Bel sekolah pun berbunyi,
Semua murid berhamburan dan keluar dari kelas masing-masing begitu juga anak anak dari 8A.
Mengingat apa yang terjadi saat jam istirahat, Chigiri bergegas keluar dari kelas, sebelum ia melangkahkan kakinya keluar seseorang dari belakang memanggil namanya, ia berbalik kearah sumber suara."Ya ?"
"Apakah kita bisa pulang bersama ?"
Tanya seorang murid berambut terang yang ada di depan chigiri.
Itu adalah murid baru yang datang pagi ini."Ah ? Maaf ya, aku ada keperluan dengan seseorang..jadi aku tidak bisa pergi dengan mu, maaf mungkin lain kali."
Chigiri mengatakan dengan di selingi senyuman menawannya."Ah..sayang sekali..kalao begitu bisa kita bertukan kotak?"
Katanya sambil mengeluarkan handphone genggamnya dari kantung."Tentu saja ! Kenapa tidak? Ini..kontakku"
Chigiri menyodorkan handphone nya dan membiarkan Kunigami menyimpan kontaknya.Saat ingin mengalihkan pandangannya dari handphone chigiri, Murid baru tersebut melihat sesuatu yang sedikit..membuatnya terkejut.
Chigiri sepertinya sadar akan hal itu ia langsung menarik tangannya dan memasukkan handphone nya ke Saku seragamnya.
Keduanya saling tatap dan tak ada yang berbicara."Maaf, aku permisi..lain kali kita jalan bersama ya ? Dadah"
Chigiri pergi dengan senyuman di wajah nya. Ia melambaikan tangan kepada Kunigami lalu ia hilang dari pandangan teman barunya itu. 'Ah..mungkin salah liat' gumannya sambil menggaruk belakang kepalanya. Ia pun meninggalkan kelas dan pergi ke luar.
Saat mendekati gerbang ia melihat orang yang bersamanya tadi memasuki mobil yang sama dengan seorang pria, dan mobil itupun pergi..-->Perpustakaan pusat
Tidak ada sama sekali perbincangan diantara mereka selama perjalanan maupun saat mereka turun dari mobil.
Mereka memasuki suatu ruangan yang sepertinya sangat berbeda..."Eh..ini ?"
Chugiru heran, mengapa Rin mengatakan ke suatu ruangan yang sedikit tertutup, itu lebih terlihat seperti sebuah kamar.
"Tidak perlu khawatir, aku adalah tamu VVIP perpustaka ini dan mereka menyiapkan sebuah kamar khusus untuk beberapa orang. Kita bisa lebih leluasa disini"
Rin menjelaskannya sambil menaruh tas dan melepas jaketnya.
Ia menyuruh Chigiri duduk, sementara ia membawa beberapa buku diantara ke dua tangannya."Ini..coba kau baca salah satu buku ini dan berikan aku synopsis nya, kau bisa menggunakan laptop ku, itu akan mempermudah pekerjaan mu."
Rin menyodorkan laptop miliknya untuk chigiri."Terimakasih, aku akan berusaha."
"Ketika kau sudah selesai, katakan padaku."
"Baiklah"
Chigiri langsung membaca salah satu buku tersebut, ia sangat konsentrasi pada buku yang ia genggam, dan itu membuatnya kembali tenggelam ke adalah lautan kata dan paragraf, membuatnya lupa akan dunia, dan tak sadar dengan adanya waktu..
Ia membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk membuat synopsis itu.."Ah..syukurlah.. akhirnya selesai..ah ketua aku sudah-"
Ia terkejut melihat kondisi ketuanya yang sedang tertidur.
'Apakah tidak masalah jika aku membangunkannya ?' Guman chigiri,
Ia berdiri dan menuju sofa panjang tempat Rin tertidur, ia berusaha menyentuhnya untuk membangunkannya, namun yang terjadi melebihi espektasinya.Rin menarik tangan chigiri dan membuat chigiri jatuh dan mendarat di atas tubuh Rin, tangan rin ada di panggil chigiri sekarang, chigiri bisa melihat wajah Rin dengan jarak yang sangat dekat.
Mukanya memerah, ia berusaha membangunkan Rin dengan sedikit gerakan."Ah..ke-ketua..tolong..bangunlah"
Ia terbata Bata karna malu, suara nya membuat Rin bangun, ia terkejut dan reflek mendorong tubuh chigiri.
BRUK!
''Auch.." Chigiri terlambat ke lantai, jarak antara sofa dan lantai tak terlalu jauh jadi chuguri tak terluka berat."Huh ? Aku..aku minta maaf"
Ucap Rin, terlihat dari wajahnya bahwa ia baru sja amemimoikan sesuatu yang membuatnya tak bisa tidur.
Rin menjulurkan tangannya dan niatnya untuk membantu chigiri berdiri, tapi.."ARGH" chigiri menarik tangannya dan berusaha berdiri sendiri.
"Apa kau..sedang terluka ?"
Tanya Rin, ia sedikit terkejut mendengar teriak kan chigiri.
"Ha ? Sepertinya.. aku terlalu banyak mengetik jadi tanganku atau lebih tepatnya pergelanganku, sulit bergerak..tidak apa,tidak perlu khawatir.."
Chigiri menjelaskannya..tentu saja siapa yang tidak akan lelah jika 3 jam mengetik dan membolak balik halaman buku. Setelah itu Rin mengecek synopsis yang chigiri buat, ia puas dengan hasil kerja chigiri."Ya..kau memang tak diragukan lagi, baiklah..karna sudah jam segini apa kau mau pulang ? Mungkin orang tua mu menunggu tuk makan malam ?"
Setelah menunjukan wajah puas, Rin mengalihkan pandangannya menuju Chigiri."Ah..jikalau ketua masih punya waktu...aku ingin melakukan hal lain..mungkin sampai matahari benar² tenggelam ?"
"Eh ? Apa itu tak terlalu malam ? Aku tidak masalah, lagipula dirumah pun aku hanya akan bertemu para pelayan."
Ya, memang keluarga Rin itu berpencar, Semua sedang berkarir di luar negara, jadi hanya dia yang masih di sini."Ahahaha..ibu mendukungku untuk olimpiade ini, jadi ia menguzinkanku tuk belajar sepuasnya."
Chigiri menjelaskannya dengan senyuman dan percaya diri, itu membuat Rin senang, mereka pun melanjutkan pembelajaran itu hingga matahari berganti peran dengan rembulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Draw.
Teen FictionChigiri, seorang anak yang sungguh pintar, dan bersinar bak bintang. Ia seorang lelaki, yang ber paras secantik peri. Peri yang dituntut secara paksa tuk jadi sempurna. Ia gemar menggambar namun itu terhalang dengan harapan ke dua orang tuanya yang...