Hembusan angin siang menerpa wajah putih nan halus milik sang main character dia sedang berada di tempat penyeberangan jalan, kedua tangannya menggenggam kantong plastik berwarna putih...
Beberapa jam lalu...
"Pergi belikan aku yakisoba!"
Titah sang pemuda kurus berambut tekno.
"Anri mana?"
"Dia sedang mencuci, tugasmu pergi membelikan ku yakisoba!"
"Kau merepotkan... Sungguh, aku ingin mencabik wajah menyebalkanmu itu!"
"Diamlah, dan pergi sana!"
Kembali ke masa kini...
Lampu lalulintas berubah menjadi merah, ini saatnya sang gadis menyebrangi zebra cross, manik (e/c) itu menatap datar kedepan, tidak begitu tertarik dengan keadaan sekitar sampai seseorang menyentuh bahunya.
"Nak, bisa tolong bantu aku menyebrangi jalan?"
Seorang nenek tua yang terlihat seperti berumur 60-an bersuara.
(Name) menatap nenek itu datar, tanpa berkata apapun dia segera menggandeng tangan nenek itu dan membantunya menyebrang.
Setelah menyebrangi jalan, nenek itu berterimakasih dengan senyum rapuhnya, Gadis bersurai (h/c) itu hanya mengangguk dan pergi tanpa sepatah kata.
...
Sebelum pulang ke bangunan penjara berbentuk Pentagon itu, (Name) menyempatkan diri untuk menyeruput kopi di sebuah kafe. Kebetulan kafe itu sedang sepi pengunjung, jadi Gadis itu memilih kafe ini sebagai tempat rehatnya.
Gadis bermanik bermarga (last name) itu tengah asik dengan kopinya hingga sebuah tangan terulur ke pundak sang puan.
"Bolehkah aku duduk di sini?"
Tanya sang kaum Adam yang memiliki manik heterochromia.
(Name) menatapnya sejenak, matanya menyipit tanda tak suka.
"Ada banyak kursi kosong di kafe ini, kau buta?"
Sarkas sang kaum hawa.
"Oh, tapi aku mau duduk di sini, sangat tidak tega melihat gadis semanis dirimu duduk sendirian!"
Ucapan sang pemuda membuat si gadis menekuk wajahnya dengan perasaan jijik, "apa sih orang ini!" Itu isi pikirannya kira kira.
"Aku sengaja duduk sendiri karna ingin sendirian, sana pergi!"
Usir sang gadis, namun tampaknya si pemuda heterochromia ini hanya tertawa kecil menanggapi perkataan sang gadis.
Dia mendudukkan pantatnya ke kursi kosong depan gadis itu, dia meletakka telapak tangannya ke dagu dan menatap intens gadis di depannya.
"Matamu indah, kau cantik!"
Puji sang pemuda, tapi reaksi sang gadis hanya acuh tak acuh! Dia kembali memegang gagang cangkir dan mulai menyeruput kopinya.
"Kau punya pacar?"
Tanya sang pemuda.
"Tidak!"
Jawab sang gadis singkat.
"Mau jadi pacarku?"
"Tidak!"
Sang pemuda sedikit terkejut, lantaran sang gadis begitu cepat merespon permintaannya.
Pemuda itu mulai berfikir, mungkin dia tipe gadis yang sulit untuk di rayu, butuh kerja keras ekstra untuk mendapatkan hati sang puan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphrodite [Blue Lock]
RomanceJika kau tau Aphrodite, maka gadis yang satu ini adalah perwujudan dari dewi yunani tersebut (walau sifatnya tak begitu sama) Karna di ikat perjodohan, gadis berdarah Spanyol bercampur Jerman ini memilih kabur demi menghindari perjodohan tersebut. W...