A meet

660 97 5
                                    

"kau yakin mau pergi sendiri?"

"Tenang saja, aku akan menyamar!"

Gadis bersurai (h/c) tengah merapikan  kemeja hitam yang ia tengah kenakan. Kemeja hitam yang lengannya di gulung sampai bawah siku, celana hitam panjang yang agak longgar serta sepatu boot merk p*ada menjadi outfit gadis itu untuk hari ini.

Ia memiliki niat untuk potong rambut, ia sudah memikirkan potongan rambut apa yang inginkan.
Sebelum tidur kemarin ia sempat men-search di internet potongan rambut yang terlihat feminim dan tentu tidak bikin repot jika ingin di ikat.

Tak lupa sebagai penyempurna untuk menutupi identitasnya ia menggunakan masker hitam dan kacamata hitam anti badai (canda), setelah dirinya terlihat sempurna ia segera melangkahkan kakinya keluar dari gedung Blue Lock itu, lama lama jengah juga kalau di dalam terus.

Dengan berbekal GPS ia mencari toko barber terdekat. Setelah sampai segera ia mendatangi tukang cukur.

"Mau gaya apa nona?" Tanya si pemangkas rambut.

Nunggi--- (g)

"Sharming". jawabnya.

(Sharming adalah gaya rambut perpaduan antara Shaggy dan Charming) sekian terima gaji.

"Ah baiklah!"

Sekitar 20 menitan, akhirnya selesai sudah ia melihat dirinya di cermin. Sungguh sangat luar biasa pilihannya benar benar tidak mengecewakan. Awalnya ia memilih untuk memotongnya dengan gaya Wolfcut, namun menurutnya itu terlalu norak untuknya, jadinya ia memilih Sharming sebagai gaya rambut barunya.

(Mengingat, rambut lamanya bergaya ala kadarnya, dan itu terlihat membosankan)

Tak lupa ia membayar tagihannya setelah itu ia keluar dari toko tersebut, beberapa orang menatap gadis itu penuh puja, ia memuji penampilan gadis itu yang dikira adalah seorang model atau aktris.

Yang di tatap hanya berjalan santai, ia tak begitu peduli pada reaksi orang selama ia tidak ketahuan siapapun yang mengenalnya.

Bersyukur ini bukan jerman.

Mata yang terbalut kacamata hitam tak sengaja menatap supermarket terdekat, seketika muncul sebuah ide untuk membeli sesuatu. (Sebelum keluar ia sempat di beri kartu kredit oleh Ego).

Kakinya melangkah memasuki supermarket, ia menatap satu persatu makanan ringan yang terpajang di setiap rak.
Tangannya dengan telaten mengambil makanan ringan yang menurutnya akan enak jika masuk ke mulut, ia hanya mengira ngira, gadis bermanik (e/c) itu memiliki insting dan selera yang bagus.

Bersyukur supermarket tengah sepi jadi ia bisa melepas kacamata dan maskernya, ia merasa gerah karna terusan memakai penutup wajah yang membuatnya sedikit kesulitan bernafas.

Beberapa jajanan mulai masuk ke dalam keranjang yang di pegang gadis itu, sampailah ia ke bagian minuman.
Saat hendak mengambil beberapa minuman isotonik, tak sengaja tangan asing memegang benda yang di pegang sang gadis (itu sedikit membuat kontak fisik antara mereka) si gadis berkemeja hitam tersebut melirik ke arah si pemilik tangan, terlihat pemuda tinggi bersurai Reddish Brown (kata orang) serta manik teal dengan bulu mata bawah yang lebat.

Rasanya lumayan familiar bagi gadis itu, namun ia segera mundur dua langkah dan melepaskan genggamannya dari botol isotonik yang tadi ia pegang.
Tangannya mengambil botol isotonik yang lain dan menaruhnya ke keranjang setelah itu ia segera pergi untuk membayar belanjaannya di kasir.

Sedangkan si pemuda teal tersebut diam sambil mengamati punggung kecil gadis yang menjauhinya tersebut, bibirnya sedikit terbuka dan menggumamkan sesuatu, "Cantik" itu katanya.

Aphrodite [Blue Lock]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang