"Bisa kau tunggu disini ? Aku akan melihat kakak ku dulu di luar.."
Tanya rin dengan nada datar, kunigami hanya mengangguk pelan..
Suara langkah kaki Rin perlahan sudah tidak terdengar.."Kakak"
Rin memanggil seorang pria yang terlihat tak jauh berbeda umurnya dengan rin, ia mempunyai mata yang sama dengannya, hanya merah pada rambut sang pria itu yang membuatnya berbeda.."Rin..bagaimana kabarmu ?"
Mereka melanjutkan perbincangan di cafee dekat rumah sakit..
"Bagaimana kabarmu ?"
Tanya sae, ya..dia adalah kakaknya rin, mereka adalah 2 anak dari keluarga itoshi, sae baru saja lulus kuliah S2 dari universitas oxford - Inggris, ia cukup lama tak kembali tuk melihat adiknya."Baik..maaf kak, aku tau seharusnya aku menjemputmu hari ini..tapi.."
"Sudahlah, aku mengerti, lebih baik kau pedulikan temanmu sekarang, bagaimana keadaannya ?"
Tanya sae sambil mengangkat cangkir kopinya."Belum di ketahui..yang pasti dia sepertinya terkena panic attack untuk ke dua kalinya hari ini.."
Jelas rin dengan nada sayu.."Hyoma...hyoma...aku ingin melihatnya."
Katanya datar, rin cukup terkejut mendengarnya, karna yang ia tahu, kakaknya tidak terlalu suka berkomunikasi dengan orang asing yang bahkan belum pernah ia temui.."Dia..masih belum boleh kami temui..tapi jika kau mau melihatnya, aku punya fotonya"
Rin menjulurkan handphone nya, disana tertera foto chigiri.Sae melihat itu cukup lama, ia memandanginya dengan pandangan..yang tidak biasa..
"Haih.." ia menghelan nafas dan mengembalikan handphone adiknya..
"Rin..dengar, jika kau ingin membuatnya sukses karna kepintarannya, kau bisa pergi ke luar untuk melanjutkan sekolah menengah akhirmu dengannya..aku akan mengurus biayanya.."
Rin tercengang..
"Ka-kaka..ada apa sebenarnya?"
"Dengarkan aku..jaga dia dan perlakukan dia dengan baik..jangan sampai..dia terluka"
Rin mendengarkata terluka dari mulut kakak nya sedikit memeliki arti tersirat di dalamnya, ia tidak mengerti apa yang kakaknya maksud, ia terdiam..
Disisi lain..
Kunigami masih terdiam..
Tiba tiba pintu ruangan chigiri terbuka, dokter itu keluar dengan muka yang sedikit..sayu dan khawatir."Dokter..maaf bagaimana keadaannya ?"
Tanya kunigami dengan cemas"Kau..apa kau keluarganya ?" Tanya dokter itu sambil menatap mata kunigami
"Aku..aku temannya, namun semua keluarganya sedang tidak di sini sekarang, aku mohon padamu beritahu aku keadaanya"
Kunigami memelas pada dokter itu, berharap ia bisa meemberi tahu keadaan chigiri."Haih..ayo ikut denganku.."
Dokter itu menghelan nafas dan kembali ke ruangan chigiri diikuti oleh kunigami."Sebelumnya mungkin ini akan membuatmu sedikit tidak nyama
...jika nanti ia sadar tolong jangan membuat ia memikirkan kejadian yang baru saja ia lihat, dan berjanjilah padaku kau akan tetap disampingnya, setidaknya sampai keluarganya datang.."jelas dokter itu, tentu kunigami bersedia menemani chigiri, sampai kapanpun..Melihat keyakinana dalam mata kunigami, dokter itu menghelan nafas dan memegang tangan chigiri dengan hati hati..
"Saat aku ingin memeriksa nadi di pergelangannya..aku menemuka ini.."
Alangkah terkejutnya kunigami saat itu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Draw.
Teen FictionChigiri, seorang anak yang sungguh pintar, dan bersinar bak bintang. Ia seorang lelaki, yang ber paras secantik peri. Peri yang dituntut secara paksa tuk jadi sempurna. Ia gemar menggambar namun itu terhalang dengan harapan ke dua orang tuanya yang...