Prepare

42 8 1
                                    

Tak disangaka waktu berjalan begitu cepat, waktu yang ditentukan telah tiba, sekarang chigiri ada di ruang tunggu di sebuah gedung tuk mengikuti olimpiade itu.
Ia tak sendiri tentunya, kunigami menemaninya, semalam sebelum olimpiade Chigiri bertanya pada kunigami, bisakah ia pergi ke sana bersamanya tuk menggantikan posisi Rin, tentu saja tidak ada penolakan di pertanyaan itu.

Sepanjang perjalanan sampai kini, chigiiri hanya fokus pada buku² nya, ia bahkan tak sarapan karna itu.

"Nih"
Kunigami menyodorkan sebuah kotak, chigiri berhenti membaca bukunya dan mengambil kotak itu, Roti dan sebuah sekotak susu.

"Maaf, akan kumakan nanti, aku akan mengurusi olimpiade ku dulu.."sambil menaruh kotak itu di sampingnya.
"Hais..Chigiri kau harus makan..bagaimana otakmu bisa berfungsi jika kau tak menerima asupan ?"
"Tenang lah..aku-"

"Makanlah dulu."
Terdengar suara yang tak asing, itu Rin, tentu bersama pelayan pribadi yang selalu mengikutinya.
"Eh ? Ke-ketua ? Kau disini ? Kau bilang-"
"Ya, aku ada waktu sedikit, jadi aku mampir, makanlah dulu, atau mau ku pesankan yang lain ?"
Tanya Rin dengan muka datarnya.

"Ah..kalian..aku baik-baik saja, jangan khawa-"
Chigiri meninggalkan mereka dan berlari, kunigami dan rin yang terkejut, Sontak mengikuti chigiri, ia pergi ke kamar mandi dan terlihat ada di lantai kamar mandi, tampaknya ia sangat lelah dan baru saja mengeluarkan sisa makanan yang ada di dalam perutnya..

"Nah kan..bisakah kau menuruti kata² ku ?"
Kunigami menghampiri chigiri dan membawanya keluar kamar mandi dengan meng-gendongnya.
Rin dengan muka paniknya datang dan membiarkan jean, pelayan pribadinya untuk memeriksa chigiri.

"Tuan, asam lambung tuang chigiri naik  kupikir akan lebih baik jika ia memakan sesuatu"

"Apa kau dengar itu ?! Sekarang diam dan makan roti ini"
Kunigami mengambil roti yang ia beli dan menyuapi chigiri, mau tidak mau chigiri harus memakannya, Rin meminta Jean membeli teh hangat di sekitar dan memberikannya pada Chigiri.

"Terimakasih, Kunigami, Ketua..dan Jean juga, aku merasa lebih baik"
Katanya lirih sambil menggenggam segelas teh hangat di tangannya.

"Hais..Jean katakan padanya aku tidak bisa menjemputnya, tolong antarkan kakak ke rumah dan biarkan dia beristirahat, tolong jelaskan padanya,apa yang terjadi."

"Ha ?! K-kakak ?! Sungguh, ketua, pergilah aku mohon, aku baik² saja  tolong jangan menetap disini hanya karna aku..aku..aku bersama kunigami, aku akan baik² saja.."
Katanya panik sambil menggenggam tangan kanan kunigami, ia merasa bersalah atas itu.

Rin yang melihatnya hanya menatap datar kejadian itu dan meninggalkan mereka.
"Lakukan yang terbaik, aku tak akan memaafkan mu jika kau kalah"
Katanya, Rin menjauh dan meningggalkan ke dua nya.

Sesaat Kunigami mengalihkan pandangannya dan betapa terkejutnya ia melihat chigiri.
'Eh ?'

Gemetar, pupilnya membulat, panik
"Oy..chigiri..apa kau dengar ?"
Kunigami berusaha mengguncang tubuh chigiri, namun ia terlihat sedang terfokus pada satu titik.

"HYOMA CHIGIRI"
Bentakan itu membuat chigiri terkejut.
"Ah ?- ma-maaf.."
Hanya satu kata namun terlihat sangat sulit bagi chigiri tuk mengatakannya..
Tubuhnya gemetar, terkadang ia tak bernafas dengan baik.

Kunigami yang melihatnya,
Bergerak tuk memasukkan chigiri dalam dekapannya, ia mengelus lembut kepala chigiri.

"Panick attack ya ? Hehe..tenang aja..kamu bisa kok, aku disini, aku percaya padamu, kau bisa melihatku lewat kaca dari ruang olimpiade, jadi jangan khawatir.."

Perlahan..nafas chigiri kembali normal, matanya tetlihat lebih sayu, tubuhnya lebih tenang, kunigami berfikir chigiri sudah lebih baik, ia ingin menjauhkan tubuhnya namun ia malah tertarik oleh chigiri, sekarang terlihat jelas, chigiri sangat tidak ingin kehilangan kehangatan itu.

Tak bisa berbuat apa², kunigami hanya bisa memeluk dan memberikan rasa hangat yang di baluri dengan kenyamanan pada orang itu.

Tak sadar,
Ternyata Rin melihat semua nya,
Ia datang, dan menggenggam tangan chigiri.

"Jika memang tidak bisa,
Tidak perlu di paksakan,
Tidak perlu bertingkah bodoh, jika memang tidak bisa..jangan membuat mu seperti ini..aku mohon, kau membuatku sakit hati melihat kondisimu sekarang."
Rin menggenggam ke dua tangan chigiri dengan erat dan memeperlihatkan pandangan penuh makna.

Chgiri menghelan nafas,
"Tenang saja, kunigami, ketua, chigiri baik² saja..haha..maaf, panick attack ku membuat kalian panik juga ya ? Maaf.."
Chigiri tersenyum kecut, ia merasa bersalah membuat keduanya panik karna dirinya.

"Attention, attention to all olympic members, please go to the olympic hall after this commemoration.. I repeat once again,
Attention, attention to all olympic members, please go to the olympic hall after this commemoration."

Beautiful Draw.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang