5. only she

15 4 2
                                    

Heppi riding...

————————————

"Amin deh kalian ga bakal jodoh" Aura mengedikkan bahu acuh

"Apasih ra" jaegar berucap tidak senang

"Lho kenapa? kan situ sendiri yang bilang ogah ya ga Na? " Nadia diam tidak menjawab ia hanya heran sama jaegar yang tingkahnya gaje banget

"Y-ya lo doa nya apaan banget kek gitu "

"Lo bedua ogah kan? Yaudah gue doa in biar ga jodoh.. kalo kalian jodoh entar perang dunia ketiga bakal Terlaksana kan"

"Emang gua ada bilang ogah kah?" jaegar bertanya

"Giwi? Simi diyi? Ogah" Nadia mencibir

"Kan lu juga Na" Balas jaegar

"Lho kok salahin gue? Gue ga ada ngomong perasaan"

"Boong banget" Sela aura

"Jadi ya kalian kalo suka satu sama lain ya diungkapin toh ntar salah satu nya ke ambil orang tau rasa ntar" Tambahnya

"OGAH GUE SAMA BENTUKAN KEK DIA" Suara Nadia memekik

"Cih" Jaegar mendecih

"Seterah gue dong" Nadia membalas

"TERSERAH ANJING BUKAN SETERAH" suara jaegar memekik sampe jadi pusat perhatian siswa lain

"K-kok lo ngegas sih?" Ucap Nadia lalu pergi dari hadapan jaegar.

Ia berlari..ia bingung kenapa hatinya sangat sakit setelah dibentak oleh jaegar tadi. Dan tanpa sadar air mata nya keluar

"B-bukan gitu maksud gua Na" Cicit jaegar menatap punggung Nadia yang berlari menjauh.

"Lo kenapa sih gar? Aneh banget tiba - tiba treak" Aura menambah

"Lo sih ra!!" Marah nya

"Kok gue?" Aura menjawab tak suka

"Dahlah" Ia pergi dari hadapan aura

Jaegar mencari Nadia... Tapi tak menemukan sosok tersebut bahkan sampai ke kelas nya pun tak ada.. Kemana dia? Apakah dia marah ? apa ia keterlaluan? Itu yang sedari tadi terpikir oleh jaegar.

Ia sudah mencari hampir keseluruh penjuru sekolah tapi tetap tak menemukan keberadaan nadia

Ia terpikir satu tempat. yaitu, rooftop sekolah. jaegar berlari menaiki anak tangga demi anak tangga.

saat ia sudah di depan pintu, samar - samar ia mendengar suara tangis. Ia mendekati sumber suara itu

"Na.. "

Nadia mendongak kan kepala dan terdapat mahen dengan raut wajah khawatir

"Kenapa? Kenapa nangis? " Ia mengusap air mata Nadia.

kebetulan mahen tengah bersantai di rooftop, ia kaget saat melihat sosok perempuan yang di kenal nya menangis terduduk.

"Gapapa hen" Lirih Nadia

Rumit! a teenage love story. [NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang