Seorang remaja yang datang ke kelasnya saat mentari baru saja menampakkan dirinya.
Ia duduk di kursinya sembari membaca buku tebal dan mendengarkan lantunan kicau para burung.
Chigiri, lelaki yang terkenal ramah dan murah senyum, duduk seorang diri dikelas dan membiarkan rambut merahnya tergerai, tenggelam ke lautan kata dan kalimat yang tertulis dalam buku ensiklopedia miliknya.Seiring waktu berjalan, teman temannya pun kunjung datang, ia tak sadar bahwa disekelilingnya telah penuh dengan orang yang duduk di kelas 8A.
Tak terasa ia menamatkan 2 buku ensiklopedia setebal perjalanan kisah hidup sang pembaca yang tak terdapat Asmara di dalamnya :v"Pagi, chigiri"
Itu teman baiknya chigiri, isagi."Ah..isagi, selamat pagi"
Chigiri tersenyum sambil membenarkan kaca matanya."Hehe..etto..chigi..hehe.."
"Apa ? Kau tidak mengerjakan pr lagi ? Hmm ?"
"OH, ayolah chigi..aku tidak semalas itu.."
Ketus isagi sambil memalingkan wajahnya."Ahahahaha..maaf maaf, aku tidak bermaksud.. apa kau butuh sesuatu ?"
Tanya chigiri dengan senyuman tulusnya."Temani aku saat istirahat ? Boleh ?"
Tanya isagi"He ? Tumben sekali ? Kenapa?
Biasanya kau bersama ka-"
Kalimat chigiri terputus"CUKUUUUUPPP..JANGAN MENYEBUT NAMANYAAA...AKU DENDAM PADANYA KARNA MALAM TADI, INTINYA ISTIRAHAT INI KAU HARUS BERSAMA KU ? OK ?!"
Tegas isagi sambil memukul meja
DJARRChigiri terkejut, ia sedikit gemetar dan membeku sejenak..
"Eh ?! Chi-chigiri..aku, aku tidak bermaksud.."
Isagi cemas, ia tau temannya itu terlalu sering mendengar hentakan dan suara pukulan, tidak seharusnya ia melakukannya.."Ha..ahaha..tenang..tenang lah, dan aku akan bersamamu saat istirahat, ok ?"
Chigiri tersenyum..sambil berusaha mengatur nafasnya.
Isagi masih melihat tangan chugiri sedikit gemetar..Masa lalu kelam setiap orang berbeda, dan setiap masa itu selalu berusaha dilupakan oleh semua orang, tapi memori Dalam ingatan tak semudah itu bisa dihilangkan, tanpa perjuangan dan pertahanan seseorang bisa tenggelam dalam masalalu nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Draw.
Teen FictionChigiri, seorang anak yang sungguh pintar, dan bersinar bak bintang. Ia seorang lelaki, yang ber paras secantik peri. Peri yang dituntut secara paksa tuk jadi sempurna. Ia gemar menggambar namun itu terhalang dengan harapan ke dua orang tuanya yang...