Setelah semua perjuangan itu,
Mereka memilih restoran yang tak jauh dari tempat olimpiade dan makan siang disana, mengapa mereka tidak langsung pulang ? Tentu, olimpiade ini di koreksi dengan sistem, jadi peserta hanya perlu menunggu sekitar 60 menit untuk mendapatkan hasil mereka.Kunigami dan chigiri berbincang di meja yang sama, sementara Rin masih sibuk dengan kakaknya lewat telepon.
"Ketua..maaf, aku membuatmu tidak dapat menemui kakakmu..padahal-"
"Sudah lah, kakak ku bisa mengerti itu..sekarang ayo kita makan siang, aku yang mengurus semua nya, kalian pesanlah makanan nya."
Rin mengangkat tangannya dan memanggil seorang waiter.
"Hei..apa ini tidak masalah ? Aku bisa membayar menggunakan uangku sendiri.."
Kata kunigami yang tidak ingin membebani rin."Ck, aku tidak semiskin itu jika hanya untuk mentraktir kalian, cepatlah, kita harus kembali ke tempat olimpiade."
Katanya dengan santai sambil membuka daftar menu.Siang itu mereka habiskan dengan makan bersama di satu meja,
Chigiri terlihat lebih lega walau dia sedang menunggu hasilnya.Selang beberapa waktu,
Mereka sudah berada di tempat olimpiade itu lagi, mereka disuruh berkumpul di satu aula oleh penanggung jawab dan staff disana.Mereka duduk di kursi yang sudah disiapkan, chigiri menggenggam erat tangannnya, ia sangat panik terhadap hasilnya.
Tak disangka,
Rin memperhatikan semua itu,
Perlahan ia menggenggam tangan chigiri, itu membuatnya terkejut."Tenanglah, aku percaya padamu."
Kata rin dengan tatapan percaya penuh pada chigiri, chigiri tersenyum mendengarnya, ia mengucapkan terimakasih dengan lembut pada Rin.'Cih'
Tak lama, salah satu juri menaiki panggung, memberikan beberapa sambutan, penghormatan dan rasa terimakasihmya bagi para peserta.
"Baiklah..sepertinya saya sudah terlalu lama basa basi..sekarang juga saya akan mengumumkan pemenang dari olimpiade ini"
Bumm...aula itu seketika sepi,
Semua orang mengharapka satu hal yang sama, begitu juga chigiri.Tanpa sadar ia mencengkram tangan Rin begitu kuat, Rin bisa merasakan getaranya, Chigiri sangat takut..
Rin menggenggam tangan chigiri dengan lembut, seolah membantu chigiri bernafas.."Kemarilah"
Kata kunigami lembut..
Ia menaruh kepala chigiri di bahunya."Tenanglah..aku yakin..kau pasti berhasil"
Itu membuat chigiri sedikit tersipu, ia merasa lebih tenang sekarang.
Tapi ketenangan itu seketika rombak.Juri telah menyebutkan juara 3 dan 2, diantaranya tidak tertera nama chigiri,
Seketika chigiri lemas, ia sudah tidak mengharapkan apapun, pandangannya kosong..'ah..aku..sepertinya belum beruntung' batinnya sambil tersenyum.Tidak ingin merasa lebih sesak ia mendekat ke arah Rin.
"Ketua, maaf..sepertinya aku gagal..bolehkah kita keluar ?"Rin menatap muka sayu chigiri, ia tak ingin membuatnya tetap di tempat penuh tekanan itu..
Ia menarik tangan chigiri dan mengarah keluar.Selangkah demi selangkah,
Chigiri berusaha merelakan semuanya..
Kunigami hanya bisa menggenggam erat tangan kunigiri..'Aish..bodohnya aku'
"BAIKLAHH..INI LAH YANG KITA TUNGGU TUNGGU-"
'Kuharap..tahun depan aku bisa..'
"JUARA PERTAMA KITA-"
Kunigami menghentikan langkahnya.
"Oy, sudahlah..ayo"
Rin berusaha untuk cepat keluar dari ruangan itu, ia tak nyaman melihat kondisi chigiri namun seperrinya kunigami memikirkan hal lain.."HYOMA CHIGIRI"
PROK PROK PROK
Aula itu seketika ramai oleh sorak teriak dari semua orang."Lihat ? Aku yakin kau bisa"
Kata kunigami sambil tersenyum pada chigiri, ia melompat dan memeluk kunigami "SYUKURLAHHH" ia sedikit menitikkan air mata, rin tersenyum bangga di belakang..Chigiri berjalan ke panggung dan menerima medali serta sertifikatnya, terlukis kepuasan yang sangat mendalam di wajah chigiri, kedua temannya pun turut bahagia atas pencapaian nya chigiri.
Setelah sesi pemotretan,
Mereka keluar dari aula,
Chigiri kembali memeluk keduanya secara bergantian."Selamat, aku benar² berterimakasih padamu" rasa bangga menyelimuti rin, ia memeluk erat chigiri.
"Aku tau kau bisa"
Kunigami menaitkan rasa senangnya pada momen itu..
Mereka tertawa bersama, sungguh indah hari itu, semua kerja keras yang chigiri lakukan terbayarkan, ia benar benar puas akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Draw.
Teen FictionChigiri, seorang anak yang sungguh pintar, dan bersinar bak bintang. Ia seorang lelaki, yang ber paras secantik peri. Peri yang dituntut secara paksa tuk jadi sempurna. Ia gemar menggambar namun itu terhalang dengan harapan ke dua orang tuanya yang...