Take Care

767 101 16
                                    

...









Pertandingan Antara Tim Z dan Tim W Berakhir dengan Score 4 -3. Walau Tim W mengetahui rencana Tim Z mereka tetap tidak bisa mengalahkan mereka, jadinya Tim W marah terhadap Kuon yang merupakan sumber informasi Tim W, tak lupa ia juga menghajar Kuon habis habisan. Kasian bukan, tapi itu pantas untuk pecundang sepertinya...

"Menyedihkan!" Tutur sang gadis.

Ia beranjak dari kursi lalu keluar dari ruang monitor. Kakinya melangkah menyusuri koridor panjang bangunan ini, mata malasnya menatap lurus kearah depan, ia juga sedikit mengangkat dagunya saat berjalan, tangan kanannya di masukkan kedalam saku celana sedangkan tangan satunya memegang sebuah papan LJK (ia tidak tau kenapa ia sering membawanya).

"Rasanya ini semakin membosankan!" ucap sang gadis berambut sebahu ini.

Sementara kakinya terus melangkah, ia merasakan sebuah suara dari belakang. Awalnya itu tidak terdengar jelas jadinya (Name) tidak menghiraukannya, namun lama kelamaan suara itu kian jelas, membuat sang puan mengentikan langkah kakinya.

"Permisi!" suara itu terdengar jelas di telinga (Name).

Namun (Name) tidàk kunjung menoleh, ia berfikir sejenak. "Jika aku menoleh pasti akan terjadi obrolan yang panjang, aku tidak mau itu terjadi. Namun jika aku tidak menoleh ia pasti akan terus memanggil, instingku berkata begitu." Pikir si gadis.

Jadi... Yang akan dia lakukan adalah...

"Apa?" jawab si gadis ketus.

Ia berbicara tanpa menoleh.

"Apa anda salah satu pengelola di sini?". tanya orang ini lagi.

(Name) hanya menjawabnya dengan dehem-an dan akhirnya menoleh kearah si orang ini. Seorang pemuda dengan manik Oranye yang di balut kacamata.

"Bisakah aku minta tolong? Kakiku cidera saat bertanding!" ucap si orang ini.

"Lah urusannya dengan ku apa?"  tanya (Name) dengan wajah nyolot dan nada yang penuh dengan sarkasme.

Si pemuda berkacamata itu tertegun saat mendengar kata kata sarkas dari gadis ini, gadis itu memutar bola matanya malas dan pergi.

Saat beberapa langkah kemudian si gadis berbalik dan melihat si pemuda kembali. Terlihat si pemuda tadi berjalan sempoyongan sambil memegangi kaki kanannya, kalau di nyanyiin ost 'Orang pinggiran' keknya mantep. (Lihat lah dan bukalah mata hatimu~)

Kalau boleh jujur gadis itu masih punya sedikit hati nurani, dengan sebuah desahan nafas yang keluar dari bibirnya ia menghampiri si pemuda malang itu.

"Gausah sok kuat, kalau emang gak bisa jalan jangan kemana mana tolol!" ucapan sarkas sekali lagi terlontar dari bibir ranum sang gadis.

Dengan lembut ia memapah sang pemuda menuju ke ruang perawatan.

Si pemuda menatap penuh terkejut, ia mengira kalau gadis ini tidak akan mempedulikannya, nyatanya ia bisa melihat secuil kepedulian dari kata kata sarkas sang puan.

"Kau berat sekali, kau pasti makan kayak Babi!". sekali lagi kata kata sarkas itu kembali terlontar.

Si pemuda hanya tersenyum kikuk, ia baru pertama kali menemukan seorang gadis dengan mulut setajam silet.

"Wangi!" Itu adalah pikiran sang pemuda saat wangi Strawberry memasuki Indra penciumannya.
Siapapun yang menciumnya dapat menaikkan gairah orang itu.

...

Keduanya kini telah sampai di dalam ruang perawatan, Ia membantu sang pemuda untuk duduk di kursi, setelah itu gadis bersurai (h/c) ini mengambil kotak P3K.

Aphrodite [Blue Lock]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang