tamparan

116 57 155
                                    


Tetang seorang anak perempuan yang tidak pernah melihat ibunya dari dia membuka mata pertama kali kedunia ini dia araya mahanda seorang anak yang tidak pernah di pedulikan ayahnya

Dia lahir tanpa pernah melihat seorang ibu dan kasih sayang terhadapnya dan dia tidak pernah di pedulikan sang ayah nya sendiri sebelum dia lahir juga keluarga sudah hancur mengapa hidupnya jadi seprti ini?

Ayahnya tak pernah peduli jarang sekali untuk pulang lebih memikirkan pekerjaan nya sering nikah cerai juga,sering bulak balik keluar kota untuk pekerjaan nya itu
Soal pulang ke rumah? itu hanya sekali dalam setiap bulannya? Sangat menyakitkan bukan? Tapi itu hal yang sudah biasa baginya

Apakah itu bisa dilihat sebut sang ayah? Mungkin tidak walau broken home tapi apakah ini merasa benar benar tidak mempunyai keluarga tersendiri?

Munafik bukan kenapa selalu araya yang seakan beban hidupnya dan pembawa sial dalam Hidup hendra munafik katanya keluarga adalah rumah ternyaman tapi kenyataannya keluarga penyakit trauma setiap saatnya.

Anak itu do lahirkan atas keinginan mereka bukannya? Tapi mengapa setelah keinginan mereka terwujud mereka malah membuat anaknya mempunyai banyak trauma yang selalu ada dan susah mencari obatnya itu

Jika boleh dia tak ingin di lahirkan seperti ini bahkan selalu di anggap remeh seprti ini terus menerus.
***

"HEH BANGUN KAMU DASAR ANAK PEMALAS" ucap Hendra dengan penuh belas tak kasihannya kepada anaknya sendiri?

Baru saja araya membuka matanya di pagi hari? Bukankah seharusnya dia bahagia ayahnya ada di sampingnya? Mengapa ini berbeda dengan anak yang lainnya?

"Ayah sudah pulang?"jawab araya dengan lembut meski dia tau ayahnya akan membentaknya terus menerus? Mau bagaimana lagi dia ayah kandungnya bukan?

"TIDAK USAH BANYAK TANYA LAGI SAYA KESINI HANYA KARNA MENGURUS PEKERJAAN SAYA BUKAN KAMU ARAYA MAHANDA!"Ucap Hendra dengan penuh tekanan lagi

PLAK

PLAK

PLAK

Tiga tamparan yang begitu kerasa mendarat di pipi araya

"KAMU SUDAH DI KASIH YANG ENAK KENAPA MALAH MENJADI TIDAK TAU DIRI HAH!!? INGAT SAYA TAK AKAN SEGAN MENYIKSA MU LAGI" Bentak sang ayahnya dengan penuh kebenciannya itu

PLAK

PLAK

Bugh

Tiga tamparan itu dan satu tendangan yg mendarat di pipinya dan kepala nya sampai kepalanya mengeluarkan darah karna terkena benda tajam dan tendangan yang sangat keras
Dan mengakibatkan kepala bocor

Ayahnya yang melihat itu pun hanya memalingkan wajah dan baginya itu hanya alasan saja

Araya terbaring sangat kesakitan menahan kepalanya yang sangat sakit bukan main dan dia segera mungkin menuju ke rumah sakit

Sesampainya di sana dan di periksa

"Begini araya bocoran kepala mu bukan bocor biasa kamu juga mengalami kangker otak stadium 4 jadi kemungkinan kecil untuk bisa sembuh bisa di bilang 25% saja untuk bertahan kebanyakannya" jelas sang dokter pada araya

"Jika boleh tau berapa lama untuk bertahan ya dok?"tanya araya tak karuan saat mendengar penyakitnya yang snag mematikan ini

"Biasanya penderita kanker otak stadium 4 rata-rata memiliki kesempatan hidup selama 12-18 bulan saja. Sebanyak 25 persen orang yang terkena kanker stadium 4 bahkan hanya bertahan 1 tahun"jelas sang dokter dengan senyuman untuk menyemangatkan araya dalam Hidupnya walau itu mustahil

"Emm terima kasih dok,emm obat yang perlu saya tembus ada kan?"tanya araya memalingkan pembicaraan

"Ih iya ini resep obatnya untuk di tebus"ucap dokter dan dia tau bahwa araya mealihkan pembicaraannya tadi

"Ah terima kasih dok saya pamit" pamit araya lalu pergi dari rs menuju danau yang sering ia kunjungi itu

Di tepi ujung danau sana araya sedang melamum dam menetap danau yg enak di sore hari ini dengan araya penuh tangisannya Soal suatu fakta mungkin akan menghilang dari bumi bukan sementara tapi selamanya dan tak akan pernah kembali lagi.

"Apa lagi ini? Penyakit kanker otak stadium 4 sangat miris ternyata,lihatlah anak mu ini ayah yang sangat engkau benci akan meninggal secepatnya dari hidup mu yang menurutmu aku adalah bebanmu seumur hidup, ucapanmu 2 tahun yang lalu ternyata tercapai juga" isak araya tak kuat iya tahan dengan fakta yang benar ini dan beberapa ucapan ayahnya itu

Tik tik tik

Gerimis hujan itu seakan akan mendukung araya bahwa hari ini sangat munafik dan tak ada senyuman palsunya lagi

Mungkin beberapa orang yang melihat araya yang seperti itu akan bilang alay dan gitu doang ,tapi bagi araya mereka mana pernah ada di posisi Arya sangat munafik bukan

"Hujan?" Ucapnya tanpa sadarinya sambil melihat arah danau yang sejuk itu di tambah air hujan yang terjatuh ke tanah dan juga air danau nya.

Araya langsung berdiri dan segera menghapus air mata saat habis menangis itu lalu dia meninggal danau itu dan menuju rumahnya

Sesaat Sesampainya di depan rumah dengan keadaan badan basah puyuk itu dan langsung di bukan ayahnya dan satu hal ayahnya pasti sudah akan membabi buta nya lagi

Ceklek

Araya masuk ke dalam rumah di buka oleh ayahnya itu

"MASIH BERANI SEKALI KAMU PULANG DAN PERGI TANPA PAMIT HAH?!" Maki ayahnya lagi dan lagi akan sperti itu terus

"DAN TERUS BAGAIMANA DENGAN AYAH YANG JARANG SEKALI PULANG? KALAU PUN PULANG PASTI ANDA AKAN MELAMPIASKAN AMARAH ANDA TERUS MENERUS BUKAN?!"Geram araya yang selama ini dia tahan dia sudah tak tahan untuk kali ini saja izinkan araya untuk lemah

"SUDAH BERANI HAH KAMU MEMBENTAK AYAHMU INI ARAYA MAHANDA!!"geram hendra tak main lalu menampar araya seprti biasanya

PLAK

PLAK

Dua tamparan yang begitu keras berhasil menampar pipi araya lagi dan lagi

"Ayah anda bilang cih,saya tidak pernah merasakan ada yang namanya keluarga selama 17 tahun saya hidup di dunia ini"ucap araay sambil menekan kata 'keluarga'

"LEBIH BAIK KAMU MATI SAYA SUDAH ENEK MELIHAT DIRIMU DISINI" ucap Hendra dengan penuh kebenciannya itu lalu meninggalkan araya begitu saja

"Ucapanmu akan terwujud tidak berapa lama lagi ayah"lirih araya yang tak bisa di dengar ayahnya

Sesaat di malam hari araya sendiri d karna di melihat bintang dan langit yg sangat indah di balkon kamarnya itu dia tersenyum tipis melihat semuanya itu

"Ternyata hidup itu harus di jalani dengan permainannya yah,karna dunia selalu kejam dan jarang untuk baik hati apa lagi tulus" lirih Arya sambil menatap langit dan bintang yang indah pada malam harinya yang begitu indah ternyata

.

.

.

Gimana nih ceritanya?

Sory ni klo gak sesuai sama alurnya wajar lah masih permulaan hhe

Komen aja yah sesuai yang kalian dapatkan



Rumah Itu Dimana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang