Setelah sampai di pusat desa, mereka melihat puluhan gerobak yang penuh dengan barang bawaan warga. Tak sedikit dari mereka membawa senjata dan perlengkapan bertarung, seperti baju zirah, pedang, tombak, busur panah, dan sejenisnya.
Sasha memandangi penduduk desa dengan seksama, seolah-olah ia sedang mempelajari mereka dengan cermat.
"Ada yang salah?" tanya Igor.
"Tidak, tidak ada yang salah. Aku hanya merasa penasaran," ujar Sasha sambil memandang penduduk desa dengan rasa ingin tahu. "Apakah ada sesuatu yang benar-benar layak untuk dilindungi di dunia ini?"
Igor menggelengkan kepala dengan ringan, "Itulah mengapa orang-orang bersedia membayar banyak uang untuk barang-barang sampah ini... Tunggu sebentar."
Ketika Igor masih memikirkan sesuatu, gerobak tiba-tiba berhenti. Dia melihat sekeliling dengan teliti dan menemukan sesuatu yang menghalangi jalur evakuasi.
"Ada apa di depan sana?" tanya Igor.
Kereta tidak bergerak, tetapi seseorang di depan mereka memberikan jawaban.
"Kabar buruk, Tuan Igor! Jembatan baru saja roboh dan menghalangi evakuasi warga," kata seseorang di depan mereka.
Igor menghela nafas berat, "Bagaimana dengan jembatan darurat?"
"Kami sedang membangun jembatan darurat, Tuan, tapi butuh waktu untuk menyelesaikannya," jawab orang itu.
Igor mengangguk, "Baiklah, kita akan menunggu. Jika ada yang bisa saya bantu, silakan beritahu saja. Semakin banyak yang berinisiatif, semakin besar peluang kita untuk bertahan hidup."
Sementara gurunya sibuk berbincang, perhatian Sasha lalu teralihkan ke arah seorang pria misterius, yang terlihat sedang memanggul sebalok kayu besar.
Meskipun itu harusnya dibawa oleh beberapa orang dewasa, pria itu dapat dengan mudah membawa benda seberat itu seperti sebuah bantal.
Sasha mulai berpikir, 'Apakah mungkin dia seorang pengguna sihir penguatan? Tapi mengapa aku tidak merasakan sedikitpun energi sihir darinya?'
Ia terus memperhatikan pria itu dengan seksama, mencoba mencari tahu apa yang membuatnya begitu kuat dan tangguh.
Tiba-tiba, terdengarlah suara panggilan dari arah belakang Sasha.
"Sasha, apa yang sedang kamu lakukan di sana?"
Sasha terkejut dan cepat-cepat berbalik, melihat bahwa itu adalah temannya, Vika, yang datang menghampirinya.
"Oh, Vika, aku hanya sedang memperhatikan pria itu. Lihat, dia bisa membawa balok kayu besar itu dengan mudah," jawab Sasha sambil menunjuk ke arah pria misterius itu.
Vika mengangkat alisnya dengan heran, "Wow, itu memang luar biasa. Mungkin dia punya kekuatan fisik yang luar biasa."
"Entahlah, aku merasa ada yang berbeda dari dirinya," ujar Sasha sambil masih menatap pria misterius tersebut dari jauh.
"Hmm ..."
Vika menatap pria misterius itu dengan seksama, seakan mencoba mengingat apakah dia pernah bertemu sebelumnya. Setelah beberapa detik, Vika memalingkan pandangannya kembali ke arah Sasha.
"Apakah kamu mengenalnya?"
"Tidak, aku belum pernah melihatnya sebelumnya."
"Haruskah kita memperkenalkan diri padanya?" usul Vika.
Ketika Sasha hendak menjawab, pria misterius itu sudah pergi menjauh. Tanpa memberikan penjelasan kepada Igor, keduanya lalu mengikuti lelaki itu secara diam-diam dan kemudian berhenti di dekat tumpukan kayu yang menghadap ke arah jembatan yang rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquering Fantasy: Ex-Interstellar Army Tale
Fiksi IlmiahGenre Utama: Sci-Fi (Science Fiction/Fiksi Ilmiah), Fantasy (Fantasi), Action (Aksi), Adventure (Pertualangan), Romance Genre Sampingan: Kingdom Building, Army Building, Harem/Poligami, Comedy, Cosmic War, Artificial Intelligence (AI), Magical Tech...