09.20
Pelanggan yang datang di kafe tidak terlalu banyak, lumayan lah ia bisa sedikit berleha-leha.
Tapi sayangnya ia tidak memiliki ponsel jadi ia agak suntuk, kini dirinya tengah membaca majalah sambil berdiam diri di kursi pelanggan, tangannya sibuk membolak-balik halaman majalah tersebut kebetulan majalahnya tentang dunia olahraga.'Itoshi Sae menjadi salah satu pemain jepang muda yang berhasil menjadi salah satu anggota New Generation XI'
Itulah isi majalah yang terdapat di halaman yang di baca gadis itu, matanya menatap foto pemuda bersurai ungu tua (idk) dengan mata teal serta bulu mata yang lentik di bagian bawah.
"Luar biasa, kalau diingat ingat Kaiser juga salah satu anggota New Generation XI"
Kring
Lonceng pintu toko berbunyi, saatnya gadis itu untuk bekerja.
"Selamat datang!" Sapa sang puan
"Aku mau pesan ochazuke" ucap sang pelanggan to the poin.
(Name) mengangguk, ia segera pergi menuju dapur memerintahkan sang koki untuk membuat ochazuke atau apa lah itu, jujur saja gadis itu tidak mengenal banyak makanan jepang, hanya sushi, onigirii, dan Karee saja.
Setelah pesanannya siap, ia segera mengantarnya ke pada pemesan.
"Selamat menikmati!"
Sang pemuda bersurai dark green ini hanya diam, namun bukan berarti gadis itu merasa di abaikan justru ia senang karna pelanggan kali ini tidak banyak bicara.
Namun ntah kenapa mata orang itu terasa tidak asing, seperti baru saja ia melihat mata teal yang lumayan familiar.
Ah dia ingat, Itoshi Sae matanya benar benar mirip.Dari kejauhan (walau tidak jauh banget!) Manik (e/c) itu menatap sang pemuda teal tersebut, berharap ia tidak kepergok karna menatap sang pemuda terlalu lama.
Baru kali ini ia menatap orang dengan durasi yang lama, biasanya jika di ajak bicara ia akan menatap kearah lain seakan enggan untuk menatap sang lawan bicara.
Sampai pemuda itu selesai dengan pesanan dan hendak membayar maniknya masih setia menatap sang pemuda, saat pemuda itu sampai di kasir barulah sang puan mengalihkan pandangannya.
"Totalnya 500 yen!" (Name) melihat harga menu Ochazuke.
Pemuda teal tersebut dengan segera mengeluarkan uang dari saku jeans-nya, mengeluarkan 500 yen pas.
"Terimakasih, selamat datang kembali!" gadis itu menunduk sedikit dan seketika itu juga sang kaum adam pergi begitu saja tanpa ada niat membalas perkataan sang kaum hawa.
"Aku suka pelanggan seperti itu, andai saja setiap hari ada pelanggan seperti dia, aku tidak perlu banyak menye-menye!"
Perkataan sang gadis di dengar oleh sang manager, yang kebetulan baru saja hendak memeriksa keuangan di kasir.
"Kau harus bisa belajar berkomunikasi (Name) san!" ucapan sang Manager membuat gadis bersurai (h/c) tersebut tersentak.
Gadis itu hanya memasang wajah lesu.
"Banyak bicara itu sangat melelahkan!" ucap sang puan.
Manager tersebut hanya geleng-geleng kepala, baru kali ini ia berhadapan dengan gadis yang mempunyai sifat introvert yang tidak ketolongan.
Tangannya meraih mesin kasir, melihat isi di dalamnya."Sepertinya jumlah pelanggan kita hari ini menipis" manager tersebut menghitung uang yang berada di mesin kasir.
Gadis muda itu hanya berdehem, ia tidak terlalu tertarik mau pelanggannya banyak atau sedikit ia tetap akan menjalankan tugasnya (walau sebenarnya ia suka kalau pelanggannya sedikit).
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite [Blue Lock]
RomanceJika kau tau Aphrodite, maka gadis yang satu ini adalah perwujudan dari dewi yunani tersebut (walau sifatnya tak begitu sama) Karna di ikat perjodohan, gadis berdarah Spanyol bercampur Jerman ini memilih kabur demi menghindari perjodohan tersebut. W...