya.

Anri mempersilahkan (Name) untuk keluar dan menunjukkan kamar miliknya. Saat tiba di lokasi (Name) cukup terkejut, kamar itu lumayan luas namun dengan interior yang simpel, tak lupa ada sebuah komputer dan lemari, kasur yang terlihat empuk dengan seprai berwarna putih.

"Ini kamarmu (Name) san, aku tinggal dulu yah nanti saat makan malam aku akan memanggilmu!" Anri izin pamit lalu meninggalkan gadis itu sendirian.

Ego benar benar menyiapkan keperluan gadis itu sangat lengkap dan sempurna, sepertinya ia tau kalau gadis bermanik (e/c) itu suka yang simpel dan tidak ribet.

Gadis itu sedikit tersenyum, saking niatnya orang itu merekrutnya sampai sampai menyiapkan hal ini secara matang.

Kaki (Name) melangkah memasuki kamar itu, ia meletakkan kopernya di atas kasur, tak sengaja atensinya teralihkan pada narkas dekat kasur, sebuah Ponsel bermerek 'apel' berada di atas laci itu.

Ia mengambil ponsel tersebut dan mengecek isinya, filenya kosong, tak ada aplikasi penting, dan ada dua nomor ponsel di kontaknya, kedua nomor itu diberi nama 'Ego Jinpachi' dan 'Anri Teieri' untung namanya tidak aneh jadinya ia tak perlu mengubahnya.

Pantatnya mendarat mulus ke atas kasur, dan langsung saja ia merebahkan tubuh kecilnya. Netranya menatap langit langit kamar yang di lapisi beton (idk), kemudian ia mulai larut dalam pikirannya.

Aphrodite [Blue Lock]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang