Chapter 4 : Dia Bukanlah Musuh, Satoruu!

38 3 0
                                    

Chapter 4 : Dia Bukanlah Musuh, Satoruu!
[He's Not the Enemy, Satoruu!]

Sebelumnya, Satoruu dan Yuka kehilangan kesadaran mereka karena kabut tebal yang dihasilkan oleh sesosok pria misterius itu. Dengan mata kabur di pandangannya, Satoruu seakan melihat pria misterius yang pernah ditemui saat seekor minotaur menghebohkan warga di taman kota.

Di sisi lain, Viona dan Shelina tidak menemukan jalan lain untuk menuju ke tempat mereka. Yang di mana membuat mereka harus membuka paksa gerbang itu.

Namun, tampaknya mereka tidak akan bisa membuka gerbang itu tanpa perlawanan. Seekor chimera muncul di belakang mereka dan langsung memojokkan Shelina. Chimera yang entah dari mana datangnya itu pun siap melahap sang gadis kecil itu.

Dengan memberanikan diri, Viona menghalau chimera agar menjauhi Shelina dengan sihir tanahnya yang memukul chimera hingga terpental ke kiri sisi dinding ruang bawah tanah.

"Mereka bukanlah musuh kita, idiot," sergah seseorang dengan suara beratnya dari gerbang yang tertutup.

Seketika, chimera yang tadi menyerang mereka pun menjadi jinak seolah menuruti perintah seseorang itu.

Gerbang yang tertutup itu perlahan terbuka, lalu menampakkan sesosok pria berjubah hitam, itu adalah orang yang sama dengan pria misterius yang menyelamatkan Yuka.

"Kan sudah kubilang, jangan menyerang jika aku tidak menyuruhmu." Ia membuka penutup kepala pada jubahnya.

Ketika ia melepas penutup kepalanya, pria berambut putih katun dan mata merah kirmizi terlihat. Wajahnya yang keriput dengan luka di pipi kirinya tanpa ekspresi, tanpa emosi saat ia memandang Viona dan Shelina dengan tatapan dingin. Ketika ia berbicara, suaranya dalam dan serak, dicampur dengan sedikit kegelapan yang membuat mereka merinding.

Setiap gerakan yang ia lakukan disengaja dan diperhitungkan, seakan ia sudah menguasai seni sihir kegelapan. Aura kegelapan yang mengelilinginya hampir bisa diraba, seolah-olah itu adalah perpanjangan dari keberadaannya.

 Aura kegelapan yang mengelilinginya hampir bisa diraba, seolah-olah itu adalah perpanjangan dari keberadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi visual pria misterius yang dibuat dari Picrew. Credit to the owner.

Dengan ragu, Viona mengeluarkan kapak seakan ingin menyerangnya.

Pria itu berhenti dan menghela nafas selagi menutup matanya. "Apa kau tuli? Aku sudah bilang kalau kalian bukanlah musuh kami."

"Aku tidak akan segan-segan membunuhmu!" bentak Viona. "Di mana Satoruu dan Yuka?!"

Seraya berjalan balik masuk ke dalam gerbang, pria itu mengatakan bahwa Satoruu dan Yuka sedang berada di dalam ruangannya, pingsan tak sadarkan diri. Begitu terdengar oleh mereka, Viona dan Shelina mengikuti pria itu.

Lalu di ruangan pria itu, Satoruu telah mendapatkan kesadarannya kembali, membuatnya membuka mata dengan perlahan.

"Plafon yang asing," gumam Satoruu dengan suaranya yang lemah.

Misteri Gelombang Dunia Lain: Blood Moon [Volume 1] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang